Advertorial

Pemkot Surabaya Sambut 2023 dengan Serangkaian Program Inovatif

Kompas.com - 16/01/2023, 15:46 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyambut 2023 dengan berbagai program inovatif.

Dengan kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 sebesar Rp 11,36 triliun, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajaran Pemkot akan bekerja keras untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Pahlawan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Febrina Kusumawati mengatakan, target tersebut sudah sesuai dengan APBD Surabaya 2023 yang bertema “Penguatan Sumber Daya Manusia, Pemenuhan Kebutuhan Dasar, serta Transformasi Ekonomi yang Inklusif Menuju Kota Surabaya yang Humanis dan Berkelanjutan”.

Adapun tujuan akhir dari tema tersebut adalah meningkatkan IPM dan pertumbuhan ekonomi serta menurunkan angka pengangguran terbuka dan kemiskinan.

Febrina memaparkan tiga dimensi besar yang dicanangkan Pemkot Surabaya dalam meningkatkan IPM Surabaya. Pertama, umur panjang dan hidup sehat atau bidang kesehatan. Kedua, pengetahuan atau bidang pendidikan. Ketiga, standar hidup layak atau bidang ekonomi.

“Jadi, kebijakan pembangunan Surabaya pada 2023 akan mengarah kepada tiga dimensi itu,” kata Febrina dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (16/1/2023).

Febrina melanjutkan, pada bidang kesehatan, Pemkot Surabaya akan terus berjuang menekan angka stunting dan mencegah potensi kemunculan kasus stunting baru.

Oleh karena itu, Pemkot mengajak semua stakeholder untuk mengatasi stunting di Surabaya secara bersama-sama.

Meskipun jumlah kasus terus menurun, kata Febrina, Pemkot Surabaya tetap melakukan penanganan stunting secara lebih masif. Pemkot juga sudah menyiapkan sejumlah intervensi terhadap rantai penyebab stunting dari hulu hingga hilir.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi pelaku UMKM. 

DOK. Pemkot Surabaya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi pelaku UMKM.

Kemudian, lanjut Febrina, Pemkot Surabaya juga memprioritaskan pembangunan rumah sakit baru di Surabaya Timur. Pembangunannya akan dimulai pada 2023 dan akan dilanjutkan pada tahun depan karena menggunakan skema multiyears.

“Di bidang kesehatan, Pemkot juga menargetkan semua kelurahan berstatus open defecation free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan pada 2023. Oleh karena itu, pada tahun ini, kami merencanakan pembuatan jamban di 8.000 titik,” tuturnya.

Pada bidang pendidikan, lanjut Febrina, Pemkot Surabaya secara konsisten memberikan beasiswa kepada penghafal kitab suci. Pemkot juga menyediakan beasiswa Pemuda Tangguh untuk siswa sekolah menengah atas (SMA) atau siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) sederajat serta mahasiswa.

Bahkan, Febrina menambahkan, Pemkot Surabaya menambah kuota penerima beasiswa pada 2023. Hal ini untuk menjangkau lebih banyak pelajar supaya tidak ada anak yang putus sekolah di Surabaya.

“Selain itu, Pemkot Surabaya akan menggalakkan fasilitas bimbingan belajar (bimbel) gratis di balai Rukun Warga (RW) dan melanjutkan program pemberian bantuan seragam kepada siswa,” kata Febrina.

Febrina melanjutkan, pada bidang ekonomi, Pemkot Surabaya akan terus memasifkan program padat karya di berbagai aset Pemkot yang tersebar di setiap kecamatan.

Pemkot Surabaya juga telah menganggarkan belanja APBD Surabaya untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta produk dalam negeri (PDN) sebesar Rp 3 triliun pada 2023. Dengan demikian, semua keperluan yang dibutuhkan Pemkot bisa dikerjakan oleh UMKM.

“Kami memiliki banyak rencana untuk memaksimalkan belanja APBD, termasuk untuk UMKM sebesar Rp 3 triliun. Semoga masyarakat Surabaya bisa memanfaatkan peluang besar ini. Ke depan, kami akan meningkatkan kompetensi tenaga kerja supaya sesuai dengan kualifikasi dan ketentuannya,” ujarnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi pelaku UMKM. 

DOK. Pemkot Surabaya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi pelaku UMKM.

Sementara itu, di bidang pariwisata, Febrina menuturkan bahwa Pemkot akan melakukan penataan dan pengembangan destinasi wisata baru di Surabaya. Pemkot akan melibatkan UMKM di setiap destinasi wisata baru dan pengelolaannya akan diserahkan kepada warga kurang mampu.

Pemkot berharap, strategi tersebut dapat menyerap banyak tenaga kerja dan membangkitkan perekonomian di Surabaya.

Febrina pun optimistis jika berjalan sesuai rencana, pertumbuhan ekonomi dan IPM di Surabaya akan terus merangkak naik. Dengan begitu, angka pengangguran terbuka akan menurun dan persentase penduduk miskin juga akan berkurang.

“Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Surabaya tidak bisa bekerja sendirian. Kami butuh kerja sama dan sinergi dari semua pihak dan elemen masyarakat. Mari menatap Surabaya ke depan, sinergi kuat untuk Surabaya hebat,” tutur Febrina.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com