Kabar tani

Hadapi El Nino, Ditjen PSP Kementan Serahkan Bantuan untuk Petani di Lombok Barat

Kompas.com - 29/06/2023, 07:42 WIB

KOMPAS.com – Menghadapi fenomena El Nino yang diprediksi melanda pada awal Juli 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan sejumlah upaya untuk menekan potensi dampak kekeringan di sektor pertanian. Salah satunya dengan memberikan bantuan sarana produksi (saprodi) dan alat mesin pertanian (alsintan).

Bantuan tersebut telah disalurkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan di Desa Kebon Ayu Penarukan Daya, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun bantuan tersebut berupa rehabilitasi jaringan tersier sebanyak tiga unit, membangun embung pertanian dengan volume 700 meter kubik, membran plastik lima unit supaya air di embung tidak meresap ke tanah, lima unit jalan usaha tani (JUT), traktor roda empat, roda dua, transplanter, dan pompa air.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan Rahmanto mengatakan, El Nino diprediksi akan menyebabkan penurunan produksi pertanian.

“Ditjen PSP ingin memotivasi petani untuk menghadapi El Nino. Salah satunya lewat rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang akan meningkatkan ketersediaan air. Jadi, air yang sudah disediakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dibendung di waduk atau di embung akan dialirkan ke sawah,” jelas Rahmanto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (28/6/2023).

Traktor roda empat.Dok. Kementan Traktor roda empat.

Ditjen PSP Kementan, lanjut dia, akan membangun JUT di Desa Kebon Ayu. JUT akan memudahkan akses petani dalam mengangkut hasil panen sekaligus menekan biaya produksi.

“Dengan JUT, hasil tani yang biasa dipikul dengan biaya mahal, kini bisa diangkut menggunakan motor,” ujar Rahmanto

Pada kesempatan itu, dia juga menjelaskan mekanisme pengajuan pembangunan JUT yang diawali dengan usulan pengajuan dari petani kepada penyuluh pertanian. Kemudian, pengajuan itu diusulkan kepada Dinas Pertanian. Kemudian, Dinas Pertanian akan menyeleksi usulan sesuai prioritas.

Rahmanto berharap, petani dapat memanfaatkan bantuan secara optimal sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga.

Petani juga dapat memanfaatkan dan mengelola sarana pertanian secara berkelompok. Begitu pula dengan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Adapun salah satu JUT, yakni yang tersedia di Desa Kebon Ayu, telah membantu peningkatan produktivitas pertanian.

“Sebanyak 70 persen warga kami merupakan petani. Kehadiran JUT amat membantu mereka,” ujar Kepala Desa Kebon Ayu, Jumarsa.

Menurutnya, jalan yang kurang memadai di Desa Kebon Ayu akan diperbaiki. Dengan demikian, petani dapat menghemat waktu dan biaya.

Sementara itu, Kepada Bidang (Kabid) PSP Lombok Barat I Nyoman Sugiartha mengatakan, JUT akan dibangun di lahan seluas 70 hektare.

“Kami berharap, JUT dapat membantu mobilitas kendaraan atau alat pengangkut di musim hujan secara lebih maksimal,” kata Sugiartha.

Pembangunan JUT diapresiasi petani setempat.Dok. Kementan Pembangunan JUT diapresiasi petani setempat.

Pembangunan JUT tersebut juga diapresiasi petani setempat. Ketua Kelompok Tani Bertekad Umum Maju, Desa Kebon Ayu Penarukan Daya, Ramilah, mengatakan bahwa JUT telah dinanti sejak 1990-an.

“Sebelum ada JUT, hasil panen (harus) kami pikul. Sejak ada JUT, hasil panen jadi lebih mudah diangkut. Biaya operasional pun lebih rendah. Terima kasih Kementan. Semoga petani sejahtera, Indonesia maju,” ujar Ramilah.

Hal senada diucapkan perwakilan Kelompok Tani Mustika Sari Jamiludin. Menurutnya, pengangkutan hasil pertanian menjadi lebih mudah dan efisien.

"Sebelum ada JUT, hasil panen berupa padi, palawija, dan tembakau (harus) dipikul ke rumah. Kini, pengangkutan menjadi lebih mudah. Petani pun lebih sejahtera,” imbuh Jamiludin.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com