Advertorial

Dorong Kemandirian Bangsa, Bank BJB Tawarkan SBN SR018

Kompas.com - 09/03/2023, 17:04 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah mengajak masyarakat Indonesia untuk mendorong kemandirian bangsa dengan kembali menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Sukuk Ritel (SR) seri SR018.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB turut menawarkan instrumen tersebut mulai Jumat (3/3/2023) hingga Kamis (29/3/2023).

SR018 ditawarkan dengan dua skema tenor untuk menjangkau semua kalangan, yakni SR018-T3 dengan tenor 3 tahun dan SR018-T5 dengan tenor 5 tahun. Tenor ini disesuaikan dengan jangka waktu penempatan dana atas surat berharga. Adapun nilai imbal tenor 5 tahun lebih tinggi 15 basis poin ketimbang tenor 3 tahun.


Sebagai informasi, nilai imbal hasil SR018-T3 adalah 6,25 persen per annum (p.a) yang jatuh tempo pada 10 Maret 2026. Sementara, SR018-T5 memiliki nilai imbal hasil 6,40 persen p.a yang jatuh tempo pada 10 Maret 2028.

Nilai imbal hasil tersebut berlaku tetap sampai jatuh tempo atau fixed rate. Pembayaran imbal hasil pertama untuk kedua obligasi tersebut akan dilaksanakan pada 10 Mei 2023.

SR018-T3 dapat dibeli oleh individu warga negara Indonesia (WNI) dengan minimum pemesanan Rp 1 juta dan maksimal pemesanan Rp 5 miliar. Sementara, instrumen SR018-T5 dapat dibeli dengan minimum pemesanan Rp 1 juta dan maksimal pemesanan Rp 10 miliar.

Kedua obligasi tersebut akan didistribusikan kepada investor pada tanggal settlement, yakni 5 April 2023.

Beri keuntungan lebih

Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto mengatakan, pihaknya akan memberikan cashback untuk pemesanan SR018. Adapun cashback berupa uang tunai ini akan ditransfer ke rekening nasabah maksimal 30 hari setelah tanggal settlement.

“Bank BJB terus berupaya membantu pemerintah melalui penawaran SR018. Tujuannya, agar masyarakat bisa dengan mudah berinvestasi dan membantu kemandirian bangsa," tuturnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

SR018, sambung Widi, ditawarkan sebagai bentuk investasi yang aman dan menguntungkan bagi seluruh WNI.

Dengan kehadiran instrumen tersebut, masyarakat memiliki kesempatan yang sama ikut membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kebutuhan pembiayaan dan pembangunan negara.

Sebagai informasi, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar kupon obligasi dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002.

Investasi obligasi memiliki sejumlah keuntungan. Pertama, imbal hasil atau return yang lebih bersaing ketimbang produk deposito. Kedua, memberikan pendapatan tetap berupa kupon atau imbal hasil obligasi.

Ketiga, investor berpotensi mendapat keuntungan lewat penjualan obligasi. Keempat, instrumen investasi ini relatif aman dengan pengembalian pokok 100 persen pada saat jatuh tempo.

Kendati demikian, instrumen tersebut juga memiliki beberapa risiko pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar, dan harga obligasi.

Sebagai informasi, Bank BJB hanya memasarkan dan bertindak sebagai submitra distribusi karena SR018 merupakan produk pasar modal.

Setiap pilihan atas produk obligasi yang dibeli merupakan tanggung jawab dan keputusan calon investor sepenuhnya, termasuk apabila calon investor memilih jenis produk yang tidak sesuai dengan profil risiko.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com