Advertorial

HKI Raih Juara Pertama Lomba Inovasi Teknologi Pembangunan Jalan dan Jembatan pada Ajang Hari Jalan 2022

Kompas.com - 22/12/2022, 18:45 WIB

KOMPAS.com – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) meraih juara pertama dalam lomba Inovasi Teknologi Pembangunan Jalan dan Jembatan melalui Video. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Penyerahan penghargaan dilakukan di Megamendung, Kabupaten Bogor, bersamaan dengan peringatan Hari Jalan 2022, Rabu (20/12/2022).

Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian kepada Kepala Departemen Teknik dan Desain HKI Mutiar Warman.

Adapun inovasi HKI yang dilombakan adalah penggunaan full displacement column (FDC) untuk proyek Jalan Tol Padang-Sicincin.

Sebagai informasi, FDC merupakan salah satu metode rigid inclusion yang biasa dikenal dengan grout modular column (KGM). Metode ini dinilai dapat mengantisipasi kerusakan jalan tol akibat kondisi tanah lunak.

FDC dilakukan dengan membuat lubang bor dengan penetrasi lapisan tanah tanpa mengeluarkan tanahnya ke permukaan hingga mencapai kedalaman yang direncanakan. Setelah itu, lubang bor diisi material penguat berupa cement grout, mortar, atau beton melalui ujung alat bor.

Efek kombinasi densifikasi akibat proses pengeboran dan penguatan tanah menggunakan material grout dapat meningkatkan modulus kekakuan pada tanah lunak.

Metode FDC dinilai lebih fleksibel ketimbang metode perbaikan tanah lain karena dapat diterapkan di berbagai jenis tanah, baik pada tanah kerikil berpasir (sandy gravel), pasir, lanau, dan lempung, maupun tanah lunak (soft organic soil). Dengan catatan, tanah tersebut masih dapat dipindahkan atau dimampatkan.

Tak hanya itu, metode FDC juga dapat memberikan peningkatan friksi kolom beton bertulang. Sebab, pengaplikasian metode ini disertai pemadatan sehingga dapat mengurangi penurunan konsolidasi tanah. Metode ini pun dapat mengurangi kompresibilitas tanah dan menurunkan potensi likuefaksi.

Penggunaan metode FDC oleh HKI sebagai mitigasi likuefaksi.Dok. HKI Penggunaan metode FDC oleh HKI sebagai mitigasi likuefaksi.

Direktur Operasi III HKI Selo Tjahjono mengatakan, FDC yang diimplementasikan di proyek Jalan Tol Padang-Sicincin berguna untuk mengatasi permasalahan tanah lunak yang banyak dijumpai di lapangan.

“Kami menggunakan (metode) FDC sebagai mitigasi likuefaksi pada pasir berlanau yang lepas. Penggunaan FDC juga akan meningkatkan stabilitas lereng di lapangan,” terang Selo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (22/12/2022).

Selo mengatakan, penghargaan dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR itu akan dijadikan motivasi bagi HKI untuk selalu berinovasi dalam membangun jalan dan jembatan.

“Kami bersyukur atas perolehan penghargaan pada Hari Jalan 2022 ini. Semoga ke depan, HKI dapat senantiasa membangun jalan dan jembatan berkualitas menggunakan teknologi yang tepat serta bermanfaat untuk menyambungkan antardaerah di Indonesia,” tutur Selo.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau