Advertorial

Alami Gangguan Irama Jantung Saat Hamil? Lakukan Ini Agar Janin Tetap Aman Hingga Persalinan

Kompas.com - 05/06/2023, 11:51 WIB

Judul:KOMPAS.com – Saat hamil, seorang wanita tak hanya memperhatikan kondisi kesehatannya. Kesehatan janin yang dikandung juga menjadi prioritas utama. Meski tampak sehat, sejumlah ibu hamil berpotensi berada pada kategori kehamilan berisiko tinggi.

Dokter Kandungan Konsultan Fetomaternal di Mayapada Hospital Surabaya dr Manggala Pasca Wardhana, SpOG(K)-KFM mengatakan, salah satu penyebab kehamilan berisiko tinggi adalah gangguan irama jantung atau aritmia.

“Aritmia merupakan kondisi saat irama (ritme) jantung seseorang tidak normal, baik lebih cepat maupun lebih lambat. Hal ini bisa dideteksi saat pemeriksaan fisik,” ujar dr Manggala dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Saat ibu hamil menderita aritmia, lanjut dia, dokter dapat melakukan ultrasonografi (USG) evaluasi kelainan janin (fetomaternal). Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi kelainan serupa pada janin.

Menurut dr Manggala, aritmia dapat membaik tanpa bantuan obat. Hal ini bergantung pada penyebabnya. Jika tidak membaik, dokter kandungan akan berkoordinasi dengan dokter spesialis jantung untuk menangani kondisi tersebut, misalnya dengan bantuan obat-obatan antiaritmia

“Dokter spesialis jantung juga akan berkoordinasi dengan dokter kandungan guna meninjau keamanan obat. Kerja sama antarspesialis terbilang kompleks (dalam pengobatan kondisi itu),” kata dr Manggala.

Dia melanjutkan, jika obat-obatan tidak dapat membantu pemulihan aritmia, dokter akan melakukan sejumlah tata laksana lain. Salah satunya adalah ablasi, yakni penyerangan atau pemutusan jalur elektris antara bilik atas dan bilik bawah.

Pada praktiknya, penentuan titik-titik aritmia dilakukan dengan fluoroskopi yang memanfaatkan radiasi. Di sisi lain, radiasi dapat berpotensi memberikan pengaruh buruk bagi janin. Oleh sebab itu, ibu hamil dapat memilih ablasi tanpa radiasi, seperti yang tersedia di Mayapada Hospital.

Berbicara soal tindakan tersebut, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan di Mayapada Hospital Surabaya dr Rerdin Julario SpJP(K) menjelaskan, ablasi jantung merupakan metode atau teknik pemberian infus atau radio frekuensi ablasi ke dalam otot jantung yang mengalami kelainan.

Ablasi dilakukan menggunakan alat khusus yang dapat bisa mendeteksi titik ablasi tanpa pemetaan (mapping) menggunakan radiasi. Jadi, pengobatan ini dapat membantu ibu hamil sekaligus aman bagi janin.

“Ablasi itu dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Ablasi 3D lebih akurat ketimbang 2D,” ujar dr Rerdin. 

Dokter Rerdin menjelaskan, ablasi 3D juga lebih aman bagi ibu hamil karena mereka tidak perlu mengonsumsi obat-obatan. Seperti diketahui, sejumlah obat-obatan berpotensi memengaruhi kondisi janin.

"Pemberian obat-obatan (untuk pengobatan) jantung kepada ibu hamil harus dilakukan secara hati-hati,” kata dr Rerdin.

Pengobatan tersebut juga disarankan oleh dokter lantaran pasien tidak memerlukan perawatan khusus. Bahkan, pasien dapat beraktivitas seperti biasa pascaablasi.

“Sehari pascaablasi, pasien akan diperbolehkan pulang. Tidak ada makanan yang dilarang (dikonsumsi) setelah tindakan,” kata dr Rerdin.

Untuk diketahui, ablasi 3D telah tersedia di Cardiovascular Center Mayapada Hospital. Pusat perawatan ini melayani kesehatan jantung dan pembuluh darah secara komprehensif, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, perawatan, operasi jantung, hingga rehabilitasi.

“Kami memiliki beragam subspesialis jantung, seperti konsultan intervensi, konsultan aritmia, konsultan cardiac imaging, dan dokter bedah jantung. Tim dokter kami telah terverifikasi standar internasional untuk memberikan diagnosis dan merawat berbagai kondisi jantung,” jelas dr Rerdin.

Tak hanya itu, Mayapada Hospital juga memiliki Obstetrics and Gynecology Center yang memberikan pelayanan komprehensif bagi wanita segala usia, baik untuk wanita hamil, terutama pada kasus kehamilan risiko tinggi, gangguan kesehatan reproduksi, tumor, dan kanker kandungan, maupun perawatan menopause. Pusat perawatan ini didukung oleh dokter spesialis dan subspesialis kandungan berpengalaman.

Pada kasus-kasus tertentu, terutama kasus kompleks atau spesifik, seperti aritmia pada ibu hamil, tim dokter Mayapada Hospital akan bekerja sama dengan pendekatan multispesialis dan teknik termutakhir demi memberikan pelayanan terbaik bagi pasien.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com