Advertorial

InJourney Cetak Kenaikan Laba Lebih dari 100 Persen pada Triwulan I 2023

Kompas.com - 08/05/2023, 17:04 WIB

KOMPAS.com – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mencatatkan kinerja signifikan pada triwulan I 2023.

Sebagai Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pariwisata dan Pendukung, InJourney mencetak laba konsolidasi sebesar Rp 355,6 miliar (unaudited) atau naik 126,7 persen jika dibandingkan periode sama pada 2022.

Pencapaian itu disumbang oleh pendapatan usaha konsolidasi InJourney triwulan I 2023 yang naik Rp 5,04 triliun atau 72,7 persen jika dibandingkan triwulan I 2022.

Wakil Direktur Utama InJourney Edwin Hidayat Abdullah mengatakan, kenaikan tersebut tidak bisa dilepaskan dari dukungan masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan (stakeholder), serta kerja keras seluruh insan InJourney Group.

“Penurunan kasus Covid-19, pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), serta akselerasi vaksinasi dan booster menjadi instrumen utama transisi pandemi menuju endemi. Kondisi ini mendorong pemulihan serta peningkatan mobilitas dan perputaran perekonomian masyarakat. Traffic pesawat dan penumpang pun meningkat,” jelas Edwin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Menurut dia, kondisi tersebut juga diperkuat dengan momen liburan Natal serta Tahun (Nataru) yang mendongkrak kunjungan wisatawan dan meningkatkan pendapatan perseroan.

Sebagai informasi, pendapatan konsolidasi berasal dari kontribusi lima anggota holding InJourney, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) atau TWC, PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN, serta PT Sarinah (Persero).

Penurunan kasus Covid-19 mendorong kebangkitan sektor pariwisata Tanah Air.Dok. InJourney Penurunan kasus Covid-19 mendorong kebangkitan sektor pariwisata Tanah Air.

Edwin menuturkan, sektor manajemen bandara menjadi kontributor terbesar pendapatan perseroan. AP I dan AP II masing-masing berkontribusi sebesar 38,7 persen dan 54,7 persen.

Adapun AP I membukukan pendapatan sebesar Rp 1,9 triliun atau naik 109,1 persen jika dibandingkan triwulan I 2022. Sementara, AP II mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,8 triliun atau meningkat 75,4 persen dari triwulan I 2022.

Untuk diketahui, pada triwulan I 2023, realisasi pergerakan pesawat mencapai 251.019 atau meningkat 4,5 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2022. Sementara itu, jumlah penumpang pada triwulan I 2023 mencapai 28jt penumpang atau meningkat 3,0 persen jika dibandingkan triwulan I 2022.

Edwin melanjutkan, pada sektor retail, Sarinah berkontribusi sebesar Rp 193 miliar atau 3,8 persen terhadap pendapatan perseroan.

Kemudian, sektor destinasi pariwisata heritage management (TWC) serta hotel management (HIN) masing-masing berkontribusi sebesar Rp 77 miliar dan Rp 17 miliar.

“Jumlah wisatawan di heritage park pada triwulan I 2023 mencapai 873.907 orang yang mencakup 838.660 orang wisatawan dalam negeri dan 35.247 orang wisatawan mancanegara. Baik jumlah wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara mengalami peningkatan. Bahkan, jumlah wisatawan mancanegara meningkat signifikan hingga 3.302 persen,” jelas Edwin.

Implementasikan strategic objective “Boosting Tourism Recovery”

Edwin mengatakan, raihan positif tersebut tak terlepas dari langkah-langkah InJourney yang terus meningkatkan kinerja perusahaan lewat manajemen operasi berbasis traffic, transformasi bisnis, dan langkah-langkah strategic objective “Boosting Tourism Recovery”.

Sebagai informasi, langkah strategis tersebut mengusung konsep mission-based ecosystem dengan tiga pilar. Pertama, Grow Traffic Beyond Recovery, yakni peningkatan traffic penerbangan dan pariwisata di tengah pemulihan dengan improving international direct flight connectivity.

Untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata, InJourney mengembangkan destinasi pariwisata sehingga dapat memberikan pengalaman perjalanan berkesan bagi setiap wisatawan.Dok. InJourney Untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata, InJourney mengembangkan destinasi pariwisata sehingga dapat memberikan pengalaman perjalanan berkesan bagi setiap wisatawan.

Untuk menjalankan pilar itu, InJourney berkolaborasi dengan key airlines dalam meningkatkan direct flight, baik domestik maupun internasional, dan melakukan orkestrasi dengan pengelola pariwisata lokal melalui pengembangan tourism hub. Selain itu, InJourney juga meningkatkan bisnis non-aero di bandara-bandara yang dikelola AP I serta AP II melalui penataan layout dan tenant mixing.

Kedua, Develop Destination and Experience, yakni pengembangan destinasi pariwisata dan penciptaan pengalaman perjalanan berkesan bagi setiap wisatawan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan marketing and distribution dengan penyelenggaraan event and promotion, product bundling, dan develop tourism platform.

“Pada 2023, InJourney menyelenggarakan sejumlah gelaran internasional untuk meningkatkan jumlah wisatawan, seperti Kejuaraan Dunia F1Powerboat (F1H2O) 2023 di Danau Toba, Sumatera Utara, dan World Superbike Championship (WSBK) Indonesian Round 2023 di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB),” ujar Edwin. 

InJourney, lanjut dia, juga melakukan destination and experience development, seperti program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, dan pengembangan kawasan Golo Mori di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

InJourney tengah mempersiapkan Candi Borobudur sebagai venue perayaan Hari Raya Waisak pada Juni 2023.Dok. InJourney InJourney tengah mempersiapkan Candi Borobudur sebagai venue perayaan Hari Raya Waisak pada Juni 2023.

Ketiga, Transform Core and Supporting Business lewat transformasi portofolio perusahaan dan pembentukan bisnis pendukung Aviation Service and Cargo (ASC) subholding.

Upaya yang dilakukan InJourney di antaranya adalah melakukan financial restructuring member, mengintegrasikan travel management, mengimplementasikan airport transformation tahap I antara AP I dan AP II, serta mengembangkan Hotel Indonesia Group (HIG) network melalui kerja sama operatorship.

Edwin melanjutkan, pada triwulan II 2023, InJourney berfokus untuk turut serta mendukung penyelenggaraan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo pada Minggu (7/5/2023) hingga Kamis (11/5/2023.

Sebagai upaya mendorong pertumbuhan pariwisata nasional dan pemulihan pada sektor penerbangan, saat ini InJourney melalui AP I dan AP II juga membuka rute-rute penerbangan baru.

Selain itu, InJourney juga mempersiapkan Candi Borobudur sebagai venue perayaan Hari Raya Waisak pada Juni 2023.

“Kami berharap, pada triwulan II, kinerja perusahaan akan lebih baik, terutama dalam mendukung seluruh program pemerintah, khususnya di sektor pariwisata,” imbuh Edwin.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com