Advertorial

Diproyeksi Jadi Kota Terpadat di Australia, Ini Potensi Investasi di Melbourne

Kompas.com - 17/03/2023, 11:00 WIB

KOMPAS.com – Melbourne merupakan Ibu Kota Negara Bagian Victoria sekaligus kota terpadat kedua di Australia, setelah Ibu Kota New South Wales, Sydney.

Kota yang dikenal dengan keragaman penduduknya tersebut diprediksi menjadi ibu kota negara bagian dengan pertumbuhan tercepat pada 2023-2024.

Berdasarkan laporan Centre for Population pada 2021, Melbourne bahkan diperkirakan akan menggeser posisi Sydney sebagai kota dengan populasi terbanyak pada 2029-2030.

Pertumbuhan jumlah penduduk tersebut salah satunya disebabkan oleh program Victorian Skilled Migration yang dibuat pemerintah negara bagian Victoria.

Program tersebut memberikan kesempatan bagi kalangan migran, baik dari dalam maupun luar Australia, yang memiliki keterampilan khusus untuk menjadi penduduk permanen di Victoria.

Selain program tersebut, pertambahan populasi di Melbourne juga dipengaruhi oleh lingkungan kota yang nyaman untuk dihuni. Majalah keuangan bulanan, Global Finance, pun mencantumkan Melbourne pada posisi ke-5 dalam daftar kota terbaik untuk ditinggali pada 2022.

Kota berjuluk “4 seasons in one day” itu juga dikenal sebagai salah satu kota pelajar terbaik di Australia dan dunia. Berdasarkan daftar QS Best Student Cities 2023 atau Kota Mahasiswa Terbaik 2023 yang disusun topuniversities.com, Melbourne berada di posisi ke-5, mengungguli Sydney yang berada di posisi ke-9.

Adapun beberapa universitas yang ada di Melbourne adalah Monash University, Melbourne University, Deakin University, Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), William Angliss, dan Victoria University.

Otoritas imigrasi Australia sendiri memperkirakan jumlah pendatang ke Negeri Kanguru akan mencapai lebih dari 300.000 migran pada 2023. Hal ini berpotensi menyebabkan krisis hunian sewa atau rental di Australia, terutama Melbourne. Pada Februari 2023, kota ini memiliki vacancy rate terendah, yakni sebesar 0,8 persen.

Angka tersebut disebabkan oleh permintaan sewa properti lebih besar yang tidak diimbangi dengan ketersediaan properti di Melbourne. Hal ini mengakibatkan harga sewa properti di Melbourne semakin tinggi.

Sebagai gambaran, harga sewa untuk unit dengan satu kamar tidur per minggu di Melbourne berkisar 550 sampai 625 dollar Australia. Menurut pakar properti Australia, kondisi ini dapat menjadi kesempatan emas bagi para investor yang ingin berinvestasi properti di Melbourne.

Mereka pun menyarankan investor untuk mengambil kesempatan tersebut sebelum harga properti naik semakin tinggi.

Pilihan investasi apartemen di Melbourne

Salah satu properti yang dapat dijadikan opsi instrumen investasi di Melbourne adalah Apartemen 380 Melbourne. Pasalnya, proyek dari Brady Group yang merupakan developer Australia ternama ini berlokasi di dekat berbagai universitas di Melbourne, seperti RMIT, William Angliss, University of Melbourne, dan Victoria University.

Oleh karena itu, apartemen tersebut cocok dimiliki oleh investor ataupun orangtua yang ingin membelikan anaknya apartemen saat bersekolah di Melbourne.

Apartemen 380 Melbourne dari Brady Group. 

DOK. Brady Group Apartemen 380 Melbourne dari Brady Group.

Selain itu, Apartemen 380 Melbourne memiliki fasilitas lengkap, seperti kolam renang air hangat indoor, spa, ruang karaoke, bioskop, gym, sauna, ruang bermain, serta function room.

Apartemen tersebut juga tidak jauh dengan tempat wisata dan pusat perbelanjaan, seperti State Library of Victoria, Melbourne Central, dan Emporium Mall.

Dengan memiliki Apartemen 380 Melbourne, orangtua tidak perlu membayar biaya sewa properti yang tinggi untuk tempat tinggal anaknya di Melbourne.

Sementara, untuk investor, Apartemen 380 Melbourne dapat disewakan dengan harga rental unit dua kamar tidur mencapai 950 dollar Australia per minggu. Investor juga dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan harga properti per tahun di Australia.

Untuk informasi lebih detail mengenai Apartemen 380 Melbourne, Anda dapat mengunjungi laman www.brady.co.id atau menghubungi nomor (021) 574 000 8.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com