Advertorial

Targetkan Inflasi di Bawah 4 Persen, Pemerintah Berencana Turunkan Tarif Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar

Kompas.com - 15/05/2023, 17:16 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan angka inflasi nasional berada di bawah 4 persen melalui rencana penurunan tarif komoditas. Seperti diketahui, komoditas menjadi penyumbang inflasi terbesar.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memaparkan bahwa berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) per Selasa (2/5/2023), inflasi Indonesia mencapai 4,33 persen secara year over year (yoy).

Hal tersebut disampaikan Mendagri dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar secara hibrida dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Gambir, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2023).

Inflasi terbesar dicatat oleh sektor transportasi dengan angka sebesar 11,96 persen. Sektor ini memberikan andil inflasi sebesar 1,45 persen. Kemudian, disusul sektor makanan, minuman, dan tembakau yang mencatatkan inflasi sebesar 4,58 persen dengan andil inflasi 1,20 persen.

Sementara itu, sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga tercatat mengalami inflasi sebesar 2,53 persen dan memberi andil terhadap inflasi nasional sebesar 0,49 persen.

“Sektor transportasi, seperti tiket udara, diatur oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, pemerintah pusat perlu mengambil langkah untuk mengatur agar tiket kargo udara bisa diturunkan,” ujar Mendagri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin.

Saat tarif transportasi udara bisa diturunkan dari 1,45 persen menjadi 1 persen, kata Mendagri, angka inflasi nasional bisa turun di kisaran 3,9 atau 3,8 persen.

Mendagri Muhammad Tito Karnavian. DOK. Kemendagri Mendagri Muhammad Tito Karnavian.

Mendagri juga telah menyampaikan persoalan ini kepada Presiden Joko Widodo. Pasalnya, masalah tersebut dapat berdampak kepada pemerintah daerah (pemda) yang kesulitan dengan kenaikan harga tiket pesawat atau kargo udara.

“Pemerintah pusat akan memprioritaskan masalah itu. Minggu ini, Presiden akan memimpin rapat dengan semua stakeholder transportasi udara untuk menurunkan harga tiket,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Mendagri juga mengungkapkan dua masalah yang berkaitan dengan kenaikan tarif transportasi. Pertama, harga avtur di Tanah Air yang melebihi harga avtur di Singapura. Kedua, lonjakan permintaan tiket pesawat pada saat hari raya Idul Fitri.

“Selain pemerintah pusat, pemda juga perlu melakukan berbagai langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut. Saya mengapresiasi beberapa pemda yang memberikan subsidi atau bantuan kepada pesawat yang tingkat okupansinya rendah saat masuk ke daerahnya,” tutur Mendagri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com