Advertorial

Program BRI Peduli Jadikan Pasar Rogojampi Jatim Sebagai Percontohan Pengelolaan Sampah

Kompas.com - 27/03/2023, 12:51 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggelar kegiatan BRI Peduli Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas”.

Salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI itu adalah upaya pengelolaan sampah terpadu yang terintegrasi dengan program-program perseroan lain agar dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan masyarakat.

Pada pelaksanaan program itu, BRI menerapkan prinsip sistematis, menyeluruh, berkesinambungan, serta mengutamakan pemberdayaan masyarakat dan literasi keuangan.

Seperti diketahui, sampah telah menjadi masalah multilinier yang memerlukan peran masyarakat dan sejumlah pemangku kepentingan untuk ikut terlibat dalam penyelesaiannya.

BRI Peduli Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas” akan diimplementasikan di pasar yang merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat.

Teranyar, BRI menggelar program tersebut di Pasar Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Pada pelaksanaan program tersebut, BRI melibatkan banyak pihak, terutama dalam pengimplementasian kegiatan pengelolaan sampah, baik itu organik maupun anorganik.

Lewat upaya itu, Pasar Rogojampi diharapkan dapat menjadi pasar percontohan dalam pengelolaan sampah di Jatim.

Kepala Pasar Rogojampi Budi Harianto mengatakan bahwa sampah di Pasar Rogojampi bukan berasal dari lingkungan pasar saja, tetapi juga dari warga sekitar pasar.

Menurutnya, banyaknya warga yang membuang sampah di area pasar menjadi salah satu penyebab peningkatan volume sampah dan kekumuhan lingkungan di sekitar Pasar Rogojampi.

"Sampah di pasar Rogojampi ini mayoritas tidak (seluruhnya) berasal dari pasar karena kita juga berdampingan dengan warga. Warga pun ada yang membuang sampah di area pasar," ujar Budi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (27/3/2023).

Di tengah upaya menyelesaikan masalah sampah di Pasar Rogojampi, Budi merasa bersyukur lantaran mendapatkan bantuan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya dari sektor perbankan, seperti BRI.

Untuk diketahui, pada awal 2023, BRI memberikan bantuan berupa edukasi terkait pengolahan sampah, pengelolaan, pemenuhan sarana dan prasarana kebersihan, serta membangun tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di lingkungan Pasar Rogojampi.

Upaya tersebut dilakukan perseroan agar pengelolaan sampah di lingkungan pasar menjadi lebih baik.

"Kami sebagai pengelola pasar sangat berterima kasih. Berkat bantuan TJSL dari BRI ini kami dan warga sekitar bisa mengelola sampah secara mandiri," kata Budi.

Bantuan TJSL dari BRI, lanjut Budi, membuat pedagang di pasar dan warga sekitar menjadi semringah. Sebab, bantuan tersebut mampu membuat kondisi di Pasar Rogojampi menjadi lebih tertata dan bersih.

Berkat itu, Pasar Rogojampi pun kini telah dijadikan pasar percontohan di Kabupaten Banyuwangi terkait pengelolaan sampah.

"Waktu itu, ada sosialisasi edukasi pengelolaan sampah dari BRI dan responsnya bagus. Pedagang dan warga sekitar Pasar Rogojampi menjadi lebih perhatian terkait sampah. Mereka menjadi patuh buang sampah pada tempatnya. Hal itu berkat sosialisasi yang dilakukan BRI," jelasnya.

Budi menambahkan, sejauh ini, tidak ada kendala dalam implementasi bantuan TJSL dari BRI.

Semua pedagang dan warga di sekitar pasar kompak bergotong-royong untuk membersihkan sampah serta bersedia diedukasi oleh BRI terkait pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Berkat dampak positif tersebut, Budi berharap agar program TJSL dari BRI itu dapat terus berlanjut.

Selain itu, Budi juga ingin agar BRI terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pengelolaan sampah.

Terkait program tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menjelaskan bahwa program TJSL atau corporate social responsibility (CSR) BRI Peduli diharapkan dapat fokus dan berdampak positif bagi lingkungan.

Tak hanya itu, sampah yang dibuang juga diharapkan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, seperti disulap menjadi energi listrik, didaur ulang menjadi kertas, menjadi campuran aspal, bahan baku plastik atau bahan baku jenis organik lain, dan dikelola menjadi kompos.

“Kami berharap, program ini dapat memberikan manfaat bagi para pedagang di Pasar Rogojampi dan masyarakat secara luas. Dengan begitu, Pasar Rogojampi dapat menjadi pasar percontohan Banyuwangi di masa depan,” kata Catur.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com