Advertorial

Usung Misi Penyelamatan Lingkungan dan Ekonomi, Asuransi Rama Tanam 2.000 Mangrove di Semarang

Kompas.com - 26/12/2022, 21:38 WIB


KOMPAS.com – Asuransi Rama berupaya menghadirkan keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan demi kebaikan hidup manusia. Hal ini dilakukan dengan menjalankan program Growth Green bersama lindungihutan.com dengan merehabilitasi atau penanaman kembali hutan mangrove di Pesisir Trimulyo, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Kepala Kantor Pemasaran Asuransi Rama Semarang Bambang Hermanto menjelaskan, pihaknya membuka kemitraan yang luas dan terbuka dengan masyarakat untuk misi penyelamatan lingkungan.

Menurutnya, keseimbangan ekonomi dan lingkungan bisa terwujud dengan partisipasi aktif semua elemen. Apalagi, iklim terus mengalami perubahan dan dapat berdampak besar pada kehidupan manusia, termasuk memengaruhi ekonomi dunia.

“Lingkungan menjadi isu sentral dunia. Untuk itu, Asuransi Rama dan masyarakat Indonesia harus berbuat lebih,” kata Bambang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (26/12/2022).

Bambang melanjutkan, Asuransi Rama memiliki program khusus bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam program Growth Green. Melalui program khusus ini, setiap satu polis Asuransi Rama yang dibeli masyarakat, sama dengan menanam satu mangrove di Pesisir Trimulyo.

“Sinergi besar harus dilakukan untuk merehabilitasi lingkungan, termasuk hutan mangrove. Selain itu, masyarakat yang berpartisipasi dapat menerima manfaat ganda melalui sistem proteksi aset dari Asuransi Rama. Semoga, program ini memberikan manfaat besar secara menyeluruh bagi masyarakat,” jelas Bambang.

Hingga Sabtu (3/12/2022), program Growth Green dari Asuransi Rama berhasil menanam hingga 2.000 mangrove. Dengan jumlah itu, mangrove di Pesisir Trimulyo diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 236,89677 kilogram (kg).

Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan, banyak manfaat yang diperoleh melalui rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove di Pesisir Trimulyo. Salah satunya adalah pengurangan dampak abrasi pantai yang berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat sekitar.

“Kawasan itu juga bisa berkembang menjadi zona bisnis melalui aktivitas pariwisata. Silakan bergabung dalam rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove melalui polis Asuransi Rama,” ujar Bambang.

Dampak kerusakan wilayah pesisir

Selain emisi karbon, penanaman mangrove mampu menekan kerusakan akibat abrasi pantai. Hal ini karena kemampuan akar mangrove yang bisa menjerat lumpur dan memunculkan daratan.

Dampak seperti banjir rob atau permukaan air laut yang naik juga akan akan teratasi dengan keberadaan hutan mangrove. Dengan begitu, kerugian ekonomi hingga degradasi lingkungan yang ditimbulkan akibat abrasi pantai dan banjir rob bisa diatasi. 

Diberitakan Kompas.com, Senin (19/12/2022), banjir rob menjadi permasalahan yang tidak kunjung usai, termasuk yang terjadi di kawasan Semarang Utara. Wilayah ini pernah mengalami banjir rob ekstrem pada 23 Mei 2022.

Akibatnya, sekitar 300 hektare (ha) wilayah tergenang air dan berdampak kepada 8.335 masyarakat yang tinggal di lokasi itu. Hal ini turut mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat secara masif.

Masalah tersebut seakan semakin kompleks karena banjir rob juga mengakibatkan fenomena penurunan tanah antara 10 hingga 15 centimeter (cm) setiap tahun. Di sisi lain, solusi meninggikan rumah untuk menghindari banjir rob membutuhkan biaya yang sangat besar, yaitu sekitar Rp 100 juta.

Untuk itu, rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove menjadi penting dilakukan karena memberikan dampak yang baik untuk lingkungan dan masyarakat.

Konservasi mangrove berpotensi “menghidupkan” kembali kawasan Semarang Utara. Sebab, saat ini, jarak rumah dari bibir pantai semakin menjauh. Padahal, pada 1990-2000, jarak rumah dengan bibir pantai hanya 0,5 kilometer (km)

Kini, jarak permukiman dengan bibir pantai telah bertambah menjadi 1,4 km seiring banyaknya penanaman pohon mangrove. Ekosistem yang rusak dan hilang mulai pulih kembali.

Tak hanya itu, biota laut hingga burung pun sudah banyak dijumpai. Wilayah Semarang Utara juga bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata bahari yang bisa dinikmati oleh wisatawan lokal dan mancanegara.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com