Advertorial

Pertama di Indonesia, Bank Mandiri Terbitkan Kartu Debit dan E-Money Plastik Daur Ulang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 20/07/2023, 19:36 WIB

KOMPAS.com - Bank Mandiri tercatat menjadi perusahaan perbankan pertama di Tanah Air yang menerbitkan kartu debit dan kartu prabayar E-Money berbahan plastik polivinil clorida (PVC) daur ulang serta kartu kredit virtual tanpa kartu plastik.

Peluncuran kartu ramah lingkungan (sustainable cards) tersebut menjadi salah satu agenda dalam Mandiri ESG Festival 2023 yang digelar pada Rabu (12/7/2023).

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, inisiatif penerbitan recycled-PVC prepaid dan debit card serta cardless credit card merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri pada sustainability.

“Terutama, dalam upaya mendukung tumbuhnya ekonomi rendah karbon sekaligus tercapainya target net zero emission (NZE) Indonesia pada 2060,” ujar Darmawan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Sebagai salah satu first movers on sustainability banking di Indonesia, Bank Mandiri mendorong upaya untuk menekan emisi karbon serta mengurangi sampah plastik di Tanah Air.

Mengacu pada data World Population Review pada 2016, Indonesia tercatat sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak kelima di dunia, yakni 9,3 juta ton.

Tumpukan sampah plastik, termasuk PVC, dinilai berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Seperti halnya plastik lain, lanjut Darmawan, PVC terbuat dari minyak bumi (energi fosil). Adapun proses produksinya melepaskan bahan kimia berbahaya ke lingkungan.?

Tidak hanya itu, imbuh dia, plastik juga tidak dapat terurai secara hayati. Alhasil, kartu bank yang dibuang ke alam menjadi limbah berbahaya. Pasalnya, secara bertahap, sampah kartu akan berubah menjadi mikroplastik sehingga berisiko kembali kepada manusia melalui rantai makanan.

“Pemakaian produk daur ulang plastik menjadi salah satu upaya kami dalam mengatasi sampah plastik. Upaya ini sekaligus untuk mencapai Sustainability Development Goals(SDGs) poin ke-12 dan 14, serta bentuk penerapan aspek environment, social, and governance (ESG), khususnya pilar environment,” terang Darmawan.

Laporan ABI Research

Secara global, menurut laporan ABI Research Kuartal I- 2022, jumlah kartu bank yang diterbitkan mencapai 35,5 miliar.

Untuk membuat kartu sebanyak itu, dibutuhkan plastik yang beratnya setara berat 95 unit Boeing 747, serta menghasilkanjejak karbon setara 288.000 penumpang yang terbang dari New York ke Sydney.

Sebagai bank milik negara dengan aset terbesar di Indonesia, Bank Mandiri mempelopori pemakaian PVC daur ulang (rPVC) di Indonesia untuk mendukung ekonomi sirkular dan meredam emisi karbon.

Dengan jumlah kartu debit dan E-Money aktif sekitar 15 juta kartu, maka potensi pengurangan karbon dari pemakaian PVC daur ulang oleh Bank Mandiri mencapai 2.252 ton karbondioksida (Co2).

Adapun rPVC untuk kartu Bank Mandiri berasal dari hasil daur ulang kartu debit dan E-Money Bank Mandiri yang sudah kadaluarsa atau bahan PVC lainnya.

Darmawan mengungkapkan, PVC daur ulang yang dipakai Bank Mandiri sudah mendapatkan akreditasi dari The Underwriters Laboratories’ (UL) Recycled Content Validation. Hal ini sesuai standar dan best practices secara internasional.

“Validasi dari UL ini menjadi jaminan dan bukti bahwa bahan yang dipakai Bank Mandiri untuk kartu adalah PVC daur ulang yang ramah lingkungan,” tegas dia. 

Kartu kredit virtual

Selain itu, lanjut Darmawan, pada ESG Mandiri Festival 2023, Bank Mandiri juga meluncurkan rangkaian inisiatif dan produk keberlanjutan lainnya. Salah satunya, peluncuran cardless credit card atau kartu kredit virtual dan digital carbon tracking.

Bank Mandiri menghadirkan kartu kredit virtual Livin’ Everyday sebagai kartu kredit virtual pertama Bank Mandiri (cardless credit card).

Langkah tersebut merupakan upaya Bank Mandiri mengurangi limbah plastik dan emisi karbon dari proses produksi kartu, cetak, dan pengiriman kepada nasabah.

“Dengan kemudahan akses melalui Livin by Mandiri, nasabah dapat menggunakan kartu kredit virtual untuk berbagai kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan lainnya,” tambahnya.

Untuk diketahui, kartu kredit virtual Livin’ Everyday menyasar segmen milenial dan Gen Z dengan berbagai layanan serta benefit yang ditawarkan, mulai dari belanja online, bayar cicilan, dana tunai, pembayaran QRIS, hingga bayar tagihan rutin.

Tidak hanya itu, lanjut Darmawan, kartu kredit virtual tersebut bebas iuran tahunan. Berbagai promo spesial dari berbagai merchant pilihan pun dapat dinikmati nasabah.

“Penerbitan kartu debit dan E-Money dari plastik daur ulang dan kartu kredit virtual tanpa kartu plastik ini merupakan investasi Bank Mandiri dalam membangun kesadaran nasabah untuk menyelamatkan lingkungan,” kata Darmawan.

Kehadiran sustainable card pertama di Indonesia tersebut sekaligus menjawab kebutuhan para nasabah, khususnya generasi milenial dan Gen Z yang peduli pada isu lingkungan dan keberlanjutan.

Darmawan mengatakan, dengan adanya kartu ramah lingkungan, Bank Mandiri berupaya mengingatkan masyarakat setiap hari pada komitmen bersama untuk menyelamatkan planet bumi.

“Dengan menghadirkan kartu plastik daur ulang yang ukurannya kecil, kami berharap, lahir kesadaran kolektif yang berdampak besar bagi lingkungan demi keberlangsungan umat manusia,” kata dia.

Untuk tahap pertama, Bank Mandiri telah menyediakan 1.000 unit kartu debit dan E-Money dari PVC daur ulang. Sebanyak 600 kartu dari jumlah tersebut bisa dibeli nasabah melalui e-commerce.

Pada gelaran ESG Mandiri Festival 2023, bank dengan kode saham BMRI ini juga meluncurkan program Carbon Insetting melalui aktivitas restorasi lahan dengan metode Natural Based Solution.

Selain itu, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance menciptakan ekosistem EV melalui fitur EV di Livin’ Sukha dan promosi EV di Livin’ dan Kopra hingga Agustus 2023. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com