Advertorial

Setor Dividen Rp 101 Miliar, ASDP Berhasil Cetak Laba Tertinggi Sepanjang 2022

Kompas.com - 02/07/2023, 16:34 WIB



KOMPAS.com - PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP akan menyetorkan dividen perusahaan senilai Rp 101 miliar sebagai sumbangsih kepada negara.

Hal itu salah satunya didorong transformasi perseroan sepanjang 2022 serta mengukir sejarah dengan mencetak laba tertinggi sepanjang masa senilai Rp 585 miliar.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada Senin (26/6/2023), disahkan bahwa ASDP akan menyetorkan dividen perusahaan sebanyak 18 persen atau Rp 101 miliar dari laba perseroan pada 2022.

"Penyerahan dividen merupakan bentuk komitmen ASDP berkontribusi untuk negara, khususnya mendorong program-program kerakyatan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujar Ira Puspadewi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (2/7/2023).

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa Kementerian BUMN akan memberikan dividen terbesar sepanjang sejarah BUMN kepada negara senilai Rp 80,2 triliun.

Rinciannya, dividen BUMN perusahaan terbuka senilai Rp 50,20 triliun dan sisanya, yakni Rp 29,97 triliun disumbangkan oleh BUMN perusahaan non-terbuka.

Erick menyebutkan, ASDP merupakan salah satu dari tujuh perusahaan BUMN non-terbuka sebagai penyumbang dividen terbesar di Tanah Air.

Itu artinya, ASDP menjadi BUMN yang turut memberi sumbangsih kepada negara. Dengan begitu, negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pajak tetapi juga hasil usaha yang baik.

“(Dividen) untuk apa? Untuk menjalankan program-program kerakyatan dari pemerintah, seperti bantuan sosial (bansos). Inilah keseimbangan yang terus dijaga di mana BUMN sehat mampu memberikan kontribusi kepada rakyat Indonesia," kata Erick.

Cetak laba tertinggi 
Untuk diketahui, manajemen ASDP berhasil melakukan terobosan operasional dan keuangan pascapandemi Covid-19.

Berkat upaya tersebut, ASDP kembali membukukan kinerja positif pada 2022 dengan mencetak laba bersih tertinggi sepanjang perusahaan ini didirikan, yakni sebesar Rp 585 miliar.

Lebih lanjut, Ira Puspadewi mengatakan, ada dua faktor utama yang berpengaruh atas pencapaian tersebut. Pertama, dari sisi eksternal, yakni dampak pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah.

Dengan begitu, sepanjang 2022, khususnya periode layanan Angkutan Lebaran dan Natal Tahun Baru (Nataru) 2022, pergerakan penumpang dan kendaraan dapat kembali normal. Bahkan, menunjukkan tren peningkatan.

“Pelonggaran pergerakan kendaraan dan penumpang pascapandemi Covid-19 diperkuat melalui pencabutan PPKM oleh pemerintah pada 30 Desember 2022 sehingga masyarakat lebih leluasa dalam melakukan perjalanan,” terangnya,

Kedua, faktor internal, antara lain dengan pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang semakin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi ticketing di seluruh pelabuhan ASDP.

Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP 2022 audited Januari hingga Desember 2022, perusahaan tercatat membukukan pendapatan Rp 4,381 triliun serta laba bersih Rp 585 miliar.

"Pendapatan 2022 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 pada 2019 sebesar Rp 3,328 triliun dan naik 23,4 persen dibanding realisasi 2021 sebesar Rp 3,550 triliun. Sementara, untuk raihan laba bersih mencapai 220,8 persen dari target. ASDP juga mengalami pertumbuhan 79,4 persen dari laba 2021 sebesar Rp 326 miliar,” jelasnya.

Kontribusi kinerja penyeberangan

Tidak hanya itu, imbuh Ira Puspadewi, capaian kinerja positif 2022 juga dipengaruhi kinerja penyeberangan, baik produksi perintis maupun komersial (gabungan).

Sebagai contoh, produksi penumpang mencapai sebanyak 7,6 juta orang atau naik sebesar 66 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 4,6 juta orang. Kemudian, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 4,1 juta unit atau 66 persen dari realisasi 2,5 juta unit.

Adapun kendaraan roda empat atau lebih mencapai 4,4 juta unit atau naik 48 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 2,9 juta unit, serta peningkatan penyeberangan barang mencapai 1,3 juta ton atau – 47 persen bila dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 2,4 juta ton.

"Kenaikan produksi penumpang kapal penyeberangan tidak terlepas dari transformasi, termasuk digitalisasi layanan secara berkelanjutan oleh perseroan. ASDP telah melayani 7,6 juta atau naik 73 persen dari 4,4 juta penumpang pada 2021," katanya.

Ia menambahkan, peningkatan jumlah penumpang juga disebabkan ketersediaan prasarana dan sarana berupa kapal, dermaga, dan pelabuhan yang memadai.

“Selain itu, sumber daya manusia (SDM) unggul serta upaya memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa juga berpengaruh terhadap kinerja positif perusahaan,” ujar Ira Puspadewi.

Ira Puspadewi menambahkan, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 66,89 persen lebih rendah dibandingkan 2021 sebesar 72,05 persen.

“Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 2022 sebesar 86,06 persen juga lebih rendah dibandingkan 2021 sebesar 91,51 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha,” jelasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com