Advertorial

Lewat Peningkatan Kapabilitas UMKM, BRI Berkontribusi 65,4 Persen terhadap Inklusi Keuangan Indonesia

Kompas.com - 24/03/2023, 18:30 WIB

KOMPAS.com – Peningkatan kapabilitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) telah menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Pasalnya, sektor UMKM berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 62,55 persen. Sektor ini juga menyerap 97,22 persen tenaga kerja di Indonesia.

Peningkatan kapabilitas UMKM telah menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Pada acara Maybank Indonesia Economic Outlook 2023, Rabu (15/3/2023), Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa pihaknya menjadikan UMKM sebagai inti bisnis agar perseroan semakin tangguh dan solid.

Oleh sebab itu, sambungnya, BRI mencanangkan peningkatan kapabilitas pemberdayaan (empowerment) pelaku UMKM secara konsisten dan berkesinambungan.

“Kami terus mendorong UMKM untuk betul-betul menjadi kontributor perekonomian Tanah Air,” ujar Supari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Menurut dia, urgensi peningkatan kapabilitas pemberdayaan UMKM berkaitan dengan perubahan kebiasaan masyarakat, terlebih pascapandemi Covid-19.

Sebagai informasi, berdasarkan riset Inventure Knowledge 2020, sejumlah perubahan kebiasaan tersebut meliputi stay at home lifestyle, go virtual, perubahan fokus kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan dasar, kemunculan berbagai gerakan sosial, dan kemudahan akses berkat digitalisasi.

Supari menuturkan, peningkatan kapabilitas pemberdayaan UMKM tak sekadar digitalisasi akses pasar. Menurut dia, terdapat tiga tahap yang harus diperhatikan dalam peningkatan tersebut.

Pertama, literasi dasar yang mencakup inklusi keuangan dan manajemen keuangan dasar.

“Mengajarkan orang agar menyisihkan uang untuk menabung saja merupakan hal yang sulit dilakukan. Tak heran, pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya usaha ultramikro, menabung merupakan sebuah prestasi. Jadi, (ketika mereka berhasil mewujudkan itu), lembaga keuangan dituntut memberi hadiah,” jelas Supari.

Kedua adalah mendesain literasi bisnis. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari peningkatan kapasitas manajerial, membangun legalitas atau kepatuhan, mengembangkan budaya inovasi, membentuk pemahaman industri dan pasar, hingga membentuk kepemimpinan dan pola pikir jangka panjang untuk meningkatkan skala usaha.

Ketiga, literasi digital kepada UMKM dengan tujuan go digital, go modern, dan goglobal.

Supari menambahkan, kapasitas pembiayaan juga menjadi hal penting dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan UMKM. BRI sendiri menjadikan pembiayaan bagian dari pemberdayaan.

“Kami berupaya membangun desain pembiayaan. Bahkan, (upaya ini) dimulai dari desain paling rentan, yakni bantuan uang. Kami juga kerap ditunjuk untuk membantu menyalurkan pembiayaan yang merupakan program-program pemerintah, seperti penyaluran bantuan tunai dan bantuan komersial,” jelas Supari.

Pembiayaan tersebut, jelas dia, juga diakomodasi melalui beragam kanal, seperti Rumah BUMN, Inkubasi Universitas, Desa Brilian, Link UMKM, juga PNM Mekaar.

“Pengakomodasian itu juga diperkuat dengan kapabilitas information technology (IT) yang mengintegrasikan seluruh layanan dan kapabilitas kolaborasi,” ujar Supari.

Capai inklusi keuangan berkualitas

Supari menambahkan, salah satu hal paling krusial dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan UMKM adalah inklusi keuangan berkualitas.

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks inklusi keuangan Indonesia pada 2022 mencapai 85,1 persen. Sementara itu, sejak awal 2023, BRI telah berkontribusi sebanyak 107,5 juta nasabah atau 65,4 persen terhadap inklusi keuangan Indonesia.

Pemerintah sendiri menargetkan indeks inklusi keuangan dapat mencapai angka 90 persen pada 2024. Dari angka ini, BRI menargetkan mampu berkontribusi hingga 70 persen. Dengan demikian, BRI dapat mencapai visi sebagai Champion Financial Inclusion pada 2025.

Supari menilai, Inklusi keuangan merupakan upaya untuk mencapai kemakmuran. Oleh sebab itu, BRI ditugaskan oleh pemerintah untuk mengakselerasi inklusi keuangan.

“Visi kami jelas. Kami ingin UMKM, khususnya usaha mikro dan ultramikro, mampu memberikan kontribusi besar terhadap indeks inklusi keuangan Tanah Air,” tegas Supari.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com