Advertorial

HUT Ke-78 RI, BNPT: Implementasi Nilai Pancasila Jadi Pedoman Songsong Indonesia Emas

Kompas.com - 17/08/2023, 14:29 WIB

KOMPAS.com – Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyoroti pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi ideologi kekerasan yang berpotensi mengancam kedamaian dan stabilitas negara.

Saat menghadiri Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu (16/8/2023), Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Rycko Amelza Dahniel mengatakan, sebagai dasar negara, Pancasila harus selalu menjadi pedoman untuk memperkukuh fondasi kebangsaan sekaligus memandu arah pembangunan nasional serta mewujudkan masyarakat yang adil dan beradab.

“Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang kuat dalam menangkal segala bentuk ancaman ideologi kekerasan. Hal ini dapat menjadi fondasi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," jelas Rycko dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (17/8/2023).

Peraih Adhi Makayasa Akpol 88 itu pun menggarisbawahi pentingnya masyarakat dalam menjaga persatuan serta menghargai perbedaan dalam rangka membangun Indonesia yang damai, harmoni dan Indonesia tanpa kekerasan.

"Sebagai bangsa yang majemuk, bangsa Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, merawat keberagaman, dan menghargai perbedaan," kata Rycko.

Menurutnya, Pancasila bukan sekadar semboyan atau aksara yang terpampang di dinding-dinding institusi pemerintahan. Pancasila harus meresap dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai Pancasila harus diimplementasikan secara total dan komprehensif.

Hal tersebut juga sejalan dengan pemaparan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika memberikan pidato kenegaraan pada sidang tersebut.

Menurut Jokowi, semangat demokrasi jangan dijadikan ajang untuk melampiaskan fitnah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

"Kebebasan dan demokrasi kerap digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. ‘Polusi’ di wilayah budaya ini melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia," ujar Jokowi.

Jokowi juga mengajak masyarakat untuk terus bersatu menjaga moral guna menggapai Indonesia Emas 2045.

"Ayo bersatu menjaga moralitas ruang publik, bersatu menjaga mentalitas masyarakat. Dengan demikian, kita bisa melangkah maju dan menjalankan transformasi bangsa. Menuju Indonesia maju, menuju Indonesia Emas 2045," tegas Jokowi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau