Advertorial

Gelar Forum Dialog, Kementerian Kominfo, KPU dan Bawaslu Ajak Anggota PIP Sukseskan Pemilu Serentak 2024

Kompas.com - 31/05/2023, 17:33 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (kpu) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggelar forum diskusi publik dalam rangka sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Acara tersebut juga bertujuan untuk memberikan pembekalan isu terkait Pemilu kepada para anggota Penyuluh Informasi Publik (PIP) yang tersebar di seluruh wilayah indonesia.

Mengusung tema “Optimalisasi Peran Penyuluh Informasi Publik Dalam Sosialisasi Pemilihan Serentak 2024, Anti Golput Yuk Bisa Yuk”, kegiatan itu berlangsung di Hotel Holiday Inn Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/5/2023).

Sejumlah narasumber pun dihadirkan sebagai pembicara, yakni Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo Usman Kansong, Komisioner Bawaslu Lolly Suhenty, dan Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga Kpu, Dohardo Pakpahan. Selain itu, turut hadir Pembina Penyuluh Informasi Publik sekaligus Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Hasyim Gautama.

Dalam pemaparannya, Usman Kansong mengimbau bahwa pesta demokrasi yang akan digelar pada 2024 merupakan perhelatan akbar bagi rakyat Indonesia. Untuk itu, bagi masyarakat yang sudah memiliki hak pilih diharapkan ikut memberikan hak suaranya dengan memilih sesuai pilihannya masing-masing.

“Silahkan gunakan hak pilih Anda. Jangan (menjadi golongan putih) golput, karena suara Anda sangat menentukan kemajuan bangsa (Indonesia) ini ke depan,” ujar Usman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (31/5/2023).

Namun, kata Usman, di era digitalisasi saat ini, tantangan yang dihadapi menuju pesta demokrasi salah satunya adalah penyebaran berita hoaks. Oleh karena itu, masyarakat harus sangat berhati-hati dalam mengonsumsi informasi-informasi yang beredar di masyarakat karena informasi yang beredar tersebut belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya.

Menurutnya, masyarakat harus cerdas serta aktif mencari tahu tentang informasi yang beredar tersebut kepada pihak-pihak terkait sehingga terhindar dari informasi yang justru akan menyesatkan masyarakat.

“Hal yang paling kami harapkan adalah masyarakat berperan aktif menggunakan media sosial sebagai penyebar informasi yang benar selama masa Pemilu yang sedang kita lewati setiap tahapannya,” ujarnya.

Selain itu, hal yang paling penting di era digital, imbuhnya, masyarakat harus lebih bijak dalam menelaah setiap informasi yang ditemukan di ruang digital.

“Bijaklah dalam bermedia sosial. Saring sebelum sharing,” tutur Usman.

Usman juga mengimbau kepada seluruh anggota pip untuk tidak segan memberikan informasi yang benar dan lengkap terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 yang akan datang.

“Sampaikanlah informasi kepada masyarakat sehingga masyarakat Indonesia mendapat pengetahuan dan informasi yang benar, yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga masyarakat mendapatkan pencerahan dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks atau menyesatkan,” paparnya.

Selain pip, Kementerian Kominfo juga menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bisa mengenalkan perbedaan berita benar dan hoaks kepada masyarakat di daerah-daerah. Kementerian Kominfo pun akan mengajak elit-elit politik agar bisa mencegah penyebaran berita sesat berupa ujaran kebencian hingga kampanye hitam.

Sepakat dengan yang disampaikan Usman, Hasyim Gautama mengatakan, berkaca dari Pemilu sebelumnya, bangsa indonesia akan menghadapi berbagai tantangan selama Pemilu. Apalagi, katanya, saat ini penyebaran berita dan informasi kian cepat seiring dengan masyarakat indonesia yang kian melek digital.

Untuk itu, kata Hasyim, anggota PIP harus bekerja keras dan saling bahu-membahu untuk mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya saat Pemilu. Agar masyarakat tahu dan memahami bahwa suara mereka sangat berarti untuk kesejahteraan bangsa Indonesia di masa depan.

Menurut Hasyim, penyelenggaraan kontestasi Pemilu sudah semakin membaik. Contohnya, pada Pemilu 2019, angka golput mengalami penurunan. Namun, saat itu, hanya 81 persen masyarakat yang ikut serta dalam Pemilu.

“Tentu, kita tidak bisa bermimpi Pemilu di Indonesia bisa (diikuti) sampai 100 persen masyarakat karena banyak hal yang membuat pemilih tidak bisa menggunakan hak suara mereka. Akan tetapi, memperkecil kemungkinan golput masih bisa dilakukan asal kita bersama-sama bergotong royong mewujudkannya. Bukan sekadar tugas partai politik, pemerintah, KPU, dan Bawaslu,” ujar Hasyim.

Sementara itu, selaku Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga KPU, Dohardo Pakpahan mengatakan bahwa saat ini, banyak tahapan Pemilu yang sudah mulai berjalan dan berlangsung hingga akhir periode nanti.

Adapun salah satu fokus KPU saat ini adalah dengan terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa pada 14 Februari 2024 akan diadakan Pemilu Serentak, mulai dari tingkat daerah hingga pusat. Saat ini, berbagai cara sosialisasi tengah dilakukan KPU, misalnya, terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa menyediakan ruang publikasi yang mumpuni.

“Tugas kami saat ini adalah membuat masyarakat sadar bahwa Pemilu sudah di depan mata. Sudah saatnya sebagai pemilih kita mempersiapkan siapa yang akan didukung. Sudah waktunya juga kita berada di Pemilu yang sehat dan tidak akan menimbulkan perpecahan, bahkan di ranah keluarga hanya karena berbeda pandangan politik,” ujar Dohardo.

Terkait kesiapan Bawaslu, Lolly Suhenty menjelaskan, pihaknya sudah mempersiapkan berbagai strategi baru agar dapat meminimalkan segala potensi kerawanan. Bahkan, bisa jadi sudah ada indeks kerawanan di daerah-daerah mampu diminimalkan.

Oleh karena itu, Bawaslu menilai, para peserta Pemilu dan juga para pemilih harus diinformasikan sejak dini terkait segala kemungkinan bentuk kecurangan agar dapat diantisipasi.

“Kita menginginkan Pemilu yang berkualitas dan berintegritas dengan suasana riang gembira dan berkeadaban. Oleh karena itu, semua pihak perlu menguatkan ke arah tersebut sehingga pelaksanaan demokrasi di Indonesia berjalan baik. Sudah bukan saatnya lagi kita menjadi penonton semata, tetapi harus jadi aktor yang baik,” ucap Lolly.

Seluruh narasumber pun mengimbau untuk mendukung kesuksesan Pemilu Serentak 2024 seraya menjaga agar kecurangan yang kerap terjadi bisa dikurangi, bahkan dihentikan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com