Advertorial

Bank BJB Kembali Tawarkan SBR 012, Ada 2 Pilihan Investasi Menarik

Kompas.com - 30/01/2023, 18:36 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) kembali menawarkan obligasi Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012 guna mendukung pemerintah dalam menambah pendanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

SBR012 yang ditawarkan terdiri dari dua tipe dengan tenor berbeda, yaitu SBR012-T2 dengan tenor dua tahun dan SBR012-T4 dengan tenor empat tahun. Hal ini dilakukan agar obligasi tersebut dapat dijangkau oleh seluruh kalangan. 

Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto mengatakan, SBR012 merupakan bentuk investasi yang aman dan menguntungkan bagi seluruh warga negara Indonesia (WNI).

Melalui penerbitan SBN Ritel tersebut, lanjut Widi, masyarakat berkesempatan untuk turut serta membiayai APBN. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk berbagai kebutuhan pembiayaan. 

"(Penawaran SBR012) adalah upaya Bank BJB turut serta membantu pemerintah melakukan pembiayaan keuangan. Masyarakat bisa dengan mudah berinvestasi (obligasi) seri SBR012 melalui Bank BJB," ujar Widi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (30/1/2023). 

Sebagai informasi, Bank BJB mulai menawarkan SBR012 sejak Kamis (19/1/2023) dan akan berakhir pada Kamis (9/2/2023).

Bank BJB menjadi salah satu lembaga perbankan yang berperan menjadi submitra distribusi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel.

-Dok. Bank BJB -

Untuk membeli SBR012, investor cukup melakukan pendaftaran melaluiinfobjb.id/sbn dengan nilai investasi minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 5 miliar untuk SBR012-T2 atau maksimal Rp 10 miliar untuk SBR012-T4. 

“Respons masyarakat cukup besar. Bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi dapat segera melakukan pembelian. Hal ini untuk mengantisipasi habisnya kuota penjualan SBR,” kata Widi. 

Widi menambahkan, SBR012 ditawarkan dengan kupon (nilai bunga) mengambang 6,15 persen per annum (p.a) untuk SBR012-T2 dan 6,35 persen p.a untuk SBR012-T4.

Adapun nilai kupon tersebut akan disesuaikan dengan besaran suku bunga Bank Indonesia (BI) atau 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Namun, berlaku kupon minimal (floating with floor) sehingga memberikan kepastian investasi hingga akhir. 

“Khusus pembelian SBR melalui Bank BJB, perseroan akan memberikan cashback menarik berupa uang tunai yang akan didistribusikan ke rekening nasabah maksimal 30 hari setelah tanggal settlement,” terang Widi.

Untuk diketahui, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi. Surat ini berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar kupon obligasi dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2002. 

Beberapa keuntungan investasi obligasi adalah adanya imbal hasil atau return yang lebih bersaing ketimbang deposito. Kemudian, memberikan pendapatan yang tetap berupa kupon obligasi. Terpenting, instrumen ini merupakan investasi aman dengan pengembalian pokok 100 persen pada saat jatuh tempo.

Kendati demikian, produk tersebut memiliki beberapa risiko pasar yang harus diketahui oleh investor, antara lain adalah potensi keuntungan atau kerugian akibat faktor ekonomi yang memengaruhi pasar keuangan, seperti perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar, dan harga obligasi. 

Sebagai produk negara dan bukan produk Bank BJB, imbuh Widi, perseroan dalam hal ini hanya memasarkan dan bertindak sebagai submitra distribusi SBN Ritel.

“Setiap pilihan atas produk obligasi yang dibeli (calon) investor merupakan tanggung jawab dan keputusan mereka sepenuhnya. Hal ini termasuk apabila investor memilih jenis produk yang tidak sesuai dengan profil risiko setiap investor,” tambahnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com