Advertorial

CTI IT Infrastructure Summit 2023 Gelar Panduan dan Referensi Menuju Metaverse

Kompas.com - 13/03/2023, 13:14 WIB

KOMPAS.com – Salah satu penyedia solusi infrastruktur digital terkemuka di Asia Tenggara, PT Computrade Technology International (CTI Group), kembali menggelar IT Infrastructure Summit 2023 di Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2023).

Mengusung tema “The Metaverse: Why Your Business Needs to Prepare by Now?”, konferensi tersebut diselenggarakan untuk membantu perusahaan dan organisasi di Indonesia mendapatkan referensi secara komprehensif. Utamanya, dalam mempersiapkan diri menuju era metamesta atau metaverse, mulai dari ide-ide, strategi, hingga solusinya.

Presiden Direktur CTI Group Rachmat Gunawan mengatakan bahwa perusahaan harus mempersiapkan diri untuk mengadopsi teknologi metaverse.

Meski belum sepenuhnya matang dan beberapa teknologi pendukung masih belum sempurna, menurutnya pasar metaverse terlalu besar untuk diabaikan.

“Generasi Z (gen Z) yang hampir 30 persen dari jumlah penduduk dunia akan menjadi ‘penduduk asli’ metaverse. Mereka adalah digital native generation yang tumbuh dan berkembang di tengah era teknologi digital dan menjadi sangat terampil dalam penggunaan teknologi digital,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (10/3/2023).

Dengan bergabungnya ke dalam ekosistem metaverse, lanjutnya, perusahaan memiliki peluang besar bagi perusahaan untuk menjangkau gen Z yang akan menjadi generasi pelanggan masa depan.

“Oleh karena itu, membangun fondasi dalam mengadopsi metaverse adalah langkah strategis yang harus dilakukan oleh perusahaan dan organisasi untuk tetap bersaing di masa depan yang semakin digital,” kata Rachmat.

Menurut laporan dari Accenture, sebanyak 55 persen konsumen yang menjadi responden ingin menjadi pengguna aktif metaverse. Kemudian, sebanyak 90 persen di antaranya ingin melakukannya di pada 2024.

Selain itu, sebanyak 89 persen eksekutif (C-level) juga meyakini metaverse akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan perusahaan.

Adapun fitur utama yang diinginkan pelanggan dalam penggunaan Metaverse adalah antarmuka (interface) yang mudah digunakan (70 persen) dan akses ke berbagai macam aplikasi (68 persen).

Menanggapi hal tersebut, Director of Solution Architect Alibaba Cloud Eggy Tanuwijaya menyadari bahwa konsumen Indonesia bertumbuh secara cepat dalam dunia digital.

“Kami yakin metaverse bisa menjadi game changer ke depan. Kami siap menyediakan interaksi multidimensi antara pelanggan dan perusahaan. Melalui CTI IT Infrastructure Summit 2023, kami bisa membagikan informasi sekaligus solusi Alibaba Cloud yang mendukung impelementasi metaverse bagi bisnis,” kata Eggy.

Dalam menentukan strategi bisnis untuk metaverse, pelaku bisnis perlu mempertimbangkan risiko yang ada, seperti mengidentifikasi dan mengantisipasi keinginan pelanggan dank anal pilihan mereka, termasuk menangani masalah privasi, keamanan, dan kontrol.

Hal lain yang juga menjadi pertimbangan adalah memastikan kemudahan interoperabilitas yang dijanjikan metaverse dengan dukungan Web 3.0.

Adapun teknologi itu kini tengah dikerjakan oleh inovator dan investor internet untuk membuat struktur terdesentralisasi dengan berbagai platform.

Sebagai informasi, CTI IT Infrastructure Summit 2023 didukung oleh jenaman IT terkemuka secara global, seperti Alibaba Cloud, Palo Alto Networks, Huawei, Hitachi, IBM, SOCradar dan Defenxor, Symphony AI, serta Tencent Cloud.

Para pembicara CSI IT Summit 2023. Dok. CTI Para pembicara CSI IT Summit 2023.

CTI IT Infrastructure Summit 2023 menghadirkan pembicara utama Co-Founder Avium Nathanael Lim yang berpengalaman dalam mengembangkan teknologi Web 3.0.

Pembicara ahli lain yang juga hadir untuk berbagi pengalaman terkait metaverse dalam sesi panel diskusi adalah Country Managing Director Accenture for Indonesia Jayant Bhargava dan Managing Director DMID WIR Group Anastasia Grace.

Acara tersebut juga dihadiri oleh para ahli dari berbagai solusi teknologi informasi (TI) global yang membahas teknologi metaverse lebih dalam, seperti Director of Channel Alibaba Cloud Dr Anthon Hutabarat dan Country Director Indonesia Palo Alto Networks Adi Rusli.

Menurut Adi, keamanan menjadi hal penting dalam melindungi identitas pengguna, privasi, dan data di dunia yang terdesentralisasi. Banyaknya titik masuk dapat membuat saluran metaverse pengguna terkena serangan atau ancaman.

“Data-data pribadi yang penting bisa dikumpulkan oleh IoT dan perangkat edge. Data tersebut bisa diproses dengan kecepatan 5G. Serangan social engineering, privasi pengguna yang terancam, dan menjaga keamanan data adalah prioritas,” ujar Adi.

Oleh karena itu, lanjutnya, melalui CTI IT Infrastructure Summit, pihaknya dapat membantu pelaku industri membangun strategi metaverse untuk bisnis yang aman.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com