Advertorial

BIPO dan Disprz Berkolaborasi Tingkatkan Keterampilan Praktisi L&D

Kompas.com - 29/12/2022, 17:10 WIB

 

KOMPAS.com - BIPO dan Disprz menyelenggarakan acara roundtable bertema “Talent Management and The Learning Cycle – Aligning Retention, Succession, and Experience to Learning and Development” di Artotel Hotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2022).

Acara tersebut digelar untuk melihat potensi dari karyawan yang mampu melangkah lebih maju untuk memimpin masa depan.

Selain itu, roundtable tersebut juga berupaya menemukan celah pengembangan karier dengan program pembelajaran komprehensif yang diiringi pertimbangan perencanaan strategis untuk praktisi learning and development (L&D). 

Adapun pembicara yang mengisi acara tersebut antara lain Country Director BIPO Indonesia Mario Widjaja, Country Director Disprz Indonesia Aditya Pratama, Vice President Sales GajiGesa Reno Mongula, Senior Manager-HR dan Legal PT Sumber Bintang Perkasa Risza Oki Pardira, serta Strategic Innovation Executive PT Paragon Technology and Innovation Rosadi Agung.

Para peserta yang hadir terdiri dari praktisi human resources (HR) dan L&D. Mereka diberikan wawasan mengenai cara merencanakan pelatihan dan pembelajaran seputar organisasi untuk jangka panjang.

Menurut 92 persen profesional L&D, menggabungkan pembelajaran berbasis komunitas pada strategi L&D mampu meningkatkan keterlibatan dan motivasi karyawan. Hal ini didasari rasa kebersamaan di tempat kerja.

Dalam paparannya, Aditya Pratama mengatakan, perlunya mengidentifikasi karyawan yang mampu memimpin di masa depan melalui program pembelajaran efektif dan efisien terhadap kinerja.

Hal tersebut, katanya, akan berdampak baik dalam peningkatan retensi dan produktivitas karyawan di tempat kerja.

“Inisiatif tersebut harus dilaksanakan untuk mencoba dan menilai format pembelajaran yang berbeda,” ujar Aditya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (29/12/2022).

Aditya menambahkan, rencana pelatihan dan pembelajaran seputar tujuan jangka panjang organisasi merupakan hal penting karena berpotensi mendorong return on investment (ROI) yang lebih tinggi.

Selain itu, Aditya juga menyatakan bahwa praktisi L&D harus fokus pada membangun kedekatan keterampilan dalam rangkaian keterampilan saat ini dan masa depan.

Menurutnya, jika merekrut karyawan dalam skala besar, perusahaan dapat fokus untuk merancang ekosistem pembelajaran yang menarik bagi talenta sekaligus mempersiapkan mereka untuk sukses.

“Praktisi L&D dapat membuat program internal dengan fokus soft skill sehingga karyawan siap untuk peran selanjutnya,” tuturnya.

Perusahaan, lanjut Aditya, bisa memisahkan antara talenta dan membangun keterampilan domain dan teknis, serta memetakan karyawan ke peran secara internal. Selain itu, perusahaan dapat mempertimbangkan dampak keseluruhan dari pelatihan berbasis keterampilan.

“Perusahaan dapat fokus pada kepadatan bakat, yaitu, merekrut, melibatkan, dan mengembangkan bakat terbaik, serta memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Obsesi yang meningkat terhadap nilai-nilai sebagai tuas pembelajaran dapat meningkatkan adopsi pembelajaran,” papar Aditya.

Pada kesempatan sama, Mario Widjaja mengungkapkan bahwa acara tersebut menarik dan bermanfaat.

Ia berharap, peserta dapat memperoleh manfaat dan mengetahui cara mengelola talenta di organisasi masing-masing.

“Selain itu, BIPO merasakan kerja sama yang hangat dan memanjakan dengan Disprz. Semoga silaturahmi ini dapat terus memberikan solusi terbaik dan meningkatkan kedewasaan bagi organisasi di Indonesia,” ujar Mario.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com