Advertorial

Tekan Harga Beras, Pemkab Kediri Gelar Operasi Pasar

Kompas.com - 16/02/2023, 10:41 WIB

KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melakukan operasi pasar untuk menekan lonjakan harga beras di pasaran.

Kegiatan yang diselenggarakan sejak Februari 2023 tersebut diampu oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri berdasarkan instruksi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.

Adapun operasi pasar menyasar 28 desa dan 3 pasar tradisional, yakni Pasar Pamenang Pare, Pasar Gringging, serta Pasar Ngadiluwih.

“Kami menggelontorkan 1,5 ton (beras) per hari di tiap desa dan 8 ton per hari untuk pasar kabupaten,” terang Kepala DKPP Tutik Purwaningsih dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (16/2/2023).

Sejak operasi digelar, lanjut Tutik, harga beras mengalami penurunan. Harga beras medium di pasar, misalnya, yang semula mencapai Rp 12.000 per kilogram (kg) kini turun menjadi Rp 11.000 per kg.

Tutik mengatakan, kegiatan tersebut terus digelar hingga akhir Februari 2023. Tiap minggu, sesuai instruksi Mas Dhito—panggilan akrab Bupati Kediri—akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui progres intervensi Pemkab Kediri terhadap harga beras.

Terkait ketersediaan, Tutik mengungkapkan, stok beras di Kabupaten Kediri jelang Ramadhan dipastikan aman. Pasalnya, DKPP telah menyediakan 14.000 ton beras medium selama dua bulan mendatang.

Jumlah tersebut sudah melebihi kebutuhan beras Kabupaten Kediri yang mencapai 9.000 ton per bulan.

“Stok aman. Kami juga bekerja sama dengan Bulog untuk (memastikan) ketersediaan beras,” kata Tutik.

Program pasar murah. Dok. Pemkab Kediri Program pasar murah.

Selain DKPP, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Sekretariat Daerah Kabupaten Kediri juga menggelar pasar murah yang menyediakan bahan pokok dan pakaian dengan harga murah di tiga titik.

Kepala BPSDA Dyah Saktiana mengatakan, program hasil kolaborasi bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Kediri tersebut tak hanya digelar untuk menekan harga beras, tetapi juga untuk mengendalikan inflasi daerah.

“Bagi masyarakat dengan kategori sangat tidak mampu (miskin ekstrem), Mas Dhito akan memberikan bingkisan berupa sembako,” terang Dyah.

Selain beras, sambungnya, BPSDA juga menyediakan minyak goreng dan gula. Seluruh rangkaian kegiatan operasi pasar diharapkan dapat berdampak positif dalam menekan kenaikan harga dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com