Advertorial

Perempuan Asal Makassar Ini Sukses Buka Usaha Kue Berkat Pinjaman dari BRI

Kompas.com - 29/03/2023, 11:07 WIB

KOMPAS.com - Asriani Rasyid tidak menyangka usaha kue yang berawal dari iseng dapat membuahkan hasil. Apalagi, setelah ia mendapatkan bantuan pinjaman modal dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. 

Perempuan asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu bercerita bahwa sebelum membuka usaha tersebut, ia bekerja sebagai karyawati. Namun, profesi ini ia tinggalkan demi mengurus orangtuanya yang sakit pada 2011. Di sela-sela aktivitas inilah usaha kue itu dibangun.

"Awalnya, saya iseng-iseng buat kue karena tidak punya penghasilan, tapi ternyata banyak yang minat. Dari sana, saya mulai jualan online lewat Facebook dan WhatsApp," kata Asriani dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (28/3/2023).

Asriani melanjutkan, usaha kue tersebut dibangun hanya dengan modal Rp 200.000 yang merupakan uang terakhir di dompetnya. Uang ini ia gunakan untuk membeli bahan-bahan kue. Saat pesanan kue mulai berdatangan, Asriani pun semakin bersemangat.

Seiring waktu berjalan, perempuan berusia 46 tahun itu jadi memiliki keahlian khusus dalam membuat berbagai kue. Padahal, hal tersebut hanya ia pelajari secara autodidak melalui media sosial, salah satunya Instagram. Platform ini menjadi media utama baginya untuk belajar berbagai resep kue, seperti pai susu, risol, kue kering, kue ulang tahun, serta dessert box.

Seperti usaha pada umumnya, Asriani pun menghadapi banyak kendala dalam menjalankan bisnisnya. Meski begitu, ia selalu bangkit untuk memulai hal baru. Ia memiliki prinsip bahwa mengalami kegagalan dan mencoba kembali adalah hal yang biasa terjadi dalam dunia bisnis.

Asriani menuturkan, salah satu kendala dalam mengembangkan usaha kuenya adalah permodalan. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan salah satu teman yang menyarankan Asriani untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.

"Saya kerap mengalami masalah modal. Sewaktu ingin mengajukan kredit, saya merasa ketakutan karena tidak pernah kredit, dan punya utang. Lalu, teman saya menjelaskan soal KUR sampai akhirnya saya datang ke BRI," ujarnya.

Adapun modal yang didapatkan Asriani dari KUR BRI sebesar Rp 15 juta. Ia lantas membelanjakan modal tersebut untuk menunjang kebutuhan usaha kuenya, seperti membeli kulkas, peralatan membuat kue, serta booth agar bisa membuka kedai kecil-kecilan di depan rumah.

Meski kerap mendapat ejekan dari tetangga, Asriani tidak memedulikannya dan menjadikan hal itu sebagai motivasi untuk lebih giat dan semangat dalam mengumpulkan rezeki.

Peran BRI

Asriani mengungkapkan, peran BRI sangat besar dalam menentukan jalan hidupnya. Pasalnya, modal yang diberikan BRI telah mendukung pengembangan usaha kuenya. Kini, Asriani dapat mengantongi pendapatan bulanan sebesar Rp 10 juta-Rp 11 juta.

Selain pemodalan, lanjutnya, BRI juga membantu dirinya dalam mencari calon pembeli. "Saya dikenalkan sama BRI setiap Ramadhan kepada calon konsumen,” tutur Asriani.

Ia berharap, BRI bisa terus mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kecil seperti dirinya. Ia juga memiliki cita-cita untuk membangun kedai kue supaya orang-orang bisa makan langsung di tempatnya.

"Saya ingin punya kedai yang lebih luas dan mudah-mudahan bisa tercapai pada tahun ini. Saya berharap, BRI semakin banyak membantu orang-orang seperti saya untuk bangkit. Terima Kasih kepada BRI sudah membantu saya dan semoga semakin jaya," tambahnya.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa BRI terus mendorong pelaku UMKM Indonesia untuk bisa mendapatkan akses permodalan dan mengembangkan usaha, salah satunya melalui fasilitas KUR.

Untuk diketahui, BRI telah berhasil menyalurkan KUR dengan total nilai sebesar Rp 252,38 triliun kepada 6,5 juta nasabah sepanjang 2022. Adapun mayoritas dana disalurkan kepada sektor produksi.

Selain itu, BRI juga berhasil menjaga kualitas KUR yang disalurkan. Hal ini tecermin dari non-performing loan (NPL) KUR BRI yang terkendali di level 0,83 persen pada akhir Desember 2022.

“BRI berkomitmen akan terus berperan aktif membantu pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha mikro Indonesia. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kalangan akar rumput serta mendukung penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Supari.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com