Advertorial

Lestarikan Wilayah Pesisir Tapanuli Tengah, Agincourt Resources Tanam 30.000 Bibit Mangrove

Kompas.com - 03/02/2023, 11:37 WIB

KOMPAS.com – PT Agincourt Resources (PTAR) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan lingkungan hidup.

Kali ini, pengelola tambang emas Martabe tersebut bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk menanam 30.000 bibit mangrove di lahan seluas 10 hektare (ha) serta melepas puluhan ribu kerang di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Area penanaman meliputi Kelurahan Kalangan, Kelurahan Kalangan Indah, dan Desa Aek Sitio-tio di Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah.

Adapun seremoni penanaman mangrove tersebut diselenggarakan di Desa Aek Garut bertepatan dengan Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day), Kamis (2/1/2023).

Acara bertema “Dari Hati Untuk Bumi” tersebut turut dihadiri sejumlah staf Kementerian LHK, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Tengah.

Wakil Presiden Direktur PTAR Ruli Tanio mengatakan, penanaman mangrove merupakan kontribusi pihaknya dalam membentuk ekosistem wilayah pesisir di Tapanuli Tengah.

Seperti diketahui, Tapanuli Tengah berada di pesisir pantai barat Sumatera dengan panjang garis pantai 200 kilometer (km). Oleh karena itu, ekosistem mangrove diharapkan dapat menjadi area untuk mencari makan, memijah, berkembang biak berbagai jenis ikan dan udang, serta menjadi habitat alami berbagai jenis fauna.

"Kami juga berharap, aksi tanam mangrove ‘Dari Hati Untuk Bumi’ dapat membuka peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat lewat ekowisata hutan mangrove. Ekowisata tersebut berwawasan lingkungan dengan berlandaskan pada aspek konservasi alam serta pemberdayaan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat lokal," ujar Ruli dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (3/2/2023).

Ruli menambahkan, pembentukan ekosistem mangrove penting dilakukan sebagai salah satu ekosistem pendukung kehidupan. Sebab, ekosistem mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang beraneka ragam bagi masyarakat sekitar. Salah satunya adalah meningkatkan peluang perekonomian masyarakat Tapanuli Tengah yang sebagian bekerja sebagai nelayan.

"Kami (adalah) perusahaan tambang yang area operasionalnya tidak berdekatan dengan pantai. Meski demikian, kami sadar bahwa hutan mangrove merupakan sumber penjaga ekosistem perairan antara darat, pantai, dan laut dengan fungsi biologis, fisik, serta ekonomi yang besar bagi keberlangsungan hidup. Hal ini sejalan dengan kebijakan keberlanjutan PTAR," kata Ruli.

Sebagai bagian dari Grup Astra, upaya PTAR dalam menggelar aksi tanam mangrove bertujuan untuk mendukung visi Astra 2030 Sustainability Aspirations.

Melalui visi tersebut, perusahaan menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca melalui Grup Astra Scope 1 dan 2 sebesar 30 persen.

Hal tersebut, kata Ruli, juga sejalan dengan Nationally Determined Contribution (NDC) yang memuat komitmen negara untuk menetapkan target pengurangan emisi di Indonesia, termasuk dengan cara membangun ekosistem mangrove.

Adapun dalam aksi tanam mangrove “Dari Hati Untuk Bumi”, PTAR menggandeng Kelompok Tani Hutan Mandiri Lestari yang sudah membudidayakan bibit mangrove selama tiga tahun.

Bibit yang disiapkan adalah bibit lokal jenis rhizophora siap tanam berusia empat sampai enam bulan di persemaian dengan tinggi bibit 50-80 sentimeter (cm).

Kemudian, ada juga bibit kerang yang disebarkan dengan jenis lokus dalam kondisi sehat dan segar. Bibit ini memiliki jarak tanam 1 x 3 meter (m), tetapi tergantung batas air laut surut.

Penanaman semua bibit tersebut direncanakan berlangsung selama dua hingga tiga bulan. Sementara, durasi pemeliharaannya membutuhkan waktu sekitar dua tahun dan dapat diperpanjang.

PTAR berkomitmen untuk terus menggenjot aksi pelestarian lingkungan dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, PTAR telah menanam 1.000 bibit pohon produktif untuk menekan risiko luapan Sungai Garoga yang mengaliri Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, pada November 2022.

Jenis bibit yang ditanam meliputi durian, alpukat, mangga, dan trembesi. Semua tanaman tersebut pun diharapkan dapat dimanfaatkan warga dengan baik.

PTAR berkomitmen untuk terus menggenjot aksi pelestarian lingkungan.Dok. PTAR PTAR berkomitmen untuk terus menggenjot aksi pelestarian lingkungan.

Selain itu, PTAR juga telah melakukan kegiatan penanaman 200 bibit pohon di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Pertambangan Batangtoru pada Juni 2022.

Kegiatan tersebut juga diiringi dengan penyerahan 1.200 bibit pohon ke masyarakat sekitar area tambang di Batangtoru dan Muara Batangtoru.

“Ribuan bibit pohon ditanam PTAR setiap tahun. Sejak 2012, total bibit pohon yang sudah ditanam di banyak titik di dalam dan di luar area tambang emas Martabe mencapai lebih dari 41.000 bibit pohon dengan potensi produksi oksigen sekitar 18 juta kilogram per tahun dan penyerapan gas karbon sekitar 1 juta ton per tahun,” terang Ruli.

Upaya Perlindungan Pesisir Laut

Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut (PPKPL) Kementerian LHK Dasrul Chaniago menjelaskan bahwa pembentukan ekosistem mangrove penting untuk dilakukan, mengingat Indonesia merupakan negara kedua dengan garis pantai terpanjang di dunia. Kondisi ini membuat Indonesia rentan terhadap perubahan iklim.

Adapun berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2021, luas existing mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3,3 juta ha.

“Kami memberikan apresiasi kepada seluruh pihak atas aksi tanam mangrove ini. Semoga bukan menjadi yang terakhir. Kami harapkan terus ada dukungan dan juga inovasi lain tentang perlindungan pesisir laut,” tutur Dasrul.

Sementara itu, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Kementerian LHK Indra Exploitasia menjelaskan bahwa aksi tanam 30.000 bibit mangrove dan penyemaian 20.000 bibit kerang merupakan kontribusi dari PTAR terhadap pelestarian keanekaragaman hayati, terutama di kawasan pesisir.

“Menanam kebaikan dengan melakukan penanaman bibit mangrove akan menjadi kontribusi menuju Visi 2050 Living in Harmony with Nature. Ke depan, kita berharap dapat duduk berdampingan dengan alam,” ujarnya.

Apresiasi juga disampaikan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Sumut Rudianto Saragih Napitu. Menurutnya, aksi tanam mangrove merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan keberlangsungan hidup selanjutnya.

“Kami memberikan apresiasi kepada para petani dan PTAR yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup, termasuk keanekaragaman hayati,” ujar Rudianto.

Sebagai informasi, kegiatan penanaman mangrove di Desa Aek Garut juga dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas Nainggolan.

Ia pun menyampaikan apresiasi tak terhingga atas upaya penanaman mangrove “Dari Hati Untuk Bumi” yang dilakukan PTAR.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com