Advertorial

Kerja Hibrida Jadi Tren, Ini Solusi Amankan Jaringan Perusahaan dari Serangan Siber

Kompas.com - 10/01/2023, 13:34 WIB

KOMPAS.com Hybrid working atau kerja hibrida tengah menjadi tren pada masa pascapandemi Covid-19. Sistem kerja yang menggabungkan work from office (WFO) dan work from anywhere (WFA) ini diterapkan perusahaan sebagai bentuk adaptasi terhadap situasi pandemi.

Dalam perjalanan praktiknya, konsep kerja hibrida ternyata memiliki banyak dampak positif, baik untuk karyawan maupun perusahaan.

Berdasarkan Owl Labs bertajuk State of Remote Work 2019, konsep kerja hibrida membuat karyawan merasa 22 persen lebih bahagia ketimbang saat bekerja di kantor. Karyawan juga merasa lebih dipercaya dan mampu mencapai keseimbangan antara hidup dan kerja atau work-life balance.

Sementara dari sisi perusahaan, seperti diberitakan dari Kompas.com, Selasa (4/2/2022), Head of Facilities Management Colliers Indonesia Christina Ng mengatakan bahwa sistem kerja hibrida mengurangi kebutuhan ruang dan konsumsi energi kantor. Hal ini secara otomatis juga mengurangi pengeluaran perusahaan.

Dengan demikian, anggaran untuk dua kebutuhan tersebut dapat dialihkan untuk memenuhi fasilitas yang dapat meningkatkan kinerja karyawan saat bekerja secara hibrida.

Meskipun demikian, sistem kerja hibrida memberikan tantangan baru bagi perusahaan. Salah satunya, keamanan siber.

Dilansir dari TheStar, Kamis (15/9/2022),Vice President Global Strategy CloudSEK Prama Bajaj mengatakan, sistem kerja hibrida kerap membahayakan keamanan siber perusahaan. Pasalnya, pekerja saling berbagi akses perangkat saat sedang melakukan pekerjaan yang sifatnya kolaboratif.

Selain itu, kerja hibrida juga menyulitkan tim teknologi informasi (TI) perusahaan dalam mengelola perangkat komputer atau laptop karyawan karena berada di luar lingkup firewall perusahaan. Lantaran hal ini, perusahaan berpotensi mengalami kebocoran data.

Di Indonesia sendiri, serangan siber dilaporkan mengalami peningkatan. Pada 2022, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat jumlah serangan siber di Indonesia per April 2022 mencapai 100 juta kasus. Sebagian besar serangan siber didominasi oleh ransomware dan malware.

Adapun berdasarkan sejumlah riset, kerugian perusahaan akibat serangan siber tergolong besar, yakni 3-8 juta dollar AS.

Solusi keamanan siber pada sistem kerja hibrida

Sebagai solusi, perusahaan dapat menggunakan teknologi terintegrasi, seperti Intel vPro® Enterprise. Platform Intel vPro® Enterprise merupakan prosesor Intel® Core™ i5, i7, dan i9 generasi ke-12 yang dibuat khusus untuk kepentingan bisnis.

Di dalam platform yang telah dikembangkan selama 15 tahun itu, Intel menyediakan fitur-fitur khusus yang memudahkan perusahaan menjalankan sistem kerja hibrida tanpa khawatir terhadap serangan siber.

Pertama, Intel® membekali vPro® Enterprise dengan sistem keamanan berlapis, yakni Intel® Hardware Shield. Fitur ini mampu melindungi aset perusahaan yang tersimpan dalam personal computer (PC) karyawan, meski mereka tidak bekerja dari kantor.

Adapun perlindungan yang diberikan mencakup keamanan dalam operating system (OS), aplikasi dan data, serta pendeteksi ancaman siber. Dengan perlindungan itu, perusahaan tak perlu khawatir karena sistem keamanan prosesor memperkuat perlindungan terhadap data perusahaan dan karyawan.

Kedua, vPro® Enterprise memiliki sistem pengelolaan jarak jauh yang lengkap, yakni Intel® Active Management Technology dan Intel® Endpoint Management Assistant. Kedua fitur ini membantu para tim TI perusahaan untuk memperbaiki, menemukan, dan melindungi PC karyawan secara remote atau jarak jauh.

