Kabar pos

Tekan Laju Inflasi, Pos Indonesia Siap Salurkan Bansos Pangan dari Pemerintah

Kompas.com - 24/03/2023, 22:43 WIB

KOMPAS.com -  PT Pos Indonesia (Persero) siap membantu kelancaran pendistribusian penyaluran bantuan sosial (bansos) pangan oleh pemerintah yang direncanakan dilakukan selama tiga bulan ke depan.

Bansos kembali disalurkan kepada masyarakat kurang mampu untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus menekan laju inflasi.

Rencananya, pendistribusian bansos dilakukan mulai Maret hingga Mei 2023. Penyaluran bansos diharapkan dapat menjaga tingkat inflasi dan daya beli masyarakat, sekaligus memperkuat keberlangsungan usaha di sektor pangan nasional.

Adapun bansos yang diberikan adalah berupa beras 10 kilogram (kg) per bulan untuk 21.300 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Airlangga Hartarto, menyebutkan bahwa pemerintah hal itu juga merupakan langkah antisipatif untuk mengendalikan inflasi selama Ramadhan dan Idul Fitri 2023.

"Pemerintah telah memutuskan untuk memberikan bantuan beras selama tiga bulan. Demikian pula untuk bantuan telur dan ayam. Ini sedang diatur regulasinya. (Rencananya), beras diberikan untuk tiga bulan kepada kelompok masyarakat yang ikut Program Keluarga Harapan (PKH). Selain beras, mereka akan diberikan bantuan pangan nontunai, " kata Menko Airlangga dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Hal serupa dituturkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu. Ia menilai, belanja pemerintah harus terus didorong untuk menjaga daya beli masyarakat dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dunia.

Pada 2022, misalnya, dana subsidi dan kompensasi energi melonjak dari Rp172 triliun menjadi Rp 551 triliun.

Pada 2023, pemerintah menganggarkan dana senilai Rp 476 triliun untuk perlindungan sosial yang dianggarkan melalui dana belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sementara, subsidi dan kompensasi energi yang dianggarkan pada 2023 sebesar Rp. 339 triliun.

Pos Indonesia berpengalaman dalam menyalurkan bansos pemerintahDok. Pos Indonesia Pos Indonesia berpengalaman dalam menyalurkan bansos pemerintah

Sekretaris Badan Pangan Nasional, Sarwo Edhy, turut menjelaskan rencana bantuan pemerintah, khususnya beras.

“Selain beras dengan total tiap PKG menerima 30 kg selama tiga bulan, pemerintah juga akan memberikan bantuan telur dan daging ayam kepada 2.065 juta KPM. Pemerintah akan memanfaatkan data dari Kementerian Sosial untuk penyaluran bantuan ini,” kata Sarwo Edhy.

Ia melanjutkan bahwa pemerintah juga telah menyiapkan anggaran untuk menyalurkan bantuan tersebut sebesar Rp 7,8 triliun.

Menanggapi dinamika dan keputusan pemerintah, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero), Siti Choiriana, lugas mengatakan bahwa Pos Indonesia siap menyukseskan program pemerintah untuk menyalurkan bansos pangan kepada KPM. 

“Pemerintah punya program baru, salah satunya mengirim bantuan beras di Papua sebagai program untuk menekan inflasi. Saat ini, kami sedang running mendistribusikan beras di Papua. Dalam rangka menghadapi Ramadhan, pemerintah juga akan menyalurkan bantuan serupa,” kata Siti yang karib disapa Ana.

Ia melanjutkan, dalam waktu dekat, pemerintah juga membuat program untuk menekan stunting dengan menyalurkan bahan makanan bergizi dan berprotein tinggi, misalnya ayam, telur, dan ikan.

“Kami sangat siap mendistribusikan bansos karena kami punya kemampuan dalam menyalurkan bantuan pemerintah,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kesiapan Pos Indonesia dalam pendistribusian bansos, pada dasarnya tak terlepas dari pengalaman sebelumnya yang berulang kali digandeng pemerintah dalam menyalurkan berbagai bantuan, di antaranya Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM), Bansos Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Subsidi Upah (BSU). 

Hal itu kata Ana, sekaligus menegaskan bahwa Pos Indonesia sudah menjadi mitra yang dipercaya kementerian dan lembaga negara, mulai dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Sosial Kemensos, Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), dan Bulog, khususnya dalam penyaluran bansos.

