Advertorial

7.997 Rumah Tangga Tidak Mampu di Sumut dan Sumsel Teraliri Listrik Gratis lewat Program BPBL

Kompas.com - 23/12/2022, 10:41 WIB

KOMPAS.com – Sebanyak 7.997 rumah tangga tidak mampu di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Selatan (Sumsel) telah teraliri listrik secara gratis melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Rinciannya adalah 5.585 rumah tangga di Sumut dan 2.412 rumah tangga di Sumsel.

“Di Kabupaten Batu Bara, Sumut, sendiri, program BPBL menyasar 416 rumah tangga yang tersebar di tiga kecamatan,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ida Nuryatin Finahari saat peresmian program BPBL di Kabupaten Batu Bara, Sumut, seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (20/12/2022).

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian ESDM menargetkan 80.000 rumah tangga di Indonesia mendapatkan listrik melalui program BPBL pada Tahun Anggaran 2022.

Program BPBL, lanjut Ida, merupakan sinergi antara Kementerian ESDM dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai upaya peningkatan rasio elektrifikasi di Tanah Air.

Adapun Kementerian ESDM menugaskan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL Tahun Anggaran 2022.

Melalui program tersebut, masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan mendapatkan instalasi listrik rumah berdaya 450 Volt Ampere (VA), tiga titik lampu, satu kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke jaringan PLN, serta token listrik perdana.

Ida menjelaskan, program BPBL dapat menambah jumlah pelanggan PLN sekaligus mengurangi susut jaringan akibat penarikan sambungan yang tidak sesuai ketentuan.

“Penarikan sambungan (ilegal) dapat mengganggu ketenagalistrikan. Bahkan, hal ini dapat menyebabkan korsleting dan kebakaran,” ujar Ida.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR Nasril Bahar menilai, dengan dukungan penuh DPR dan pemerintah, rasio elektrifikasi di Indonesia telah menuju 99 persen.

“Dengan kehadiran listrik, kami bersama Bupati Batubara berharap, (wilayah tersebut) bisa mendapatkan penerangan bagus sehingga perekonomian membaik dan tingkat kriminalitas menurun,” ujar Nasril.

Dia juga berharap, sinergi tersebut dapat terus terjalin demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batu Bara.

Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin Dok. Kementerian ESDM Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin

Program serupa juga menyasar sejumlah warga di Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM Dwinugroho menjelaskan, program BPBL telah menyasar 2.412 rumah tangga di Provinsi Sumsel.

“Dari angka tersebut, 1.131 rumah tangga di 10 kecamatan di Kabupaten Banyuasin telah tersambung listrik,” kata Nugroho.

Dia menuturkan, meski Kabupaten Banyuasin telah mendapatkan akses listrik, sejumlah masyarakat nyatanya masih belum mendapatkan aliran listrik di rumahnya. Pasalnya, mereka tidak mampu membayar biaya pasang baru.

Untuk menyiasati hal tersebut, lanjut Nugroho, mereka menyalur atau berbagi sambungan listrik dari rumah tetangga.

Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani Jasi berharap, program BPBL dapat meningkatkan rasio elektrifikasi sekaligus meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat.

Penerima Bantuan BPBL di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang Dok. Kementerian ESDM Penerima Bantuan BPBL di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang

Ia mengatakan, meskipun 100 persen wilayah Kabupaten Banyuasin sudah teraliri listrik, masih terdapat sejumlah desa yang belum tersambung listrik.

“Terdapat tiga desa yang berada di kawasan hutan lindung yang terletak cukup jauh. Semoga (program BPBL) bisa segera selesai,” ujar Askolani.

Pada kesempatan sama, Executive Vice President (EVP) Penjualan Layanan dan Retail PLN Saleh Siswanto mengatakan bahwa program BPBL merupakan bukti nyata dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pencapaian target rasio elektrifikasi.

“Hingga semester I 2022, target elektrifikasi Indonesia sudah mencapai angka 99,56 persen,” ucap saleh.

Program BPBL pun mendapat sambutan baik dari masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

"Saya senang bisa mendapatkan listrik. Semoga seluruh warga bisa merasakan manfaat listrik yang lebih besar,” ujar Yanti.

Hal senada diceritakan Marwiyah. Sebelumnya, dia mendapatkan aliran listrik dari rumah tetangga.

“Terima kasih, berkat program BPBL kini saya memiliki aliran listrik sendiri,” kata dia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com