Advertorial

Menuju Era Baru Perfilman, Sinematografer Indonesia Tingkatkan Kualitas Tayangan Film

Kompas.com - 13/01/2023, 11:37 WIB

KOMPAS.com – Asosiasi profesi sinematografer Indonesia, Indonesian Cinematographers Society (ICS), siap menuju era baru di industri perfilman di Tanah Air.

Semangat dan visi tersebut digelorakan para sineas Indonesia dalam acara Rapat Umum Anggota (RUA) yang digelar di Gedung Pusat Perfilman H Usmar Ismail (PPHUI), Jakarta, Jumat (7/1/2023).

Dihadiri seluruh sinematografer Indonesia, RUA juga merupakan momentum penetapan Agni Ariatama sebagai Presiden ICS untuk periode 2023-2027.

Untuk diketahui, asosiasi tersebut didirikan dengan nama Sinematografer Indonesia (SI) pada 7 Januari 2014. SI didirikan sebagai perwujudan cita-cita sejumlah sinematografer kenamaan Indonesia. Sebut saja, Soetomo Gandasoebrata, George Kamarullah, M Soleh Ruslani, dan Sri Atmo.

Mengusung jargon “Komitmen-Progres-Keterampilan”, asosiasi tersebut diharapkan mampu mengemban sejumlah tugas. Salah satunya, mengembangkan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi gambar bergerak.

ICS juga diharapkan dapat memberikan perlindungan dan menjaga profesionalitas pekerja dalam departemen sinematografi. Selain itu, ICS juga diharapkan mampu menjaga kualitas seni dan teknologi gambar bergerak dalam ekosistem perfilman Indonesia.

-Dok. ICS -

Dalam sambutannya, Agni mengatakan bahwa karya sinematografer Indonesia kini sudah mencapai tingkatan yang tidak kalah berkualitas dengan karya sinematografer dari negara-negara maju.

“(Kerja dan karya sinematografer Indonesia) sudah sangat bagus. Untuk itu, sudah selayaknya sinematografer (Indonesia) dan karya-karyanya dikenal secara lebih luas," ujar Agni dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Untuk diketahui, selain memilih Presiden ICS, RUA juga memilih Dewan Pembina dan Dewan Pengawas ICS. Adapun jabatan Dewan Pembina diberikan kepada Bernhard Sirait dan Dewan Pengawas kepada Arief R Pribadi.

Kedua posisi tersebut merupakan bagian dari Dewan Pertimbangan yang diharapkan dapat semakin memperkuat jajaran kepengurusan ICS pada periode selama empat tahun ke depan.

Selain itu, RUA ICS juga membahas penyusunan rencana strategis asosiasi yang akan diimplementasikan ke dalam berbagai program kerja oleh kepengurusan periode 2023-2027.

Hal itu dilakukan mengingat terdapat sejumlah hal yang perlu dibenahi dari industri film Indonesia. Utamanya, terkait aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itu, perlu disusun kebijakan guna mengatur hal tersebut dengan berbagai pihak terkait.

Tujuannya, agar perfilman Indonesia semakin baik tidak hanya dari aspek kualitas, tetapi juga dalam hal standar kerja industri. Hal ini sejalan dengan perkembangan layanan media over-the-top (OTT), baik dalam maupun luar negeri, sehingga dibutuhkan tayangan berkualitas.

Tren tersebut dapat dioptimalkan para sinematografer Indonesia untuk dapat menunjukkan kualitas karyanya kepada khalayak yang lebih luas hingga mancanegara.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com