Advertorial

Wujudkan Budaya People and Culture, ASDP Pacu Transformasi Berkelanjutan

Kompas.com - 05/05/2023, 13:57 WIB

KOMPAS.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menggelar kegiatan Innovation Talk ke-8 guna memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-50 tahun perseroan di kantor pusat ASDP, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).

Pada kegiatan tersebut, perseroan juga meluncurkan majalah internal Industry Insight edisi ke-6 dengan tema ”People and Culture: Creative Destructive Toward World Class Company".

Salah satu narasumber yang hadir pada acara tersebut adalah Direktur Utama (Dirut) PT Telkom Ririek Adriansyah.

Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengapresiasi kehadiran Dirut Telkom yang berkenan membagikan pengalaman dan ilmu. Ilmu ini akan menginspirasi ASDP dan bermanfaat bagi karyawan dalam melakukan transformasi perusahaan yang tengah berjalan.

Transformasi bisnis dan perubahan kultur di ASDP saat ini tidak lepas dari peran Telkom sebagai pionir industri telekomunikasi di Tanah Air.

ASDP, katanya, telah melalui berbagai transformasi pada usia ke-50, baik dalam proses bisnis maupun peningkatan kinerja. Salah satu transformasi yang dilakukan perseroan adalah digitalisasi layanan pembelian tiket dengan menghadirkan aplikasi e-ticketing Ferizy.

Menurutnya, Telkom memiliki peran penting dalam mendukung transformasi yang dilakukan ASDP.

“Oleh karena itu, saya ingin berterima kasih kepada Telkom Indonesia atas kerja samanya. Kerja sama ini tidak hanya membangun sistem digitalisasi pada aspek operasional, tapi juga peningkatan laba dan mitigasi risiko fraud," tutur Ira dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

Ira melanjutkan bahwa untuk tahun ini, ASDP akan berfokus pada aspek people and culture. Fokus ini dipilih karena ASDP ingin mendukung pengembangan Feriziyan–sebutan untuk karyawan ASDP–supaya menjadi insan berkualitas.

Pada gelaran Innovation Talk, Dirut Telkom Indonesia menyampaikan pemaparan mengenai perjalanan Telkom dalam melakukan transformasi perusahaan secara fundamental. Ririek menjelaskan, perusahaan sebesar apa pun dan di bidang apa pun dapat tereliminasi dalam sekejap. Oleh karena itu, Telkom melakukan transformasi yang lebih fundamental sejak 2020.

“Telkom fokus untuk investasi masa depan pada 2022-2023. Untuk itu, kami menyadari perlunya persiapan, baik dari segi kematangan dalam menghadapi kompetisi dan ancaman maupun peningkatan kualitas resources yang dimiliki," ungkap Ririek.

Ririek juga menekankan pentingnya transformasi dalam cara menilai dan mengukur kinerja yang berfokus pada people and culture di lingkungan perusahaan.

Selain itu, transformasi yang dilakukan perusahaan harus berkelanjutan mengikuti perkembangan bisnis dan teknologi, memanfaatkan tantangan yang ada, serta membangun konektivitas digital.

“Yang berubah bukan hanya operasionalnya saja, tapi juga ekosistem digital, termasuk pola pikir karyawan atas perubahan tersebut," jelasnya.

Pada penutupan paparannya, Ririek menyebutkan beberapa hal yang mampu menjadi faktor kesuksesan dalam menjalankan perubahan.

Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi dan Dirut PT Telkom Ririek Adriansyah dalam kegiatan Innovation Talk ke-8.DOK. ASDP Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi dan Dirut PT Telkom Ririek Adriansyah dalam kegiatan Innovation Talk ke-8.

Pertama, mengubah pola pikir untuk selalu berkembang. Ini dilakukan dengan dengan mendorong karyawan untuk berani mengungkapkan pendapat serta pertanyaan. Dengan demikian, pemahaman karyawan dari berbagai level dapat meningkat.

Kedua, fokus kepada kebutuhan pelanggan. Seluruh digitalisasi dan transformasi yang dilakukan perlu didasari atas permasalahan ataupun keluhan yang dialami konsumen. Dengan demikian, perusahaan dapat mengevaluasi apakah solusi yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Ketiga, menjalin kolaborasi, baik dengan pihak internal maupun eksternal. Perusahaan dapat berkolaborasi untuk mempersiapkan karyawan sebagai talent. Perusahaan juga bisa menyediakan fasilitas bagi masyarakat ataupun pemangku kepentingan untuk bersiap menerima perubahan yang ada.

“Berikutnya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang esensial, terlebih dalam menyampaikan tujuan dan alasan dari transformasi secara langsung kepada karyawan. Ini dapat meningkatkan tumbuhnya kepercayaan di kalangan karyawan,” ujar Ririek.

Terakhir, Ririek menambahkan bahwa upaya meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) dapat dilakukan melalui pengukuran key performance indicator (KPI) serta memanfaatkan teknologi digital.

Ia meyakini, perilaku manusia pada umumnya akan dipengaruhi dengan bagaimana dirinya dinilai dan diukur.

"Untuk itu, penting bagi perusahaan dalam menetapkan pengukuran yang tepat demi menciptakan transformasi baik di bidang people and culture," tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com