Advertorial

ALMI Dukung Penyesuaian Tarif Bongkar Muat Pelabuhan Peti Kemas di Kota Batam

Kompas.com - 29/06/2023, 20:16 WIB

KOMPAS.com - Aliansi Maritim Indonesia (ALMI) mendukung upaya Badan Pengusahaan (BP) Batam melakukan penyesuaian tarif bongkar muat pelabuhan peti kemas di Kota Batam.

Ketua ALMI Osman Hasyim mengatakan, upaya tersebut merupakan langkah tepat untuk kelangsungan perawatan, pelayanan, dan pembangunan infrastruktur pelabuhan di masa mendatang.

Adapun BP Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi telah menyiapkan sejumlah rencana strategis menjadikan pelabuhan peti kemas semakin maju, modern, serta berdaya saing di kancah global.

"Hal itu (penyesuaian tarif) merupakan hal wajar. BP Batam sudah terlalu baik. Sejak berdiri sampai saat ini masih terus memberikan subsidi agar biaya pelabuhan murah. Justru hal ini kontraproduktif menurut pandangan saya," ujar Osman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (29/6/2023).

Menurut Osman, negara telah berinvestasi dalam jumlah besar untuk kemajuan industri maritim di Kota Batam.

Oleh karena itu, lanjut Osman, pengelolaan pelabuhan harus mendatangkan pendapatan (income) yang memadai.

Hal itu dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kesesuaian antara peraturan perundangan serta kajian terhadap seluruh aspek, mulai dari komersial atau investasi, daya saing, serta kemampuan masyarakat ataupun industri.

"Pelabuhan tersebut sudah ditetapkan sebagai pelabuhan komersial. Artinya, pelabuhan juga harus beroperasi dengan cara komersial. Bukankah dalam menetapkan tarif sudah ada alat ukurnya? Dilihat dari satu aspek saja, menurut saya harga yang ditetapkan jauh di bawah standar atau sangat murah. Ini malah tidak sehat. Padahal, yang diinginkan seluruh pihak semuanya sehat," ungkap Osman.

Osman menilai, penyesuaian tarif bongkar muat tersebut sebetulnya bukan menaikkan nilai. Sebaliknya, hanya menggeser pola pengelolaan.

Dengan begitu, BP Batam memiliki porsi tepat dalam langkah pemenuhan investasi agar pelayanan dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan terus terjaga.

"Undang-Undang (UU) yang dimiliki Indonesia sudah bagus. Pemerintah tidak bisa menetapkan harga sembarangan. Jadi, kontrolnya dari asosiasi. Meski begitu, asosiasi tidak boleh menjadi penghambat. Kami ingin pelabuhan di Kota Batam jauh lebih baik dari sekarang. Jadi, income-nya pun juga harus cukup," kata dia.

Sementara itu, BP Batam telah melakukan pembahasan internal terkait penyesuaian tarif bongkar muat peti kemas tersebut pada Kamis (22/6/2023).

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan, pihaknya berupaya segera melakukan sosialisasi terkait penyesuaian tarif dalam waktu dekat.

"Pembahasan pada awal Juni sudah selesai. Akan tetapi, kami memerlukan waktu untuk melakukan sosialisasi minimal satu bulan ke depan," kata Ariastuty.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau