Advertorial

Cegah Penyakit Kronis, BPJS Kesehatan Berupaya Tingkatkan Layanan Skrining

Kompas.com - 07/04/2023, 16:14 WIB

KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus memperkuat layanan skrining sebagai upaya pencegahan penyakit kronis.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan bahwa saat ini, terdapat empat jenis layanan skrining yang bisa dimanfaatkan oleh peserta JKN, yaitu skrining diabetes melitus, hipertensi, kanker serviks, dan kanker payudara.

Hal tersebut Ghufron sampaikan saat menjadi pembicara di kegiatan Learning Exchange Ministry of Health Malaysia pada Kamis (6/4/2023)

“Skrining riwayat kesehatan adalah langkah pertama (untuk) mendeteksi risiko penyakit kronis. Kami mengelompokkan peserta JKN yang berisiko rendah, sedang, dan tinggi melalui skrining riwayat kesehatan yang diakses peserta lewat aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), atau website BPJS Kesehatan,” ujar Ghufron dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Jika berisiko tinggi, lanjut Ghufron, pihaknya akan mengarahkan peserta JKN ke fasilitas kesehatan supaya segera diperiksa dan ditangani lebih lanjut.

Ghufron yang juga merupakan anggota Steering Group Joint Learning Network (JLN) menjelaskan bahwa sudah ada 15.520.569 peserta JKN yang memanfaatkan layanan skrining kesehatan pada 2022.

Menurut Ghufron, ke depannya, jenis layanan skrining oleh BPJS Kesehatan akan diperluas menjadi 14 jenis skrining. Layanan skrining ini, di antaranya meliputi skrining talasemia, anemia, hepatitis, tuberkulosis, serta kanker paru.

Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu regulasi dari pemerintah terkait hal tersebut.

“Jika sudah ada regulasi dan mekanismenya, kami siap melaksanakan. Kami berkomitmen penuh mengusung program promotif preventif, termasuk skrining ini," ujarnya.

Pada 2023, imbuhnya, BPJS Kesehatan bahkan menambah anggaran sekitar hampir Rp 9 triliun untuk layanan skrining.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua TC Health International Social Security Association (ISSA) itu mengatakan, layanan skrining tersebut diberikan secara selektif kepada peserta JKN yang terdeteksi berisiko.

Kemudian, peserta JKN yang memiliki hasil skrining berisiko atau sudah menderita berbagai penyakit tersebut bisa ditangani segera supaya kondisinya tidak bertambah parah.

Sebagai informasi, acara Learning Exchange Ministry of Health Malaysia juga dihadiri oleh beberapa perwakilan lembaga dan instansi dunia, seperti World Bank, Menteri Kesehatan Malaysia, JLN, serta Protect Health Corporation.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau