Advertorial

Pengoperasian PLBN Serasan Diharapkan Bisa Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Setempat

Kompas.com - 23/03/2023, 17:28 WIB

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro menginginkan pengoperasian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), dapat meningkatkan ekonomi pariwisata setempat.

Pasalnya, pengoperasian PLBN Serasan dapat berpengaruh besar pada peningkatan lalu lintas orang, barang, dan jasa. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong pengoperasian PLBN tersebut secepat mungkin.

“Kami akan mendorong PLBN ini segera beroperasi dan itu konsepnya. Nah, apabila PLBN ini beroperasi, bangunan pastinya sudah selesai. Setelah itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyerahkan kepada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP),” ujar Suhajar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (23/3/2023).

Suhajar menambahkan, pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait akan melakukan berbagai macam pengembangan. Salah satunya terkait pembangunan di Serasan yang dapat membuat wilayah tersebut menjadi lebih maju sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Nanti, ketika PLBN mulai beroperasi, pemerintah akan mengirim Bea Cukai Kepri (untuk) mengurus imigrasi, mengirim karantina kesehatan, dan karantina perikanan. Semua kelengkapannya akan jadi satu agar nanti barang dan wisatawan dari luar bisa masuk,” jelas Suhajar.

Adapun untuk membuat wisatawan tertarik datang ke wilayah Serasan, pemerintah akan segera membangun infrastruktur transportasi. Dengan demikian, baik wisatawan dari dalam maupun luar negeri, terutama yang berasal dari dari Kuching, Malaysia, dapat berwisata dan berbelanja di Serasan.

Suhajar sebut pemerintah akan segera membangun infrastruktur transportasi agar wisatawan datang ke PLBN Serasan. Dok. Kemendagri Suhajar sebut pemerintah akan segera membangun infrastruktur transportasi agar wisatawan datang ke PLBN Serasan.

“Kemungkinan turis asal Malaysia yang akan kemari. Tentu tidak di musim utara atau pada musim yang gelombang lautnya kuat. Kalau mereka datang kemari, Dinas Pariwisata Natuna harus segera menyiapkan konsep huniannya. Saya menyarankan, konsepnya itu adalah homestay,” terangnya.

Masyarakat yang memiliki halaman rumah, lanjut Suhajar, disarankan untuk bisa membangun kamar dengan standar hotel. Dinas Pariwisata Natuna bisa menjadi koordinator untuk membantu masyarakat dalam memfasilitasi segala kebutuhan pembangunan.

“Semakin ramai orang datang, (maka) semakin cepat juga perputaran uangnya. Itu semua akan membuat ekonomi bergerak. Sebab, transportasi ada yang menyewa, restoran ada yang beli, homestay ada yang menyewa,” kata Suhajar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau