Advertorial

Mastercard Dukung Mercy Corps Indonesia Rancang Program Pendampingan Digital untuk UMKM di Tanah Air

Kompas.com - 13/01/2023, 13:41 WIB

KOMPAS.com – Mastercard dan Mercy Corps Indonesia resmi merilis temuan utama dari Mastercard Data & Service (D&S) dan Mercy Corps Indonesia Datathon: MicroMentor Indonesia (MMI).

Sebagai informasi, MMI merupakan platform pendampingan virtual gratis pertama di Indonesia. MMI telah hadir sejak 2019 dan dibuat untuk menghadirkan ekosistem pendampingan bisnis virtual dan terukur. Adapun MMI menghubungkan UMKM sebagai mentee dengan relawan profesional dan pengusaha berpengalaman sebagai mentor. Saat ini, lebih dari 215.000 usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) dan relawan mentor berpartisipasi dalam program ini.

Selama program tersebut berjalan, Mercy Corps Indonesia merangkum data dari D&S sebagai platform eksperimen dan Test and Learn® sebagai analitik bisnis terdepan di industrinya. Keduanya menjadi metode ilmiah untuk menentukan sebab-akibat dari berbagai inisiatif yang dijalankan dalam MMI.

Dari data tersebut, Mercy Corps Indonesia juga mengevaluasi hal-hal yang sudah berjalan dan mengidentifikasi berbagai peluang untuk meningkatkan akuisisi serta mendorong penggunaan MMI. Selanjutnya, konsultan Mastercard dan keahlian perusahaan di sektor terkait menggunakan data tersebut untuk mengidentifikasi area pengembangan dan strategi platform MMI.

Selain itu, Mastercard juga menggabungkan data MMI ke dalam platform terpusat Test and Learn® untuk menghasilkan insight mengenai perilaku mentor dan mentee. Hal ini membantu Mercy Corps Indonesia dalam memahami industri yang membutuhkan pembinaan, tetapi belum mendapatkan dukungan bimbingan yang optimal.

Di sisi lain, berdasarkan temuan Mastercard, industri makanan dan minuman (food and beverage/F&B), startup, manajemen bisnis, dan teknologi merupakan bidang industri dengan peluang terbesar.

Test and Learn® juga mengukur dampak hubungan profil yang berbeda. Secara khusus, data ini membantu Mercy Corps Indonesia dalam memahami cara untuk mendukung mentee perempuan. Hasil temuannya mengungkapkan bahwa dukungan dari mentor perempuan terhadap mentee perempuan menciptakan hubungan yang berkelanjutan.

Tim Mastercard juga menganalisis perjalanan mentee. Dari analisis itu, ditemukan bahwa tujuh hari pertama setelah pendaftaran merupakan momen krusial bagi mentee untuk menciptakan koneksi mentoring. Diketahui juga bahwa keberhasilan koneksi mentoring meningkat hingga 10 persen jika mentee menghubungi tiga mentor selama periode tersebut.

Mastercard juga memanfaatkan keahlian konsultasi yang luas dalam hal loyalitas untuk menentukan area yang tepat guna meningkatkan situs web MMI saat ini. Rekomendasi tersebut meliputi peningkatan user experience (UX) pada halaman profil mentor, membuat jalur pembelajaran daring untuk mentee, serta meningkatkan loyalty reward untuk mendorong partisipasi mentor dan mentee.

Senior Vice President Manajemen Produk, Data, dan Layanan Mastercard, Aditi Sawhney, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen membantu pelanggan Mastercard untuk membuat keputusan yang lebih cerdas. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan hasil berdasarkan layanan mutakhir yang terpusat pada teknologi berbasis data.

“Mastercard Data and Services memberikan layanan konsultasi dan inovasi untuk membantu pelanggan Mastercard membuat keputusan yang lebih cerdas untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” kata Aditi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (12/1/2023).

Lebih lanjut, Aditi menjelaskan, Mastercard juga berfokus pada rencana dan pertumbuhan yang pesat di seluruh dunia. Dengan tim yang cekatan, Mastercard bertanggung jawab atas solusi end-to-end untuk basis pelanggan global yang beragam termasuk lembaga keuangan, retailer, maskapai penerbangan, dan perusahaan lain.

“Mastercard terus berkomitmen untuk mendukung komunitas dan mitra lembaga swadaya masyarakat (LSM) di seluruh dunia dengan layanannya. Kami senang dapat mendukung Mercy Corps Indonesia sebagai salah satu mitra strategis,” ujar Aditi.

-Dok. Mastercard -

Menghadapi era digital

Di era digital seperti sekarang, UMKM berjuang untuk bertahan dan berkembang. Untuk itu, mereka membutuhkan bantuan dan saran dari para ahli. Salah satunya adalah dengan mendapatkan akses ke platform dan forum daring untuk dapat ikut serta dalam ekosistem bisnis yang lebih besar.

Kesempatan itu bermanfaat bagi pelaku UMKM untuk saling berbagi dan menginformasikan peluang transformasi digital serta praktik terbaik untuk mempercepat adopsi digital. Hal ini sangat penting mengingat Indonesia tengah bertransisi ke ekonomi digital dan memperkuat ekosistem digital.

Terlebih, hal itu sejalan dengan inisiatif pemerintah Indonesia dalam mengerahkan mentor untuk membantu UMKM melalui berbagai program. Untuk itu, hasil Datathon MMI dapat membantu pemerintah menyesuaikan program pendampingan yang akan dijalankan.

Dengan dukungan dari Mastercard, MMI telah menyediakan akses bagi UMKM untuk terhubung dengan relawan pendamping, pelatihan digital, dan alat untuk membantu mereka bertahan serta meningkatkan bisnis.

Selain itu, MMI perlu memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para mentor dan mentee. Dengan kemampuan Test and Learn, Mastercard membantu Mercy Corps Indonesia memahami data MMI di tiga bidang utama, yaitu akuisisi pengguna, pencocokan mentee-mentor, serta hubungan pendampingan antara mentee dan mentor.

Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis, mengatakan bahwa pihaknya telah menggabungkan pendekatan antarmuka teknologi dan manusia untuk membantu transisi UMKM ke digital.

“Kami meluncurkan program MMI pada 2019 dengan dukungan dari Mastercard. Platform pendampingan digital ini telah menghubungkan lebih dari 187.000 usaha kecil dengan 27.000 relawan pendamping di dalam dan luar platform,” ujar Ade.

Sementara itu, President Director PT Mastercard Indonesia Navin Jain, mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia dengan membekali masyarakat, termasuk para pelaku UMKM, dengan keahlian yang tepat untuk menjadi penggerak ekonomi digital negara.

“Mastercard berkomitmen untuk terus mendukung upaya percepatan inklusi digital dan keuangan bagi UMKM di Indonesia. Dengan berbagai solusi dan keahlian kami, Mastercard telah membantu Mercy Corps Indonesia memahami data MMI untuk menghadirkan layanan yang lebih baik bagi UMKM di Indonesia, terutama melalui temuan-temuan utama Datathon dari Mastercard,” jelas Navin.

Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada 2019, MMI telah memfasilitasi lebih dari 420.000 engagement antara mentor dengan UMKM. Dengan pencapaian ini, MMI pun disebut sebagai komunitas relawan pendamping UMKM terbesar di Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com