Advertorial

Mengenal EOS 3D, Metode Pencitraan Aman untuk Atasi Masalah Postur Tubuh dan Tulang

Kompas.com - 31/03/2023, 15:51 WIB

KOMPAS.com – Tanpa disadari, kebiasaan sehari-hari dapat memengaruhi postur tubuh Anda. Hal ini pun dapat mengganggu kondisi kesehatan tulang, khususnya tulang belakang, pinggang, dan kaki. 

Masalah postur tubuh tersebut dapat mengganggu kenyamanan Anda dalam beraktivitas dan berisiko memunculkan berbagai masalah kesehatan tulang serius yang harus segera diperiksa.

Dalam pemeriksaaan kondisi tulang, dokter biasanya akan melakukan tes melalui imaging test, seperti sinar X dan CT Scan. Namun, jenis pemeriksaan ini terbilang berisiko karena pasien berpeluang terpapar radiasi yang bisa membahayakan kesehatan. 

Namun, seiring kemajuan teknologi, kini muncul inovasi pemeriksaan tulang dengan menggunakan metode pencitraan EOS 3D atau EOS Imaging. Inovasi ini disebut lebih aman dan akurat. 

Mengenal EOS Imaging

EOS Imaging merupakan sebuah metode pemeriksaan radiografi yang dirancang untuk menghasilkan gambar dalam bentuk tiga dimensi (3D). Pemeriksaan dengan EOS Imaging dilakukan untuk proses skrining pasien yang memiliki masalah pada tulang, terutama tulang belakang, pinggang, dan kaki.

Adapun teknologi tersebut memiliki paparan radiasi lebih sedikit ketimbang pemeriksaan radiografi lain dan tergolong aman “diterima” oleh tubuh pasien pada saat pemeriksaan. Meski menggunakan dosis radiasi yang rendah, kualitas EOS Imaging tidak berkurang dalam menampilkan detail gambar pindaian tulang pasien. 

Chairman Gatam Institute Orthopedic and Spine Eka Hospital Group Dr dr Luthfi Gatam, SpOT (K) Spine mengatakan, pemeriksaan dengan EOS Imaging merupakan sebuah inovasi yang dapat memberikan gambaran jelas struktur tulang pasien dari setiap sudut. 

Ia menambahkan, pemeriksaan itu dapat membantu banyak pasien untuk menangani permasalahan tulang dengan lebih aman dan memudahkan dokter untuk menentukan tindakan yang tepat.

“Pemeriksaan dengan EOS Imaging sudah tersedia di Eka Hospital dan sangat cocok dilakukan (semua orang) karena paparan radiasi yang diberikan lebih rendah (jika) dibandingkan pemeriksaan radiografi umum lainnya,” kata dr Luthfi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (31/3/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa penggunaan EOS Imaging memudahkan ahli bedah ortopedi untuk merencanakan prabedah. Ahli bedah dapat mengambil dan menampilkan struktur anatomi pasien dalam ukuran, volume, panjang, dan sudut yang sebenarnya sesuai dengan ukuran aslinya.

Tak hanya itu, EOS Imaging juga mampu menghasilkan gambar pasien dalam posisi berdiri tegak untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Dengan proyeksi 3D, dokter akan lebih mudah dalam menganalisis tulang, sendi, dan ligamen dari berbagai sudut yang penting. Hal ini juga dapat mempermudah diagnosis dan menentukan perencanaan perawatan yang harus dilakukan dokter pada pasien.

Dokter Luthfi menambahkan, karena prosesnya yang dapat dilakukan sambil berdiri, EOS Imaging juga cocok digunakan untuk mendiagnosis pasien dengan masalah postur untuk melihat seberapa parah perubahan postur tubuh.

“Kami sangat menyarankan pemeriksaan EOS Imaging bagi pasien penderita skoliosis, kifosis, bowleg (kaki O), dan knock knee (kaki X). Metode ini juga bisa digunakan bagi pasien dengan permasalahan keseimbangan dan displasia pinggul,” imbuh dr Luthfi.

Selain itu, lanjut dr Luthfi, penggunaan EOS Imaging juga dapat diandalkan karena proses pemeriksaaan yang lebih cepat. Para dokter juga bisa mendapatkan hasil scan tulang yang menyeluruh dan real time

“Untuk pasien, pemeriksaan EOS Imaging juga lebih aman berkat paparan radiasinya yang rendah,” ujarnya.

Dengan berbagai kelebihan tersebut, dr Luthfi pun meyakini bahwa pemeriksaan EOS Imaging aman bagi semua orang. Terlebih bagi pasien yang rentan terpapar radiasi tingkat tinggi, seperti anak-anak dan orang tua.

“(Lebih aman) karena anak-anak dan orang yang sudah tua memiliki daya tahan tubuh lebih rendah. Hal ini membuat mereka lebih lemah terhadap paparan radiasi,” ujar Luthfi.

Prosedur penggunaan EOS Imaging di Eka Hospital

Untuk diketahui, Gatam Institute Eka Hospital telah memiliki mesin EOS Imaging yang diberi nama Jose. Mesin ini menyediakan metode rontgen tulang secara canggih dan menyeluruh, mulai dari atas hingga bawah struktur tulang Anda. Prosesnya pun mudah serta tidak memakan waktu lama.

Sebelum proses pengambilan gambar, Anda akan diminta untuk mengganti baju khusus oleh petugas kesehatan. Kemudian, Anda akan masuk ke dalam mesin EOS 3D dan dokter akan melakukan scan atau pemindaian tubuh selama beberapa detik.

Gambar yang dihasilkan EOS Imaging bisa langsung dilihat setelah proses pemeriksaan selesai. Hal ini dikarenakan pemeriksaan EOS Imaging langsung menghasilkan gambaran 3D tubuh secara utuh dan tidak melakukan stitching—proses menyatukan beberapa gambar dari beberapa scan untuk membentuk gambaran satu tubuh—karena hanya perlu melakukan scan satu kali.

Selain pemeriksaan dengan EOS Imaging, Gatam Institute Eka Hospital juga dilengkapi dengan Robotic Navigation Spine Surgery. Teknologi ini membantu melengkapi proses penanganan masalah tulang pasien.

“Penggunaan Robotic Navigation Spine Surgery menjadi terobosan di dunia ortopedi dan tulang belakang karena alat tersebut dapat menangani operasi tulang belakang dengan tingkat akurasi penempatan screws atau implan mencapai 99,9 persen. Dengan bantuan dari EOS Imaging, dokter dapat menggunakan Robotic Navigation Spine Surgery dan melakukan operasi tulang belakang dengan lancar,” ujar dr Luthfi.

Selain itu, prosedur bedah tulang di Eka Hospital juga dilengkapi dengan teknologi O-arm yang dapat memberikan gambaran kondisi pasien secara real time. Ada juga C-arm 3D yang dapat melakukan rontgen tulang pasien dari berbagai proyeksi, yakni sisi samping, atas, bawah, depan, dan belakang, serta rekonstruksi 3D, yang hasilnya dapat langsung dilihat di ruang operasi.

Eka Hospital juga melengkapi prosedur bedah tulang dengan menghadirkan ProAxis Table, yaitu meja operasi yang dilengkapi dengan teknologi robot yang gerakannya lebih halus dan presisi. Meja ini digunakan untuk memudahkan dokter melakukan tindakan kepada pasien serta dapat mempersingkat waktu di ruang operasi.

“Teknologi-teknologi tersebut merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi dalam menangani berbagai permasalahan tulang Anda di Eka Hospital,” tutur dr Luthfi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com