Advertorial

Wabup Halmahera Selatan: Bukan Cuma Batu Akik, Pulau Bacan Juga Punya Destinasi Unggulan Internasional

Kompas.com - 24/07/2023, 15:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Batu akik kerap menjadi hal pertama yang terlintas di pikiran banyak orang saat mendengar nama Pulau Bacan.

Untuk diketahui, Pulau Bacan merupakan salah satu gugusan pulau yang berada di Kepulauan Maluku, tepatnya sebelah barat daya Pulau Halmahera. Secara administratif, Pulau Bacan berada di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Di Pulau Bacan itulah, Ibu Kota Kabupaten Halmahera Selatan, yakni Labuha, berada.

Batu bacan memang menjadi salah satu ikon pulau tersebut. Terlebih, setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan batu bacan sebagai cendera mata kepada Presiden ke-44 Amerika Serikat (AS), Barack Obama, pada 2010.

“Wajar jika orang terpikir batu akik bacan saat mendengar Pulau Bacan. Padahal, kami juga punya beragam potensi wisata yang bisa menjadi destinasi unggulan wisatawan, baik domestik maupun internasional,” ujar Wakil Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam dalam acara Soft Launching Festival Marabose 2023 di Synthesis Huis, Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (22/7/2023).

Hasan mengatakan, pihaknya kini tengah mempromosikan berbagai potensi wisata unggulan di Kabupaten Halmahera Selatan, termasuk Pulau Bacan.

Untuk mempromosikan potensi wisata Kabupaten Halmahera, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan akan menggelar Festival Marabose 2023 mulai Selasa (8/8/2023) hingga Sabtu (12/8/2023).

“Tahun ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan Festival Marabose. Festival ini diharapkan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung melihat keindahan Halmahera Selatan,” kata Hasan.

Beberapa acara unggulan dalam festival tersebut adalah kirab budaya, pentas seni, festival musik yang dimeriahkan grup band papan atas, pameran kuliner, pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pameran lomba memancing tradisional, fun dive, serta Malam Final Bujang-bujang Nang Nandolang.

Salah satu tarian khas Halmahera Selatan dipertontonkan kepada pengunjung yang hadir dalam acara Soft Launching Festival Marabose 2023 di Synthesis Huis, Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (22/7/2023). Dok. KOMPAS.com/Aningtias Jatmika Salah satu tarian khas Halmahera Selatan dipertontonkan kepada pengunjung yang hadir dalam acara Soft Launching Festival Marabose 2023 di Synthesis Huis, Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (22/7/2023).

Pada kesempatan tersebut, Juru Tulis Kesultanan Bacan Ompu Ibnu Tufail mengatakan, acara utama Festival Marabose adalah tilas perjalanan laut (marabose) Kesultanan Bacan yang dipimpin oleh Sultan Muhammad Al-Baakir.

“Festival ini digelar untuk menghidupkan kembali ingatan generasi muda tentang sejarah Kesultanan Bacan. Mereka menempuh perjalanan laut dengan ombak yang ganas dari Pulau Makian ke Pulau Kasiruta kemudian ke Pulau Bacan,” cerita Ompu.

Ompu menjelaskan, Kesultanan Bacan berawal di wilayah Pulau Makian yang kemudian mengungsi ke Pulau Bacan akibat letusan Gunung Kie Besi. Sejak itu, wilayah kekuasaan Kesultanan Bacan pun meluas hingga ke Pulau Kasiruta dan Mandioli.

“Wilayah Kesultanan Bacan meluas berkat perdagangan rempah-rempah pada akhir abad pertengahan” ucap Ompu.

Sebagai informasi, tema yang diangkat pada Festival Marabose 2023 ialah “Land Of Paradise”. Menurut Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Halmahera Selatan Ali Hasan, tema ini diusung sebagai upaya mengenalkan kepada masyarakat Indonesia bahwa terdapat surga yang tersembunyi di Halmahera Selatan.

Ali menjabarkan, prosesi acara Festival Marabose 2023 direncanakan akan dimulai dengan Kirab Budaya Saruma, yaitu jalan kaki sembari mengenalkan kesenian Halmahera.

“Prosesi jalan kaki akan dilaksanakan sepanjang lebih dari 1,5 kilometer. Prosesi ini akan melewati beberapa situs sejarah di Halmahera Selatan, seperti Tugu Burung Bidadari,” kata Ali.

Adapun prosesi kirab direncanakan akan berakhir di area UMKM Milenial di Desa Tembal, Kecamatan, Bacan Selatan, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

“Puncak acara dari Festival Marabose adalah kegiatan napak tilas yang dikolaborasikan dengan penampilan budaya dan perkenalan wisata Bahari,” ujar Ali.

Hasan menambahkan, rangkaian acara tersebut diharapkan dapat memperkenalkan Kabupaten Halmahera Selatan, baik dari sisi sejarah budaya, kuliner, bahari, maupun keindahan alamnya kepada masyarakat Maluku Utara, khususnya Halmahera Selatan, serta wisatawan domestik dan internasional.

“Kami terus berupaya mendorong Festival Marabose untuk masuk ke dalam Kalender Event Nasional (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dengan demikian, sektor pariwisata di Halmahera Selatan terus bertumbuh dan memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat setempat,” imbuh Hasan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com