Advertorial

Aktif Bersama Membangun Bangsa Melalui Kepedulian Sosial dan Lingkungan Hidup

Kompas.com - 26/12/2022, 12:15 WIB

KOMPAS.com – Memasuki usia ke-70, KALLA tidak hanya berfokus pada berbagai sektor bisnis, tetapi juga berkomitmen memberikan solusi dan berbagai kemudahan bagi masyarakat. Komitmen tersebut dibuktikan melalui serangkaian kegiatan pembangunan sosial kemasyarakatan di wilayah operasional bisnis.

KALLA meyakini bahwa perusahaan dapat bertumbuh apabila masyarakatnya memiliki daya beli yang kuat ke depan.

“(Cara kami berbisnis adalah dengan) menyejahterakan orang lain lebih dahulu. (Dengan begitu) kami juga akan ikut sejahtera” ujar mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla yang juga merupakan bagian dari KALLA dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (23/12/2022).

KALLA dapat berdiri tegak selama 70 tahun tidak hanya didukung faktor bisnis, tetapi juga komitmen untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

Hal tersebut dibuktikan melalui kehadiran Yayasan Hadji KALLA yang merupakan lembaga pengelola kegiatan corporate social responsibility (CSR) KALLA sejak 1981.

Yayasan tersebut berdiri dari keinginan kuat sang pendiri KALLA, almarhum Haji Kalla dan istrinya Hj Athirah untuk berperan aktif dalam memajukan bangsa Indonesia melalui kegiatan-kegiatan sosial.

Selama tiga tahun terakhir, Yayasan Hadji KALLA telah memberikan bantuan pengembangan keislaman, pendidikan, kemanusiaan, lingkungan hidup, ekonomi, serta sosial.

Adapun Yayasan Hadji Kalla telah memberikan manfaat kepada lebih dari 600.246 orang yang berasal dari 600 lembaga sosial, 100 sekolah, dan 300 masjid di empat provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, serta Sulawesi Tenggara.

Muhammad Jusuf Kalla saat meresmikan Masjid Raya Bukaka.DOK. KALLA Muhammad Jusuf Kalla saat meresmikan Masjid Raya Bukaka.

Salah satu program Yayasan Hadji KALLA yang memberikan dampak signifikan adalah pemberdayaan mualaf.

Pada program tersebut, Yayasan Hadji KALLA bekerja sama dengan Daarut Tauhiid (DT) Peduli untuk menggelar program pembinaan keagamaan, pemberian alat dan modal usaha, serta pembekalan pemasaran. Program ini bertujuan agar para mualaf dapat bersosialisasi dan tumbuh bersama masyarakat.

Salah satu penerima manfaat program pemberdayaan mualaf dari Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Wayan Suhartini, merasa bersyukur dengan kehadiran program pemberdayaan mualaf.

“Melalui program tersebut, saya bisa belajar iqra dan menjahit serta mendapatkan bantuan mesin jahit. Semoga (dengan bantuan ini) kami bisa mandiri dan membuka usaha sendiri,” ujar Suhartini.

CSR HUT ke-70 KALLA

Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70, KALLA menghadirkan program CSR yang berfokus pada lingkungan dan energi hijau. Salah satunya menyelenggarakan penanaman 70.000 bibit pohon di sekitar wilayah operasional bisnis KALLA.

Program tersebut bertujuan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak cucu bangsa. Selain itu, penanaman 70.000 bibit pohon juga sejalan dengan usia KALLA.

Penanaman bibit mangrove.DOK. KALLA Penanaman bibit mangrove.

Adapun program tersebut terdiri dari dua bagian, yakni Aksi Mangrove Lestari yang menanam sebanyak 32.000 pohon dan Aksi Hutan Lestari 38.000 pohon.

Aksi Mangrove Lestari dilaksanakan di Desa Tekolabbua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada September 2022. Kegiatan ini digelar dalam rangka HUT ke-32 KALLA Lines, salah satu unit bisnis KALLA yang bergerak di bidang transportasi logistik laut.

Aksi Mangrove lestari diikuti oleh jajaran Direksi KALLA dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep, serta puluhan volunter dari internal KALLA dan eksternal.

Adapun voluntereksternal terdiri dari berbagai komunitas pemerhati lingkungan hidup dan mangrove. Kegiatan ini juga dibantu oleh kelompok tani Nelayan Sejahtera Kabupaten Pangkep.

Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lologau mengapresiasi kegiatan CSR penanaman mangroveKALLA di Kabupaten Pangkep. Ia berharap, kegiatan ini dapat berdampak secara ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Selanjutnya, tugas kami adalah merawat dan melestarikan hutan mangrove untuk anak cucu kami," ujar Yusran.

Sementara itu, Aksi Hutan Lestari digelar oleh anak usaha KALLA yang bergerak di bidang usaha pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), yakni PT Bumi Karsa, beserta Tombolo Energy, dan Yayasan Hadji Kalla.

Kegiatan tersebut berupa penanaman kurang lebih 38.000 pohon di Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Selain aksi penanaman, KALLA juga melakukan pembangunan jalan sepanjang 417 meter (m) di desa wisata air terjun Bantimurung Gallang.

Sejak 2019, program penghijauan hutan oleh KALLA di wilayah bisnis Tombolo Energy telah mencapai 108.000 bibit pohon di Tombolo Pao dengan luas area mencapai 2.830 hektare.

Penanaman pohon Tombolo Energy.DOK. KALLA Penanaman pohon Tombolo Energy.

Program tersebut juga mendapatkan apresiasi dari Pemkab Gowa melalui Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Gowa Abdullah Sirajuddin.

Sirajuddin menilai, program CSR KALLA bermanfaat bagi masyarakat dalam mengembalikan fungsi ekonomi dan fungsi ekologis hutan.

“Program tersebut dapat menyediakan ketersediaan air tanah serta mencegah kawasan agar tidak terjadi longsor pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau,” tutur Sirajuddin.

Selanjutnya, pada awal Desember 2022, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus founding father KALLA Jusuf KALLA bersama keluarga, jajaran Direksi KALLA, PT Bumi Karsa, Yayasan Hadji KALLA, serta Pemkab Bone, meresmikan beberapa fasilitas umum bagi masyarakat.

Sebut saja, Masjid Raya Bukaka Watampone serta renovasi jembatan gantung sepanjang 50 m di Desa Polewali, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulsel.

Dengan semangat membangun bangsa, KALLA senantiasa hadir memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat dengan berbagai inovasi program unggulan.

Saat ini, sudah banyak masyarakat yang terbantu dengan kehadiran program CSR KALLA dan Yayasan Hadji Kalla. Diharapkan, seluruh manfaat tersebut menjadi bantuan doa dan dukungan bagi kejayaan KALLA sampai ratusan tahun ke depan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com