“Saat pandemi, kami menyalurkan berbagai bantuan pemerintah untuk merespons situasi. Salah satunya, program bantuan beras yang kami salurkan kepada 20 juta KPM, juga Bantuan Sosial Tunai,” kata Ana.

Ia menyatakan bahwa pihaknya all out dalam menjalankan amanah dalam menyalurkan bansos dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Pos Indonesia diketahui memiliki lebih dari 4.300 kantor pos yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia hingga ke daerah terpencil, tertinggal, dan terdepan (3T).

Pos Indonesia juga melengkapi data penyaluran bansos by name dan by address, berupa foto penerima, lokasi rumah penerima (geo tagging), serta kesiapan dashboard untuk memantau pendistribusian yang bisa diakses pemberi mandat secara realtime

“Kami menyiapkan (data), lengkap dengan foto penerima, informasi tempatnya, termasuk jumlah berasnya. Benar-benar, (pencari data dapat mencari penerima bantuan by name dan by address. Pemanfaatan teknologi seperti ini hanya dimiliki oleh Pos Indonesia. Kami menyiapkan dashboard realtime untuk memantau distribusi bantuan,” ucap Ana.

Pos Indonesia buang kesan old school

Pos Indonesia tercatat sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertua di Tanah Air. Tahun ini, Pos Indonesia berusia 277 tahun.

Pos Indonesia mengajak masyarakat, terutama kalangan muda untuk kembali memanfaatkan layanan Pos IndonesiaDok. Pos Indonesia Pos Indonesia mengajak masyarakat, terutama kalangan muda untuk kembali memanfaatkan layanan Pos Indonesia

“Sebagai perusahaan tertua, Pos Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan tentu saja modern seiring laju perkembangan zaman. Pos Indonesia tak ingin lagi berlabel ‘old school’ alias jadul,” ujar Ana.

“Faktanya, Pos Indonesia merupakan BUMN tertua yang pada 2023 genap memasuki usia 277 tahun. Semakin tua, kami harus semakin modern. Pos Indonesia juga sudah go digital dan memberikan penguatan service,” tutur Ana.

Ana menyebut, seluruh lini bisnis Pos Indonesia kini terus melakukan transformasi pada bisnis kurir dan logistik, termasuk digitalisasi pada aspek kerja. Salah satunya, menghadirkan aplikasi PosAja yang bisa diunduh melalui Play Store dan App Store.

“PosAja merupakan salah satu platform digital kurir kami. Platform ini bisa diakses 24 jam dengan service yang sangat baik untuk pengiriman apa pun, baik domestik maupun internasional. Kami menghadirkan pelayanan yang sangat modern, digital, kekinian, dan bisa menjawab tantangan ke depan bahwa customer tidak hanya milenial,tetapi juga gen Z. Aplikasi ini dihadirka untuk semua kalangan. Menggunakan cukup mudah. Cukup sekali tekan, maka semua selesai, terkirim ke mana pun,” tegas Ana.

Dengan transformasi besar-besaran dan inovasi pihaknya, Ana berharap, Pos Indonesia dapat memenangkan hati pelanggan dan terus digunakan oleh masyarakat Indonesia. 

“Kami berharap, inovasi baru yang kami lakukan bisa diterima di hati customer. Kami harus memenangkan hati customer. Pos Indonesia sudah menerapkan pengelolaan yang modern dan mampu men-deliver pelayanan secara luas karena area coverage kami paling besar, mencakup seluruh Indonesia dan internasional.Pos Indonesia juga tergabung menjadi member Universal Post Union, yakni seluruh pos di dunia terintegrasi dalam menghadirkan pelayanan produk internasional yang bisa dipakai siapa pun,” ujarnya.

Adapun upaya untuk memenangkan hati masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, Pos Indonesia turut menggandeng influencer Atta Halilintar. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengubah paradigm tua atau jadul yang melekat pada Pos Indonesia. 

“Kami berharap masyarakat bisa back to Pos Indonesia, pakai kembali Pos Indonesia. Pos ini perusahaan paling lama, tapi kami juga paling proven karena mampu melayani seluruh coverage area dengan kecepatan dan ketepatan yang baik,” ujar Ana.

Tak hanya itu, Ana menyebut bahwa Pos Indonesia terintegrasi dengan logistik yang baik.

“Kami juga punya aplikasi yang terintegrasi dengan payment service. Jadi, mari semua masyarakat, termasuk gen Z pakai Pos Indonesia. Pakai PosAja yang pasti bisa melekat di hati gen Z,” ujar Ana.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com