Advertorial

Berkontribusi terhadap Sepak Bola Korsel dan Indonesia, Hyundai Beri Apresiasi Shin Tae-yong

Kompas.com - 19/12/2022, 11:38 WIB

KOMPAS.com – Akhir 2019 bisa dibilang menjadi momen penting bagi persepakbolaan Tanah Air. Pasalnya, mantan pelatih tim nasional (timnas) Korea Selatan (Korsel), Shin Tae-yong (STY), resmi diperkenalkan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai pelatih kepala timnas Indonesia.

Hal tersebut memberi harapan bagi penggemar sepak bola Tanah Air. Ini mengingat STY merupakan sosok pelatih berprestasi di jagat sepak bola internasional.

Sebagai informasi, karier kepelatihan STY dimulai saat ia menerima tawaran untuk menjadi asisten pelatih di Queensland Roar FC yang menjadi klub terakhirnya sebagai pemain. Di sini, ia menduduki posisi asisten pelatih selama tiga tahun, yakni dari 2005 hingga 2008.

Setelah menimba ilmu kepelatihan di Australia, STY memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya.

Ia menerima pinangan dari mantan klubnya, Seongnam FC, untuk menjabat sebagai pelatih kepala.

Saat melatih klub tersebut, STY berhasil mempersembahkan berbagai gelar, seperti Asian Club Championship 2010 dan Piala Korea 2011.

Prestasi yang ia torehkan di level klub pun tak luput dari pantauan para petinggi Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA). Pada Agustus 2014, STY ditunjuk oleh KFA untuk menjadi pelatih timnas sementara menggantikan Hong Myung-bo.

STY juga diberikan kepercayaan penuh untuk menukangi timnas junior Korsel, tepatnya under-23 (U-23).

Selama melatih timnas Korsel U-23, kinerja STY tergolong memuaskan. Dalam 17 laga, timnas Korsel U-23 asuhan STY hanya kalah sekali dengan persentase kemenangan mencapai 64,71 persen.

Bersama STY, timnas Korsel U-23 berhasil menduduki peringkat kedua Piala AFC U-23 2016 dan peringkat kelima Olimpiade Rio 2016.

Berkat prestasi tersebut, STY pun dipercaya penuh untuk menukangi timnas Korsel senior pada Juli 2017.

Kala itu, timnas Korsel tengah berjuang untuk bisa lolos di Piala Dunia 2018. STY pun berhasil membawa negaranya tersebut lolos ke Piala Dunia yang digelar di Rusia saat itu.

Meski tak lolos fase grup, Korsel berhasil mengharumkan benua Asia di turnamen sepak bola antarnegara empat tahunan tersebut. Pasalnya, tim asuhan STY mampu menumbangkan raksasa Eropa sekaligus juara bertahan Jerman dengan skor 2-0.

Bawa aura positif di timnas Indonesia

Kedatangan STY sebagai pelatih timnas Indonesia membawa harapan besar. Pasalnya, dengan segudang pengalaman yang dimiliki, STY diharapkan mampu membawa perubahan signifikan terhadap prestasi sepak bola nasional yang dinilai cenderung jalan di tempat.

Oleh karena itu, STY dipercaya oleh PSSI untuk memegang kendali terhadap timnas Indonesia di berbagai kelompok umur, mulai dari U-19, U-23, hingga senior.

Hal tersebut bukan pekerjaan mudah. Apalagi, STY langsung dihadapkan oleh berbagai macam kendala, mulai dari kualitas teknik individu, tingkat kedisiplinan, dan infrastruktur penunjang.

Kendala-kendala itu membuat masa awal kepelatihan STY di timnas Indonesia tidak berjalan mulus, Namun, seiring waktu berjalan, STY mampu memperbaikinya dan membangun fondasi kuat untuk timnas Indonesia.

Kemajuan yang dibawa STY pun dapat dilihat dari pola permainan timnas Indonesia yang semakin terstruktur dan terorganisasi.

Selain itu, STY mampu membawa timnas Indonesia melaju hingga babak final Piala AFF Suzuki 2020. Meski kalah di partai puncak, kinerja STY tetap patut diapresiasi. Sebab, ia membawa banyak pemain muda yang notabene minim pengalaman pada kompetisi tersebut.

Tak hanya itu, posisi Indonesia di ranking FIFA pun turut membaik. Bahkan, Indonesia mampu naik hingga 16 peringkat, yakni dari posisi 175, pada September 2021 menjadi 159 pada Maret 2022.

Berkat kerja keras dan upaya yang telah STY berikan, ia pun mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya, dari perusahaan otomotif asal Korsel, Hyundai.

