Advertorial

Rutin Kontrol Gula dan Jalankan Pola 3J Kunci Diabetasi Capai Hidup Berkualitas

Kompas.com - 31/07/2023, 16:24 WIB


KOMPAS.com –Kasus penyakit diabetes di Tanah Air dari tahun ke tahun mengalami pertambahan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, jumlah diabetesi di Indonesia, khususnya diabetes tipe 2, akan meningkat secara signifikan hingga 16,7 juta jiwa pada 2045.

Khusus Provinsi Jawa Timur (Jatim), penyandang diabetes mencapai lebih dari 900.000 orang, sebagaimana tertuang dalam Profil Kesehatan Provinsi Jatim 2021. Diabetesi—sebutan penyandang diabetes—berasal dari kelompok usia 15 tahun ke atas.

Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Cabang Surabaya Dr dr Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD, K-EMD, FINASIM, FACP, mengatakan, salah satu penyebab peningkatan jumlah penyandang diabetes di Indonesia adalah pola makan harian tinggi karbohidrat yang tidak kurang sehat serta minim aktivitas fisik.

“Jika gaya hidup sehari-hari masyarakat, terutama pola makan harian, tidak diperhatikan dengan baik, penyandang diabetes akan semakin bertambah setiap tahun,” ujar dr Soebagijo pada peringatan Hari Diabetes Nasional (HDN) 2023 di Alun-alun Surabaya, Sabtu (29/7/2023), sebagaimana tertuang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Sebagai informasi, peringatan HDN 2023 di Surabaya didukung oleh PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) melalui produk nutrisi khusus diabetesi, Diabetasol.

Adapun rangkaian HDN 2023 terdiri dari senam bersama, cooking demotalk show diabetes, serta lomba senam dan lomba kreasi Diabetasol.

Dokter Soebagijo menambahkan, masalah diabetes juga bertambah pelik lantaran sebagian besar diabetesi tidak menyadari bahwa dirinya menyandang diabetes.

Diabetes, kata dia, pada dasarnya tidak dapat disembuhkan. Meski begitu, penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian obat jika diperlukan serta menjaga pola makan dengan prinsip 3J, yakni tepat jadwal makan, tepat jumlah makanan, dan tepat jenis bahan makanan.

Oleh karena itu, dr Soebagijo mengimbau masyarakat untuk berkonsultasi secara rutin ke dokter guna memantau kadar gula darah.

“Diabetesi juga penting untuk menerima edukasi tentang diabetes agar mengetahui apa yang boleh dilakukan dan tidak. Untuk itu, Persadia memberikan pelatihan instruktur senam diabetes serta mengadakan lomba senam diabetes. Tujuannya, untuk memicu semangat diabetesi melaksanakan aktivitas fisik secara teratur,” terang dr Soebagijo.

Diabetasol mengandung komposisi gizi yang baik, yaitu VitaDigest. VitaDigest terdiri dari karbohidrat baik (isomaltulosa), tinggi antioksidan, vitamin C dan E, serta zink untuk membantu menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, tinggi kalsium dan vitamin D untuk kesehatan tulang, serta tinggi serat untuk efek kenyang lebih lama dan kesehatan pencernaan.Dok. Kalbe Diabetasol mengandung komposisi gizi yang baik, yaitu VitaDigest. VitaDigest terdiri dari karbohidrat baik (isomaltulosa), tinggi antioksidan, vitamin C dan E, serta zink untuk membantu menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, tinggi kalsium dan vitamin D untuk kesehatan tulang, serta tinggi serat untuk efek kenyang lebih lama dan kesehatan pencernaan.

Tata laksana diabetes

Dokter Soebagijo menjelaskan, salah satu pilar tata laksana dalam diabetes sekaligus sebagai pencegahan kenaikan kasus diabetes di Indonesia adalah edukasi. Untuk itu, diabetesi perlu memperhatikan lima tata laksana diabetes untuk mengontrol gula darah. Hal ini penting dilakukan serta tidak boleh terlewatkan.

