Advertorial

Kisah Inspiratif Nasabah PNM, Merry Berhasil Bawa Olahan Makanan Indonesia Dicintai Delegasi Dunia di KTT ASEAN

Kompas.com - 13/05/2023, 12:53 WIB

KOMPAS.com – Nasabah PT Permodalan Nasional Madani melalui program PNM Membina Ekonomi Sejahtera (PNM Mekaar), Merry Harleni, terpilih menjadi salah satu dari 50 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memamerkan usahanya di side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023.

Para pelaku UMKM tersebut menjajakan produknya di Marina Waterfront Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Adapun produk olahan makanan hasil tangan Merry Harleni sukses dijajakan di hadapan lebih dari 800 delegasi ASEAN. Dalam hitungan jam, produknya habis diborong oleh para peserta. Hal ini membuat ia bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 2 juta dalam sehari.

“Padahal, kalau kondisi normal untuk dapat Rp 2 juta, saya butuh waktu berhari-hari. Senang sekali bisa ikut bergabung di acara seperti ini,” jelas Merry dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/5/2023).

Merry menjual makanan rumahan, seperti ikan asam manis, sop iga, rendang, ayam, sayur, dan lain-lain. Hobi memasak membuatnya terus bersemangat saat mempersiapkan masakan untuk berjualan.

Baginya, melihat orang lain makan dengan lahap dan menyukai masakannya adalah hal yang membahagiakan. Apalagi, pembeli masakannya kali ini adalah delegasi dari berbagai negara.

“Sampai hari ketiga, kalau sudah masuk waktu makan, dagangan saya ludes dalam dua jam,” tuturnya penuh haru.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan bahwa partisipasi nasabah PNM Mekaar dalam perhelatan internasional, seperti KTT ASEAN, merupakan bentuk nyata kepedulian perseroan untuk membantu ekonomi keluarga.

Hal tersebut juga bagian usaha PNM untuk mendorong pelaku usaha ultramikro agar memiliki mental usaha makro dan membuka peluang akses pasar di luar pelanggan biasanya.

“KTT ASEAN jadi momentum bagi UMKM khususnya ultramikro agar dikenal secara global. Semoga ibu-ibu nasabah binaan kami terus mengembangkan potensi yang dimiliki dan PNM berkomitmen untuk menjadi jembatan bagi pelaku usaha ultra mikro untuk bisa eksis di event internasional,” jelas Arief.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Ia menyatakan bahwa ujung tombak fondasi ekonomi Indonesia ada di tangan UMKM. Oleh karena itu, sinergi dari berbagai pihak menjadi fokus utama pemerintah.

Secara khusus, ia memuji keterlibatan PNM dalam membina pelaku usaha ultramikro lokal dengan menyediakan pembiayaan dan pemberdayaan.

“Kementerian BUMN dan kementerian juga lembaga lain bersinergi untuk fokus pada pembinaan, pasar (target market), dan pembiayaan. BUMN dengan bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) fokus pada pembiayaan. Ditambah lagi PNM Mekaar dengan 149.000 nasabah yang dibina di Flores juga terlibat,” tutur Erick.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com