Advertorial

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sidak Pasar, Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok Terkendali

Kompas.com - 15/04/2023, 18:34 WIB

KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Selatan Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melakukan sidak ke Pasar Pa’baeng-baeng di Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Kamis (13/4/2023).

Adapun pada sidak tersebut, Andi Sudirman mengajak Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Sulsel.

Andi Sudirman mengatakan, berdasarkan pantauan di lapangan, harga dan stok komoditas sembako jelang hari besar keagamaan nasional (HKBN) Idul Fitri relatif baik, stabil, dan terkendali. Harga bahan pokok (bapok) pun cenderung turun.

"Alhamdulillah, justru ada beberapa harga yang turun, termasuk daging ayam. Harga di pasar terpantau relatif baik. Insyaallah, Pemprov Sulsel bisa mengendalikan harga bahan pangan tetap stabil. Apalagi, ini 10 hari terakhir Ramadhan," ujar Andi Sudirman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (14/4/2023).

Andi Sudirman menjelaskan, salah satu komoditas bahan pangan yang mengalami penurunan harga adalah cabai rawit. Komoditas ini semula seharga Rp 60.000 per kg kini turun menjadi Rp 30.000. Demikian pula dengan harga komoditas telur yang semula Rp 53.000 per rak menjadi Rp 50.000 per kg.

Tidak hanya itu, lanjut Andi Sudirman, harga bawang merah juga mengalami penurunan dari Rp 36.000 per kg menjadi Rp 32.000 per kg, serta daging ayam dari Rp 30.000 per kg menjadi Rp 26.000 per kg.

Adapun harga komoditas lain, seperti beras medium dibanderol Rp 11.000 per kg, beras premium Rp 13.000 per kg, minyak curah Rp 12.000 per liter, minyak kita Rp 14.000 per liter, dan daging sapi Rp 120.000 per kg.

Pada kesempatan tersebut, Andi Sudirman juga mengimbau masyarakat untuk membeli bahan makanan sesuai kebutuhan. Dengan begitu, tidak terjadi panic buying meski harga terkendali.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying karena harga stabil. Silakan membeli bahan pokok yang dibutuhkan saja agar tidak terjadi lonjakan harga berlebihan dan tetap stabil," kata Andi Sudirman.

Pada kesempatan sama, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan bahwa pihaknya bersama pemerintah daerah (pemda) tetap melakukan pemantauan agar kualitas dan stok tetap terjaga.

-Dok. Humas Pemprov Sulsel -

Dengan begitu, kenaikan harga dapat dikendalikan. Kebutuhan masyarakat pun tetap tercukupi hingga akhir Ramadhan.

"Berdasarkan hasil sidak bersama Gubernur, kami melihat ada stabilitas dan penurunan harga. Hal ini dikarenakan ketersediaan bahan pangan aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang Lebaran. Dengan begitu, (potensi) kelangkaan bahan pangan dapat diminimalkan," ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo menjelaskan, terdapat komoditas yang mengalami penurunan harga dan ada pula yang mengalami kenaikan harga, meski tidak signifikan.

Sebut saja harga daging sapi yang semula Rp 110.0000 per kg menjadi Rp 120.000 per kg.

Sementara untuk minyak goreng, stok minyak curah melimpah. Demikian pula minyak kemasan tetap tersedia di pasaran.

Ashari menjelaskan, permintaan Minyakita mengalami peningkatan signifikan sehingga stoknya terbatas. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau, minyak bersubsidi hanya dibeli oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

Masyarakat berpenghasilan menengah ke atas, lanjutnya, disarankan untuk tidak membeli minyak tersebut sehingga peruntukannya tepat sasaran.

"Gubernur memberi contoh membeli beberapa bahan pokok, tapi tidak mau dan menghindari membeli Minyakita. Beliau lebih memilih membeli minyak premium," jelasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com