Kabar pos

Triwulan II-2023, Penyaluran Bansos Sembako dan PKH di Kota Bandung Capai 95 Persen

Kompas.com - 09/07/2023, 20:54 WIB

KOMPAS.com - PT Pos Indonesia (Persero) menerima mandat langsung dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pada 2023, Pos Indonesia berhasil membukukan catatan penyaluran bansos yang baik. Salah satu lokasi penyaluran bansos dengan catatan baik adalah Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Tercatat pada triwulan II-2023, penyaluran bansos sembako dan PKH tahap pertama di Kota Bandung telah menjangkau sebanyak 14.800 keluarga penerima manfaat (KPM). Jika dikalkulasikan, penyaluran berhasil mencapai angka 95 persen.

Adapun penyaluran bansos dan PKH tahap kedua mencapai angka 92 persen atau berhasil diterima oleh 16.000 KPM.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Kantor Cabang Utama (KCU) Pos Indonesia Kota Bandung Egia Rizky Priangga memastikan bahwa penyaluran bansos tahap kedua masih berjalan. Kantor Pos saat ini sedang menyalurkan bansos dan PKH untuk penambahan lokasi yang belum menerima.

Dengan progres penyaluran yang masih terus berjalan, Egia yakin bahwa akan ada penambahan jumlah alokasi KPM.

“Angka ini masih akan tetap naik karena masih dalam masa penyaluran. Jadi ada teman-teman kami yang masih melakukan penyaluran door-to-door, masih membayarkan secara komunitas baik di Kantor Pos maupun di kecamatan," ujar Egia, dikutip melalui keterangan persnya, Minggu (9/7/2023).

Ia menjelaskan, terdapat sejumlah kendala yang membuat penyaluran bansos tahap pertama tidak bisa mencapai target 100 persen. Salah satunya adalah beberapa KPM yang tidak memenuhi syarat.

"Jadi tetap masih ada sisa (KPM yang belum menerima bansos). Namun, ini kami sudah laporkan juga kepada Dinas Sosial dan aparat-aparat setempat. Kami dapat hasil yang memang tidak bisa dibayarkan kembali," katanya.

Tiga metode penyaluran bansos

Pos Indonesia menggunakan tiga metode penyaluran bansos sembako dan PKH, yakni pencairan langsung di Kantor Pos, penyaluran lewat komunitas, dan metode door-to-door atau pengantaran langsung ke tempat tinggal KPM.

"Tiga cara itu bisa lebih mendekatkan dan meningkatkan layanan kami kepada masyarakat," tutur Egia.

Selain tiga metode utama, Pos Indonesia juga menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC) untuk menyalurkan bansos kepada masyarakat. Aplikasi ini memiliki teknologi face recognition dan geotagging secara real time.

Executive General Manager KCU Pos Indonesia Bandung Arif Yudha Wahyudi. Dok. Pos Indonesia Executive General Manager KCU Pos Indonesia Bandung Arif Yudha Wahyudi.

Executive General Manager KCU Pos Indonesia Bandung Arif Yudha Wahyudi menambahkan, bagi KPM yang ingin mencairkan bansos langsung di Kantor Pos, pertama harus menjalani proses pencocokan data dengan menunjukkan surat undangan dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) terlebih dahulu.

"Pada saat KPM datang untuk mencairkan, mereka akan kami tanya undangan dan KTP-nya. Di situ akan dilihat datanya, kami akan cocokkan baik data fisik secara KTP, apakah dia satu keluarga atau yang mengambil sendiri dari satu KPM," kata Arif.

Ketika sudah cocok, lanjutnya, Kantor Pos akan melakukan scan barcode yang tertera di undangan. Setelah itu, petugas akan memotret KPM dan memasukkan data foto ini ke aplikasi PGC. Baru setelah selesai, KPM bisa menerima bansos.

Setelah pembayaran pun Pos Indonesia akan mengembalikan surat undangan kepada KPM sebagai bukti penerimaan bansos.

"Itu memang sebagai bentuk tanggung jawab kami, karena di undangan itu ada besar uang yang akan diterima. (Sebagai bukti) pemberitahuan besaran uang yang diterima, sehingga mereka bisa cross check sendiri," tuturnya.

Lebih lanjut, Arif mengungkapkan rasa syukurnya karena Pos Indonesia masih dipercaya untuk menyalurkan bansos sembako dan PKH pada tahun ini. Ia pun berjanji untuk terus meningkatkan layanan penyaluran bansos kepada masyarakat.

"Kami akan evaluasi dari tahap sebelumnya, apa yang kurang atau belum pas, terutama pada penjadwalan dan tingkat kedatangan masyarakat atau komunitas. Kami akan lihat lagi sehingga harapannya ke depan penyaluran bisa lebih cepat, tepat sasaran, dan akuntabel berdasarkan sistem pembayaran yang terekam baik," paparnya.

Petugas Kantor Pos terlihat sedang mendata KPM yang menerima bansos sembako dan PKH.Dok. Pos Indonesia Petugas Kantor Pos terlihat sedang mendata KPM yang menerima bansos sembako dan PKH.
Bansos Sembako dan PKH bantu kebutuhan pokok

Salah satu penerima bansos sembako dan PKH di Kota Bandung adalah Ai Oneng. Warga Kelurahan Cipedes ini mengaku sangat bersyukur dengan adanya bansos yang disalurkan.

Ai menerima bantuan sebesar Rp 825.000 untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Uang ini, sebut dia, sangat bermanfaat untuk membayar sewa tempat tinggal dan kebutuhan makan kelima anaknya.

"Karena saya tinggal di kontrakan, sebagian sudah saya gunakan untuk membayar kontrakan. Sebagian dipakai untuk sekolah dan sebagiannya lagi untuk makan anak-anak saya.

Lebih lanjut, Ai mengaku bahwa tidak ada kesulitan ketika menerima bansos.

"Tidak susah, prosesnya cepat dan tidak ada potongan sama sekali," tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com