Fitur tersebut beroperasi secara independen lewat OS dan menghadirkan konektivitas yang persisten. Pengelolaan patch dan pembaruan perangkat pun dapat dilakukan tanpa mengganggu aktivitas kerja karyawan.

Tak hanya itu, kehadiran fitur Intel® Active Management Technology dan Intel® Endpoint Management Assistant juga membuat perbaikan sistem menjadi lebih simpel dan minim gangguan bagi karyawan. Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki gangguan pun lebih sedikit.

Ketiga, Intel vPro® Enterprise sudah dibekali program Stabilitas Platform IT Intel®. Program ini meniadakan perubahan perangkat keras selama siklus pembelian, yakni 15 bulan atau hingga perilisan generasi terbaru.

Pasalnya, keandalan peranti keras pada Intel vPro® Enterprise telah diuji selama berbulan-bulan. Dengan demikian, perusahaan tak perlu repot harus memperbarui peranti keras selama siklus tersebut.

Selain pada hardware, Intel juga memperkuat stabilitas sistem operasi Windows pada vPro Enterprise. Hal ini bisa membantu perusahaan dalam mengelola transisi sistem operasi Windows dengan lebih baik dengan memanfaatkan dukungan Microsoft.

Keempat, Intel vPro® Enterprise didukung prosesor Intel® Core™ i5, i7, dan i9 generasi ke-12. Prosesor ini bisa memberikan performa cepat serta dan menjalankan aplikasi berat yang biasa digunakan oleh perusahaan di sektor apa pun.

Prosesor Intel® Core generasi ke-12 yang tersemat pada Intel vPro® pun dinilai lebih cepat dari generasi sebelumnya.

Platform benchmark onWebXPRT4 mencatat bahwa Intel® CoreTM i7 generasi ke-12 dinilai 17 persen lebih cepat ketimbang generasi ke-11 untuk pemakaian sistem operasi Windows pada laptop yang tipis dan ringan (28 W).

Sementara itu, platform benchmark SYSmark25 dan CrossMark mencatat, prosesor Intel® CoreTM i9 generasi ke-12 dinilai 21 persen lebih cepat ketimbang generasi sebelumnya saat digunakan pada Windows Desktops (65 W).

Dengan kemampuan tersebut, karyawan yang bekerja secara hibrida dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Keempat keunggulan pada Intel vPro® tersebut dirancang untuk membantu bisnis dari semua ukuran menetapkan standar baru dalam kinerja bisnis, keamanan, serta pengelolaan dan stabilitas jarak jauh.

Platform tersebut juga memenuhi semua kebutuhan agar karyawan bisa tetap produktif, terlindungi, dan terhubung selama menjalani sistem kerja hibrida. Perusahaan pun terbantu dalam mengelola, memelihara, dan mengamankan perangkat karyawan dari mana saja, meskipun sedang berada di luar jangkauan firewall perusahaan.

Untuk mengetahui informasi secara lengkap terkait Intel vPro® Enterprise, Anda bisa mengeklik tautan berikut.

Disclaimer: Seluruh informasi yang dimuat pada artikel dapat berubah sewaktu-waktu seiring perkembangan teknologi. Waktu pengujian yang tertera dalam konfigurasi mungkin tidak mencantumkan seluruh informasi yang tersedia untuk umum

Teknologi Intel mungkin memerlukan aktivasi perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan. Performa produk dapat bervariasi tergantung penggunaan, konfigurasi, dan faktor lain. Pelajari lebih lanjut di sini.

Logo dan merek Intel® yang tercantum pada artikel adalah merek dagang dari ©Intel Corporation atau anak perusahaannya. Nama dan merek lain mungkin dapat diakui sebagai milik pihak lain.

Intel® tidak memiliki kewenangan atas data yang dimiliki oleh pihak ketiga. Meskipun demikian, Intel® berkontribusi pada pengembangan benchmark dengan berpartisipasi, mensponsori, dan memberikan kontribusi dukungan teknis kepada berbagai pihak yang menyelenggarakan benchmarking.

Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com