Adapun sebagai bentuk apresiasi, Hyundai memberikan STY satu unit Hyundai All-New Palisade dan satu unit Hyundai STARIA.

Hyundai memberikan satu unit Hyundai All-New Palisade dan satu unit Hyundai STARIA kepada STY. (Dok. Hyundai)

Sebagai informasi, Hyundai All-New Palisade adalah salah satu produk sport utility vehicle (SUV) premium andalan Hyundai.

SUV flagship tersebut memiliki tujuh kursi dan dilengkapi dengan kabin yang luas serta mewah.

Selain mewah, mobil tersebut juga didukung dengan performa mesin R 2,2 L CRDi inline 4-cylinder diesel with e-VGT dengan output tenaga 200 pferdestarke (ps) dan output torsi 440 Newton-meter (Nm).

Selain bertenaga, mesin diesel dengan teknologi turbocharger pada Hyundai All-New Palisade juga dinilai ramah lingkungan karena memenuhi aturan emisi.

Hyundai All-New Palisade juga telah dilengkapi dengan berbagai sistem keamanan cerdas untuk menambah rasa aman bagi pengemudi.

Sementara itu, Hyundai STARIA adalah mobil multi-purpose vehicle (MPV) futuristik yang terinspirasi dari pesawat ruang angkasa.

Hyundai STARIA menawarkan berbagai keunggulan untuk pengalaman berkendara dan hadir dalam dua varian, yaitu Signature 7 dan Signature 9.

Untuk Signature 7, varian tersebut dilengkapi dengan tujuh kursi dengan premium relaxation seats di baris kedua. Adapun kursi premium ini dapat dimiringkan atau digeser secara otomatis untuk mempermudah akses dan memaksimalkan ruang penyimpanan.

Sementara, Signature 9 terdiri dari sembilan kursi dengan fitur swiveling independent seat. Dengan fitur ini, kursi baris kedua bisa diputar 180 derajat agar penumpang di baris tersebut dapat saling berhadapan dengan penumpang di baris ketiga.

Dari segi performa, STARIA menawarkan performa mesin yang unggul melalui keberadaan powertrain diesel R 2,2 L VGT dengan transmisi otomatis 8 percepatan.

Tipe powertrain yang disematkan itu memungkinkan Hyundai STARIA memperoleh performa maksimal hingga 177 PS pada 3.800 revolutions per minute (rpm) dan torsi maksimal 430 Nm pada 1.500-2.500 rpm.

Lebih lanjut, Hyundai STARIA juga telah dilengkapi berbagai sistem dan sensor yang merupakan bagian dari teknologi keamanan.

Sensor tersebut hadir untuk memberikan peringatan dan membantu pengendara dalam mengambil tindakan pencegahan dalam situasi tabrakan.

President Director PT Hyundai Motors Indonesia Sung Jong-ha mengatakan, pemberian dua unit mobil tersebut merupakan bentuk apresiasi Hyundai untuk STY dan kemajuan sepak bola Indonesia.

“Hyundai dan sepak bola memiliki sejarah yang erat secara global. Hal tersebut terbukti dari banyaknya tim sepak bola kelas dunia yang disponsori oleh Hyundai. Apresiasi ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan yang mengedepankan nilai-nilai olahraga sebagai kegiatan yang dinamis dan menyehatkan,” ujar Sung Jong-ha dari laman resmi Hyundai.com.

STY pun mengucapkan terima kasih kepada Hyundai atas apresiasi yang diberikan kepadanya.

“Mobil-mobil ini tentunya akan memotivasi saya dan tim pelatih untuk terus mengharumkan timnas Indonesia di kancah internasional. Selain itu, kendaraan ini juga akan mempermudah mobilisasi bersama tim pelatih,” jelas STY.

Hyundai Stargazer pada ajang GIIAS 2022. 

Dok. Hyundai Hyundai Stargazer pada ajang GIIAS 2022.

Selain Palisade dan STARIA, STY juga terkesima dengan penampilan dan performa dari produk kendaraan Hyundai lainnya, yakni Stargazer.

Kekaguman STY tersebut muncul saat ia hadir di booth Hyundai yang ada pada gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) pada Agustus 2022.

Menurut STY, Hyundai Stargazer sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, mobil ini disebutnya memiliki daya tarik tersendiri.

“Stargazer adalah mobil keluarga yang keren, baik dari luar maupun saat berada dalam. Desainnya juga futuristik dan memiliki kabin yang lapang. Saya merasakan sensasi kenyamanan pada Stargazer melalui keberadaan konfigurasi captain seat dan berbagai fitur canggih seperti Hyundai Bluelink. Stargazer juga telah tersemat fitur keamanan yang canggih, yakni Hyundai SmartSense,” kata STY.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com