Advertorial

Kemendagri dan Color of Indonesia Bakal Gelar 2nd Indonesia International Culture Festival 2023

Kompas.com - 26/07/2023, 20:44 WIB

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bakal menggelar 2nd Indonesia International Culture Festival 2023 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, dan SMA Labschool Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, mulai Rabu (25/10/2023) hingga Kamis (2/11/2023).

Adapun gelaran tersebut merupakan hasil kerja sama Ditjen Polpum Kemendagri dengan Yayasan Color of Indonesia.

Festival itu juga bakal melibatkan peserta dan pelaku budaya dari 11 negara, di antaranya Korea Selatan, Filipina, India, Rusia, Bulgaria, Yunani, Meksiko, Zimbabwe, Sri Lanka, Bangladesh, dan Taiwan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Polpum Kemendagri Bahtiar mengatakan, pihaknya menyambut positif rencana gelaran tersebut. Pasalnya, forum ini bakal mempertemukan pelaku budaya di seluruh Indonesia dan melibatkan pelaku budaya di level internasional.

Ia berharap, 2nd Indonesia International Culture Festival 2023 bakal menjadi ajang interaksi pelaku budaya yang akan menghasilkan harmoni kebudayaan antara manusia dan peradaban. Dengan begitu, dapat membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.

“Menurut saya, seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kami (Kemendagri) menyambut baik (gelaran tersebut). Sebab, tidak banyak organisasi kemasyarakatan yang concern seperti ini (festival budaya). (Festival ini digelar atas) inisiatif dan biaya sendiri, jadi ini tidak ada uang dari negara,” ujar Bahtiar dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (26/7/2023).

Bahtiar pun mengapresiasi jajarannya yang telah mendorong kolaborasi tersebut. Dia bersama jajarannya juga berkomitmen mendukung kegiatan itu.

Terlebih, penguatan kebudayaan sejalan dengan misi utama Direktorat Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Ekososbud) Ditjen Polpum Kemendagri.

“Tugas kami sebagai bagian besar adalah memperkuat ketahanan budaya kita. Sebab, Indonesia ini adalah negara yang paling beragam di seluruh dunia. Peluang kita untuk mempromosikan produk-produk budaya kita tentu akan meningkatkan kecintaan kepada bangsa ini,” bebernya.

Senada dengan Bahtiar, Founder Color of Indonesia Vivi Sandra Putri mengatakan, kegiatan itu akan memuat pertukaran dan pertunjukan budaya, business meeting, serta menjadi ajang promosi budaya.

Para pelaku budaya dari 11 negara nantinya akan dapat saling berinteraksi dengan masyarakat yang mengunjungi gelaran itu.

Dalam gelaran tersebut pula, Indonesia akan menampilkan pertunjukan kesenian dari beberapa daerah.

“Harapan kami adalah Indonesia akan menjadi salah satu negara tempat bertemunya para pelaku budaya dari beberapa negara. Tahun ini, 11 negara (yang berpartisipasi). Tahun depan, mungkin bisa 20 negara, bahkan bisa sampai 50 negara,” tambah Vivi.

Di lain sisi, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Ketahanan Ekososbud Ditjen Polpum Kemendagri Aang Witarsa Rofik mengatakan, forum tersebut nantinya tidak hanya menjadi ajang pertukaran budaya, tetapi juga menjadi wahana saling bersinergi antarkementerian atau lembaga.

Selain itu, ajang tersebut juga menjadi momentum penguatan perekonomian di Indonesia, terutama di sektor ekonomi kreatif.

Aang juga mengajak daerah-daerah untuk turut serta mendukung kegiatan tersebut.

“Inilah momentum untuk menggeliatkan dan diharapkan menjadi daya ungkit perekonomian UMKM, masyarakat, dimulai dengan momentum Indonesia International Culture Festival 2023,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com