Advertorial

Dukung Konektivitas dan Sektor Pariwisata hingga Wilayah 3T, ASDP Operasikan 86 Unit Kapal Layani 207 Lintasan Perintis

Kompas.com - 17/07/2023, 17:47 WIB

KOMPAS.com – PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP berkomitmen untuk terus mendukung mobilitas masyarakat serta sektor pariwisata nasional melalui layanan penyeberangan perintis, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, ASDP memiliki tiga peran dalam pengembangan layanan penyeberangan yang mendukung konektivitas dan kemajuan pariwisata di Tanah Air.

Pertama, sebagai pioneer atau perintis dalam pengembangan wilayah baru dengan membuka lintasan yang mendukung pergerakan masyarakat dan lalu lintas barang. Kedua, sebagai enabler atau penyedia layanan reguler untuk aktivitas sehari-hari.

Ketiga, sebagai active player dalam pengembangan pariwisata dengan penyediaan konektivitas dan amenities,” jelas Shelvy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (17/7/2023).

Adapun total armada yang dioperasikan hingga semester I 2023 sebanyak 226 unit kapal yang melayani 307 lintasan. Jumlah itu terbagi atas segmen komersial dan perintis.

Segmen komersial melayani 100 lintasan dengan 140 kapal. Rinciannya adalah 92 lintasan dilayani oleh 87 kapal milik ASDP. Sementara itu, 8 lintasan dilayani oleh 53 kapal milik anak usaha Jembatan Nusantara.

Kemudian, segmen perintis melayani 207 lintasan dengan 86 kapal.

Pada periode tersebut, segmen perintis dengan porsi 67 persen menyumbang 17 persen pendapatan atau sebesar Rp 279 miliar. Sementara, segmen komersial dengan porsi 33 persen memberikan kontribusi pendapatan sebesar 83 persen atau senilai Rp 1,3 triliun.

Adapun total penumpang yang dilayani kapal perintis pada semester I 2023 mencapai 626.784 orang.

Shelvy melanjutkan, sejak 2018 hingga 2023, tren layanan di segmen perintis terus meningkat dengan pertumbuhan sebesar 8,8 persen per tahun.

“Sebagai badan usaha milik negara (BUMN), ASDP berperan sebagai agent of development. Kami bertugas melayani masyarakat hingga ke wilayah terpencil dan pelosok Indonesia. Dengan demikian, mobilitas, baik orang maupun barang, semakin meningkat. Pada akhirnya, perekonomian serta kesejahteraan masyarakat dan daerah pun meningkat," ujar Shelvy.

Wisata pilihan

Shelvy mengatakan, sejumlah destinasi wisata berada di jalur perintis sehingga sulit dijangkau dengan moda transportasi darat ataupun udara.

Sebagai contoh, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Dikenal dengan slogan “Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segitiga Karang Dunia”, destinasi wisata ini dapat dijangkau menggunakan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Sultan Murhum II yang melayani rute Kamaru-Kaledupa-Tomia-Binongko.

Sejumlah destinasi wisata pilihan di Indonesia berada di jalur perintis yang bisa dijangkau dengan kapal ASDP.Dok. ASDP Sejumlah destinasi wisata pilihan di Indonesia berada di jalur perintis yang bisa dijangkau dengan kapal ASDP.

ASDP juga hadir dengan layanan perintis KMP Lema di wilayah Sorong-Papua yang melayani rute Sorong-Waigeo, Sorong-Babo, Sorong-Kokas.

Di wilayah paling timur Indonesia itu, wisatawan dapat menikmati perjalanan menuju destinasi wisata kelas dunia Raja Ampat yang dijuluki sebagai “The Last of Paradise”.

Selain KMP Lema, ASDP juga mengoperasikan KMP Terubuk I dengan rute Sorong-Arefi, Arefi-PAM, Sorong-Linmalas untuk menuju Raja Ampat.

Kemudian, dengan kapal perintis KMP Kokonao di lintasan Pomako-Atsy-Eci-Sawaerma, Papua, ASDP turut mengembangkan sejumlah destinasi wisata, antara lain Ekowisata Hutan Mangrove Pomako dan budaya Asmat.

Selanjutnya, penjelajahan surga tersembunyi Likupang di Sulawesi Utara dapat ditempuh dengan kapal feri perintis KMP Tarusi yang melayani rute Likupang-Pananaru.

Ada pula KM Lompa di lintasan perintis Bastiong-Moti-Makian-Kayoa yang memudahkan perjalanan menuju Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Selatan di Maluku Utara. Wilayah tersebut terkenal akan keindahan pantai dan bawah laut serta sejumlah situs peninggalan Belanda yang memesona.

“Layanan kapal perintis ASDP diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” kata Shelvy.

Ketersediaan armada kapal, lanjut dia, merupakan bagian transformasi perusahaan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

“Dengan jumlah kapal yang memadai, ASDP mampu menjadi perusahaan terdepan yang juga menerapkan standardisasi keselamatan dan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa,” imbuh dia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com