Menurut dr Soebagijo, hal yang perlu diperhatikan oleh diabetesi adalah menghindari komplikasi akut dan kronik akibat diabetes. Pasalnya, kondisi diabetes dapat memengaruhi kualitas hidup mereka.

“Diabetesi perlu menerapkan tata laksana dalam diabetes, yaitu pengaturan pola makan, aktivitas fisik yang memadai, terapi farmakologi sesuai saran dokter untuk pengobatan, keterlibatan keluarga, serta edukasi mengenai diabetes,” kata dr Soebagijo.

Selain itu, imbuhnya, diabetesi juga wajib memantau gula darah. Setidaknya, enam bulan sekali agar pengobatan serta gaya hidup yang dijalankan dapat dievaluasi oleh dokter.

“Kami berharap, angka prevalensi diabetes di Indonesia, khususnya Jatim, dapat diminimalkan sehingga masyarakat dapat hidup sehat dan produktif,” tambahnya.

Pada kesempatan sama, Director of Adult and Specialized Nutrition KALBE Nutritionals Robertus Purba mengatakan, edukasi dan perubahan pola makan harian sangat penting dilakukan agar diabetesi terhindar dari risiko komplikasi.

“Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, terlebih jika mengalami komplikasi. Oleh karena itu, untuk bersama-sama membantu menyehatkan bangsa, kami menaruh perhatian khusus dengan melakukan edukasi dan intervensi nutrisi khusus diabetes. Dengan begitu, kualitas hidup mereka semakin baik,” kata Robertus.

Sama seperti dr Soebagijo, Robertus pun menekankan kepada diabetesi untuk rutin memonitor gula darah serta melakukan disiplin menerapkan pola makan 3J. Dengan melakukan kedua hal ini, diabetesi dapat mengontrol gula darah serta terhindar dari risiko komplikasi diabetes.

“Kami berharap, diabetesi mencapai 3J, yaitu Jaga Gula Darah, Jaga Kekuatan Tulang dan Sendi, serta Jaga Imunitas Tubuh. Dengan begitu, diabetesi Jadi Lancar dalam melakukan aktivitas sepanjang hari,” terangnya.

Robertus menambahkan, disiplin pada nutrisi serta pengobatan sesuai anjuran dokter dapat membantu diabetesi mengontrol gula darah setiap hari.

Ia pun berharap, setiap diabetesi tetap aktif beraktivitas dan terkontrol gula darahnya dengan melengkapi menu harian dengan minum Diabetasol empat sendok takar dua kali sehari, baik pada pagi maupun malam hari.

Diabetasol, imbuhnya, dapat menjadi pilihan bagi diabetesi karena merupakan pilihan praktis untuk mengatur pola makan sesuai kebutuhan yang dianjurkan.

“Pasalnya, Diabetasol mengandung komposisi gizi yang baik, yaitu VitaDigest. VitaDigest terdiri dari karbohidrat baik (isomaltulosa), tinggi antioksidan, vitamin C dan E, serta zink untuk membantu menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, tinggi kalsium dan vitamin D untuk kesehatan tulang, serta tinggi serat untuk efek kenyang lebih lama dan kesehatan pencernaan. Mari bersama kita bisa wujudkan hidup diabetesi yang berkualitas,” kata Robertus.

Acara peringatan Hari Diabetes Nasional 2023 ini juga secara serentak dilakukan di Medan dan Solo, setelah sebelumnya dilakukan di Bogor. Adapun bulan depan kegiatan yang sama juga akan dilakukan di Bandung. Bentuk dukungan yang diberikan adalah pengecekan gula darah gratis, edukasi penggunaan alat pengukuran gula darah, serta tata cara injeksi insulin bagi diabetesi.

Acara tersebut ditargetkan diikuti oleh lebih dari seribu peserta. Dengan demikian, diabetesi dapat aktif melakukan kegiatan fisik, memperkaya pengetahuan mengenai diabetes, serta memahami pola makan harian yang sesuai. 

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com