Advertorial

Cocok untuk Wisatawan Muslim, Begini Itinerari Seharian Menikmati Bunga Sakura di Prefektur Aichi

Kompas.com - 28/03/2023, 11:16 WIB

KOMPAS.com – Musim semi telah tiba. Musim yang dimulai pada akhir Maret hingga April ini menjadi momen terbaik untuk menyaksikan keindahan bunga sakura di Jepang. Salah satunya, di Prefektur Aichi.

Prefektur Aichi merupakan daerah yang berada di rute wisata paling populer atau golden route di kalangan wisatawan Jepang. Beberapa kota yang masuk dalam rute ini adalah Tokyo, Hakone, Kyoto, Nara, dan Osaka.

Kawasan tersebut juga dikenal sebagai destinasi wisata yang ramah bagi wisatawan muslim. Oleh sebab itu, Prefektur Aichi dapat menjadi lokasi terbaik untuk berlibur di kala Ramadhan.

Untuk menikmati keindahan bunga sakura, wisatawan bisa menjelajah Prefektur Aichi selama sehari penuh dengan rekomendasi itinerari sebagai berikut.

Kastel Nagoya dan Toyota Commemorative Museum of Industry and Technology

Destinasi pertama yang wajib dikunjungi adalah landmark Prefektur Aichi, yakni Kastel Nagoya. Kastel ini berada di Kota Nagoya yang merupakan ibu kota Prefektur Aichi.

Untuk mencapai Kastel Nagoya, wisatawan dapat menggunakan kereta api dari Stasiun Nagoya menuju Stasiun Nagoyajo dengan biaya sebesar 240 yen atau sekitar Rp 28.000.

Prefektur Aichi merupakan destinasi wisata yang ramah muslim. 
Dok. Prefektur Aichi Prefektur Aichi merupakan destinasi wisata yang ramah muslim.

Begitu tiba di pintu masuk kastel, pengunjung akan disuguhkan pemandangan dari keindahan arsitektur kastel dan bunga sakura yang bermekaran. Inilah yang menjadikan kawasan tersebut populer di Kota Nagoya saat musim semi tiba. 

Adapun untuk memasuki kawasan tersebut, pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar 500 yen atau Rp 58.000.

Dari Kastel Nagoya, lanjutkan penjelajahan ke Museum Peringatan Industri dan Teknologi Toyota atau Toyota Commemorative Museum of Industry and Technology menggunakan kereta api.

Wisatawan dapat mencapai museum tersebut menggunakan kereta api yang berangkat dari Stasiun Sengen-cho ke Stasiun Sakae dengan tarif 470 yen atau sekitar Rp 55.000.

Sebagai informasi, Toyota Commemorative Museum of Industry and Technology didirikan oleh produsen otomotif global, Toyota Group.

Dengan biaya masuk sebesar Rp 58.000, wisatawan dapat mengeksplor dua area utama, yakni Paviliun Mesin Tekstil dan Paviliun Mobil.

Kedua area itu menyajikan sejumlah mobil terkenal yang diproduksi Toyota Motors dan mesin-mesin asli yang bergerak. Pengunjung juga bisa melihat demonstrasi pengoperasian sejumlah mesin secara langsung.

Sejumlah produk original keluaran Toyota Group juga bisa didapatkan di sini.

Sekitar 15 menit berjalan kaki dari museum tersebut, wisatawan dapat mampir ke Masjid Nagoya untuk menunaikan ibadah shalat zuhur.

Masjid Nagoya di Kota Nagoya, Prefektur Aichi. 
Dok. Prefektur Aichi Masjid Nagoya di Kota Nagoya, Prefektur Aichi.

40 pohon sakura di Nishio City History Park

Setelah beribadah dan istirahat, perjalanan di Prefektur Aichi dapat dilanjutkan ke Nishio History Park. Taman ini dapat ditempuh selama 1 jam 20 menit menggunakan kereta dari Stasiun Sakae menuju Stasiun Nishio dengan harga tiket perjalanan sebesar 880 yen atau setara Rp 102.000.

Untuk diketahui, Nishio History Park memiliki sekitar 40 pohon dari dua jenis sakura, yaitu Somei Yoshino dan Gion Shidare-zakura.

Pohon-pohon tersebut semakin indah diabadikan dengan pemandangan Kastel Noshio sebagai latarnya.

Setelah puas berkeliling taman, wisatawan dapat beristirahat sekaligus menunaikan ibadah shalat ashar di Masjid Darussalam Nishio.

Masjid itu dapat ditempuh menggunakan kereta api dari Stasiun Nishio. Dengan tarif sebesar 190 yen atau sekitar Rp 22.000, wisatawan akan tiba di Stasiun ketiga, yakni Stasiun Yonezu. Adapun Masjid Darussalam dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 12 menit dari Stasiun Yonezu.

Setelah beribadah, sempatkan diri untuk mengunjungi toko yang menjual kue dan minuman khas Indonesia yang tak jauh dari masjid. Penganan tersebut cocok dijadikan takjil untuk berbuka puasa.

Berbuka puasa di Laguna Ten Bosch

Wisatawan dapat menutup perjalanan di Prefektur Aichi dengan berbuka puasa di kawasan Laguna Ten Bosch, yakni taman bermain di Gamagori.

Dari Stasiun Yonezu, wisatawan dapat menempuh perjalanan ke Stasiun Mikawa-Otsuka dengan biaya sebesar 810 yen atau sekitar Rp 94.000, untuk mencapai Laguna Ten Bosch.

Hingga Selasa (4/4/2023), taman tersebut menggelar festival iluminasi terbesar di Jepang, tepatnya di area Lagunasia. Wisatawan bisa menyaksikan kemegahan iluminasi dengan biaya sebesar Rp 260.000. Klik tautan ini untuk mengecek jadwal pertunjukan iluminasi di Lagunasia.

Sejumlah restoran di Prefektur Aichi menyajikan hidangan halal. 
Dok. Prefektur Aichi Sejumlah restoran di Prefektur Aichi menyajikan hidangan halal.

Di taman tersebut, wisatawan juga dapat santap buka puasa dengan hidangan laut di Pasar Festiva.

Kemudian, wisatawan dapat bermalam di Henn na Hotel yang berada di area Laguna Ten Bosch. Begitu memasuki area hotel, wisatawan akan disambut dengan robot dinosaurus.

Adapun biaya menginap di hotel itu sebesar 8.200 yen atau setara Rp 947.000 per malam. Jumlah ini belum termasuk sarapan.

Itulah itinerari liburan singkat untuk menikmati keindahan sakura di Prefektur Aichi. Secara keseluruhan, wisatawan hanya perlu mempersiapkan bujet sekitar Rp 1,85 juta.

Bagaimana, sudah siap jalan-jalan?

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com