Advertorial

Marak Aksi Penipuan Perbankan, BRIBeberkan Cara Antisipasi Modus Penipuan Social Engineering

Kompas.com - 19/08/2023, 15:38 WIB

KOMPAS.com - Maraknya kasus kejahatan yang memanfaatkan media digitalmenimbulkan keresahan di masyarakat.

Untuk itu, seiring perkembangan teknologi digital yang kian pesat, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terkait informasi menyesatkan yang beredar dari berbagai sumber.

Seperti diketahui, salah satu kejahatan penipuan perbankan yang paling marak adalah social engineering atau soceng.

Soceng sendiri merupakan tindak kejahatan yang memanipulasi psikologis korban sehingga korban membocorkan data pribadi dan data transaksi perbankan yang bersifat rahasia.

Adapun instrumen yang digunakan pelaku untuk mendekati korban pun beragam, mulai dari telepon, chat, SMS, e-mail, hingga media sosial (medsos).

Merespons fenomena tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI getol mengedukasi nasabah untuk meningkatkan kewaspadaan agar terhindar berbagai bentuk modus penipuan atau kejahatan perbankan. Tak hanya itu, BRI juga membeberkan cara untuk mengantisipasi dan mewaspadai modus-modus soceng mengatasnamakan BRI

  1. Undangan pernikahan palsu berbentuk APK

Modus penipuan ini terjadi melalui permintaan untuk mengeklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK melalui aplikasi chat WhatsApp (WA).

Melalui aplikasi bodong (tidak resmi) tersebut, membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses SMS dan aplikasi lain di handphone.

Kejahatan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (one time password/OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui sms. Alhasil, transaksi perbankan dapat berjalan dengan sukses.

  1. Iklan palsu di media sosial

Modus ini berupa akun palsu di media sosial yang mengatasnamakan BRI. Adapun akun tersebut membagikan iklan dengan beragam ciri. Salah satu ciri tersebut yakni nama akun tidak lazim dan tidak centang biru.

Selain itu, tampilan visual tidak kredibel, mulai dari kualitas gambar yang buruk, penulisan tidak profesional, serta link bio mencurigakan.

Jika mengeklik link tersebut, calon korban akan diarahkan untuk mendaftar serta mengisi data-data perbankan yang bersifat rahasia, seperti nomor kartu, personal identification number (PIN), dan OTP.

  1. Link modus perubahan tarif

Layaknya modus penipuan dengan file berformat APK, penipuan jenis ini juga menggunakan platform WhatsApp (WA).

Bedanya, file yang dikirimkan berupa pengumuman atau pemberitahuan agar nasabah melakukan perubahan tarif.

Biasanya, dalam pengumuman tersebut berisi ancaman yang membuat nasabah resah atau menimbulkan ketakutan.

  1. Filefoto berbentuk APK bodong

File bodong serupa layaknya modus undangan pernikahan. Namun, kali ini berbentuk image atau gambar yang berupa file APK.

Biasanya, pelaku mengaku sebagai kurir pengantar paket. Lewat gambar atau foto tersebut, pelaku seakan-akan memberi informasi paket yang dapat terlihat setelah mengeklik file berformat APK.

Terkait hal itu, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan, BRI akan selalu memberikan edukasi berbagai langkah antisipatif untuk memerangi soceng.

Agustya mengatakan, soceng merupakan tindakan kejahatan dan penipuan yang dapat menimbulkan keresahan serta kerugian.

”BRI sebagai bank yang sangat concern terhadap keamanan bertransaksi nasabah senantiasa mengimbau dan mengedukasi nasabah untuk melakukan langkah antisipasi agar terhindar menjadi korban modus kejahatan tersebut. Lewat campaign ini, diharapkan awareness dan kewaspadaan masyarakat semakin meningkat, terutama dalam mengenali modus dan praktik soceng,” ujar Agustya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (19/8/2023).

Dengan selalu menjaga kerahasiaan data perbankan, serta dengan tetap berhati-hati dalam menerima pesan yang ada, berbagai modus penipuan soceng akan mudah untuk dihindari.

BRI pun senantiasa mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuan baru soceng.

Adapun cara mengantisipasi berbagai modus tersebut sebagai berikut.

  1. Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkanlink/file berformat APK.
  2. Kenali fileyang disertai pengumuman/pemberitahuan berupa ancaman dan membuatmu panik, resah, atau takut.
  3. Tidak asal klik link/fileyang dikirimkan.
  4. Jika sudah terlanjur mengeklik dan install filetersebut, cepat matikan koneksi data seluler dan WIFI pada perangkat.
  5. Bersihkan data dan cacheaplikasi tersebut.
  6. Uninstall aplikasi tersebut.
  7. Ubah username, PIN dan passwordmobile banking termasuk email pribadi.
  8. Lebih aman untuk dilakukan reset handphoneke factory mode atau mode pabrik
  9. Hubungi Contact BRI di nomor 1500017 untuk melakukan pelaporan atas indikasi modus penipuan yang terjadi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com