Advertorial

Dorong Pengusaha Bersaing di Pasar, BRI Peduli Bagikan Bantuan Sertifikat Halal kepada 200 Pelaku UMKM

Kompas.com - 18/08/2023, 16:03 WIB

KOMPAS.com – Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki segmen bisnis pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI berkomitmen memberikan pemberdayaan dan pendampingan bagi pelaku usaha.

Lewat program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), misalnya, BRI memberikan bantuan pelatihan dan pemberian sertifikat halal bagi pelaku UMKM.

Sejak digulirkan pada 2021, BRI telah memberikan bantuan sertifikat halal bagi 600 pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Dari angka itu, sebanyak 200 di antaranya disalurkan pada 2023.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, inisiasi itu sejalan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

“Dengan sertifikasi itu, pelaku UMKM dapat memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa produk-produk usahanya telah terjamin halal,” ujar Catur dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (18/8/2023).

Ketika mutu terjaga, lanjut Catur, akses pasar pun semakin terbuka. Pada akhirnya, UMKM dapat naik kelas dan mengakses pasar yang lebih besar.

Salah satu pelaku yang mendapatkan manfaat dari bantuan itu adalah Roni Rakhmayadi (46). Ia merupakan pelaku UMKM keripik bakso goreng (basreng) dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Roni mengatakan, usaha keripik basreng yang dirintis sejak 2021 itu lebih berkembang setelah mendapat sertifikat halal. Sertifikasi bantuan BRI ini diperoleh pada 2022.

“Sertifikasi ini membantu saya. Masyarakat menjadi semakin percaya dengan produk saya. Setelah mendapat sertifikat halal, banyak reseller menelepon untuk bergabung,” tutur Roni.

Sejak mendapatkan sertifikat halal, Roni mampu memproduksi sekitar 150 kg keripik per hari. Bahkan, Roni mampu memberdayakan delapan orang pegawai.

Tak hanya di Bandung, reseller keripik basreng Roni juga berasal dari Bekasi, Jakarta, Padang, Lampung, dan Palembang. Untuk produk keripik basreng yang dijual secara eceran, Roni melabelinya dengan jenama Kacipta.

Begitu usahanya berkembang, Roni pun memberanikan diri keluar (resign) dari pekerjaannya sebagai personalia di sebuah perusahaan swasta.

Untuk diketahui, program tersebut merupakan bagian dari target Kementerian BUMN untuk memberikan 5.000 sertifikasi halal terhadap dua sektor, yakni makanan dan kesehatan.

Dalam pelaksanaanya, BRI menggandeng BRI Research Institute (BRIRins) untuk memantau proses sertifikasi, termasuk pendampingan dalam persiapan dokumen. Lewat pendampingan ini, pelaku UMKM juga diharapkan dapat mempersiapkan fasilitas produksi, bahan baku, dan pembuatan produk sesuai dengan ketentuan sertifikasi halal.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com