Advertorial

Urai Antrean di Lintas Ketapang-Gilimanuk, Layanan Penyeberangan Difokuskan untuk Kendaraan Kecil dan Truk Bermuatan Sembako

Kompas.com - 09/07/2023, 11:19 WIB

KOMPAS.com – Untuk mengurai antrean panjang kendaraan di lintas Ketapang-Gilimanuk, layanan penyeberangan kapal akan difokuskan untuk kendaraan penumpang serta truk logistik pengangkut bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan ini berlaku hingga Senin (17/7/2023).

Adapun kebijakan tersebut ditetapkan dalam dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno.

Rapat itu juga diikuti oleh Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP Ira Puspadewi, Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP M Yusuf Hadi, serta Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Jawa Timur.

Kemudian, Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Banyuwangi, Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Pelabuhan Penyeberangan Ketapang BPTD Wilayah XI, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Banyuwangi, serta Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Bali.

"(Layanan penyeberangan) kendaraan lain yang mengangkut barang nonesensial ditunda dulu," tegas Dirjen Hendro dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (9/7/2023).

Sejak akhir pekan lalu, ASDP bersama mitra terkait terus mengupayakan langkah strategis dalam mengurai antrean panjang kendaraan yang akan menyeberang menuju Pulau Bali melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Antrean ini terjadi karena volume kendaraan yang tinggi dan gangguan cuaca

"Sejak awal, kami berkoordinasi dengan BPTD dan mitra lain untuk mengatasi antrean kendaraan di dalam pelabuhan, di antaranya dengan menambah trip kapal sesuai dengan penetapan jadwal BPTD dan mempercepat waktu bongkar muat dari 13 menit menjadi 10 menit," ujar Ira.

BPTD sendiri telah menetapkan penambahan armada kapal di dermaga MB 1, 2, dan 3 dari jumlah kapal yang beroperasi 15 unit menjadi 18 kapal. Sementara, di dermaga LCM, BPTD juga meningkatkan jumlah armada dari 12 unit menjadi 15 unit kapal.

Antrean panjang di lintas Ketapang-Gilimanuk terjadi karena volume kendaraan yang tinggi dan gangguan cuaca. Dok. ASDP Antrean panjang di lintas Ketapang-Gilimanuk terjadi karena volume kendaraan yang tinggi dan gangguan cuaca.

Sejak Jumat (7/7/2023), ASDP juga mengoperasikan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Jatra II yang melayani lintasan penyeberangan jarak jauh atau long distance ferry (LDF) rute Ketapang-Lembar sebagai kapal perbantuan.

General Manager GM ASDP Cabang Ketapang Syamsudin mengatakan, kapal tersebut bisa memuat lebih dari seratus kendaraan. Jumlah ini 3-4 kali lipat lebih banyak ketimbang kapasitas kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang biasa beroperasi.

"Pada kesempatan pertama, KMP Jatra II mengangkut 129 kendaraan kecil dalam sekali angkut. Semoga, kondisi cuaca segera membaik dan kami dapat memaksimalkan pelayanan sehingga antrean panjang bisa terurai,” tegasnya.

Sebagai informasi, KMP Jatra II memiliki bobot 3.902 gross tonnage (GT) dengan panjang kapal 90,79 meter, lebar 15,6 meter, dan dalam 5 meter.

Dengan ukuran tersebut, KMP Jatra II dapat menampung 200 orang penumpang, 400 unit kendaraan roda dua, serta 100 unit mobil pribadi.

ASDP pun mengimbau masyarakat untuk menunda perjalanan menggunakan kapal ferry lintas Ketapang-Gilimanuk karena aspek operasional dan antisipasi cuaca ekstrem, khususnya di perairan Selat Bali.

"Untuk sementara waktu, kami tidak membuka penjualan tiket kapal lintas Ketapang-Gilimanuk secara online melalui Ferizy hingga antrean kendaraan dapat terurai. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," tutur Syamsudin lagi.

Sebagai informasi, total volume pengguna jasa penyeberangan pada periode Jumat (7/7/2023) hingga Sabtu (8/7/2023) pukul 08.00 WIB dari Jawa ke Bali meningkat hingga 40 persen jika dibandingkan periode sama pada 2022. Sementara itu, volume pengguna jasa dari Bali ke Jawa meningkat 71 persen.

Adapun jumlah penumpang yang telah menyeberang dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang sebanyak 23.783 orang dan total kendaraan sebanyak 5.315 unit.

Kemudian, jumlah penumpang yang menyeberang dari Bali ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 23.041 orang dan total kendaraan sebanyak 5.437 unit.

Berdasarkan data Posko Ketapang, sejak Selasa (27/6/2023) hingga Jumat (7/7/2023), jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 35 unit kapal. Realisasi total penumpang mencapai 277.283 orang atau naik 41 persen jika dibandingkan periode sama pada 2022 yang hanya mencapai 196.857 orang.

Kemudian, realisasi kendaraan roda dua yang telah menyeberang mencapai 22.067 unit atau naik 27 persen ketimbang periode sama pada 2022 yang hanya mencapai 17.309 unit.

ASDP berkoordinasi dengan BPTD dan mitra lain untuk mengatasi antrean kendaraan di dalam pelabuhan lintas Ketapang-Gilimanuk.Dok. ASDP ASDP berkoordinasi dengan BPTD dan mitra lain untuk mengatasi antrean kendaraan di dalam pelabuhan lintas Ketapang-Gilimanuk.

Adapun kendaraan roda empat mencapai 28.001 unit atau naik 40 persen jika dibandingkan 2022 yang mencapai 20.045 unit. Selanjutnya, jumlah truk logistik yang telah menyebrang dari Jawa ke Bali mencapai 16.165 unit atau naik 8 persen jika dibandingkan periode sama pada 2022 yang mencapai 14.983 unit.

Total seluruh kendaraan tercatat 69.878 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Bali atau naik 27 persen dibandingkan realisasi periode sama pada 2022 yang hanya mencapai 54.866 unit.

Sebaliknya, data Posko Gilimanuk mencatat, sejak Selasa (27/6/2023) hingga Jumat (7/7/2023), jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 35 unit kapal. Realisasi total penumpang mencapai 269.193 orang atau naik 35 persen dibandingkan realisasi periode sama pada 2022 yang mencapai 198.930 orang.

Adapun realisasi kendaraan roda dua mencapai 20.899 unit atau naik 39 persen jika dibandingkan periode sama pada 2022 yang mencapai 15.007 unit. Kendaraan roda empat mencapai 27.208 unit atau naik 31 persen jika dibandingkan periode sama pada 2022 yang mencapai 20.849 unit.

Kemudian, truk logistik yang telah menyeberang dari Bali ke Jawa mencapai 16.576 unit atau naik 11 persen ketimbang periode yang sama pada 2022 yang hanya mencapai 14.938 unit.

Total seluruh kendaraan yang telah menyeberang dari Bali ke Jawa tercatat 68.391 unit atau naik 28 persen jika dibandingkan periode sama pada 2022 yang hanya mencapai 53.447 unit.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com