Advertorial

Mau Merdeka dari Kolesterol? Lakukan 5 Hal Berikut

Kompas.com - 21/08/2023, 12:34 WIB

KOMPAS.com - Kemerdekaan Indonesia genap berusia 78 tahun pada 17 Agustus 2023 lalu. Bagi masyarakat Indonesia, perayaan Hari Kemerdekaan selalu jadi agenda penting yang tak boleh dilewatkan.

Selain bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan negara, momen tersebut juga kerap dijadikan ajang perayaan bagi masyarakat karena berhasil merdeka dari masa penjajahan.

Meski begitu, sudahkah Indonesia benar-benar merdeka? Sayangnya, di bidang kesehatan, Indonesia belum sepenuhnya merdeka.

Hal tersebut lantaran Indonesia masih ada bayang-bayang gangguan kesehatan, terutama penyakit jantung dan stroke. Dua penyakit mematikan ini sering dipicu karena tingkat kolesterol tinggi.

Dilansir dari kemkes.go.id pada 2022, prevalensi kolesterol tinggi di Indonesia mencapai 28,7 persen.

Tingginya angka tersebut dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan tidak sehat, kurang berolahraga, merokok, konsumsi alkohol, dan obesitas.

Selain itu, ada juga faktor lain yang turut memengaruhi, seperti memiliki kondisi penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, dan faktor genetik.

Adapun agar bisa merdeka dari kolesterol tinggi, Anda perlu mengikuti 5 hal berikut.

  1. Mengatur pola makan

Pola makan sehat dan seimbang merupakan kunci utama untuk menurunkan kolesterol tinggi.

Dilansir dari laman harvard.edu, untuk menghindari kolesterol, Anda disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat, omega-3, dan antioksidan. Contohnya, sayur-sayuran, buah-buahan, ikan laut, biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

Serat dapat membantu mengikat dan mengeluarkan kolesterol dari tubuh. Sedangkan omega-3 membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik). Antioksidan sendiri berfungsi melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas.

Selain ketiga nutrisi tersebut, Anda juga disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, tinggi gula, dan garam. Contohnya, daging berlemak, kulit ayam, gorengan, mentega, margarin, roti putih, kue-kue manis, minuman bersoda, dan makanan olahan.

Perlu diketahui, lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Sementara itu, gula menyebabkan kadar trigliserida meningkat dan menurunkan kadar HDL dalam darah. Garam mengakibatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi pembuluh darah.

  1. Olahraga secara teratur

Olahraga secara teratur dapat membantu menurunkan kolesterol tinggi karena aktivitas fisik ini meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh. Kebiasaan baik ini juga dapat membantu menurunkan berat badan, tekanan darah, dan stres, serta meningkatkan kadar HDL dalam darah.

Sebagai pencegahan naiknya kadar LDL dalam darah, Anda disarankan untuk berolahraga minimal 30 menit sehari selama lima hari dalam seminggu. Rekomendasi ini seperti yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WFO), yakni 150 menit per minggu.

Pilihlah jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan minat, seperti jalan cepat, joging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik.

  1. Berhenti merokok

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Pasalnya, asap dan kandungan rokok menyebabkan penurunan kadar HDL dalam darah dan meningkatkan peradangan pada pembuluh darah.

Tak hanya itu, dikutip dari mayoclinic.org, merokok juga dapat memperparah efek buruk dari faktor-faktor lain yang menyebabkan kolesterol tinggi, seperti pola makan tidak sehat dan kurang berolahraga. Oleh karena itu, berhentilah merokok sekarang juga dan hindari paparan asap rokok.

  1. Kelola stres

Stres adalah kondisi psikologis yang dapat memengaruhi kesehatan fisik, termasuk meningkatkan risiko kolesterol tinggi, lewat beberapa cara.

Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis, (15/12/2023), risiko kolestrol tinggi juga dapat dipicu oleh stres. Kondisi psikologis ini kerap memengaruhi tubuh untuk meningkatkan produksi hormon kortisol dan adrenalin. Respons ini kemudian memicu peningkatan trigliserida dan kadar LDL dalam darah.

Selain itu, stres juga bisa memengaruhi kebiasaan makan. Alhasil, seseorang kerap makan sembarangan, baik porsi maupun jenis makanannya, pada kondisi tersebut.

Hubungan stres dengan risiko kolesterol tinggi juga terlihat dari berkurangnya aktivitas fisik. Dalam kondisi ini, seseorang akan mengalami demotivasi untuk berolahraga.

Oleh karena itu, Anda perlu mengelola stres dengan baik untuk menghindari risiko kolesterol tinggi.

Itu tadi cara yang bisa dilakukan untuk menghindari kolesterol. Tidak terlalu sulit bukan untuk merdeka dari kolesterol? 

Untuk pola makan, Anda bisa mengonsumsi nutrisi yang mengandung plant stanol ester (PSE). PSE adalah senyawa yang berasal dari tumbuhan yang dapat menghambat penyerapan kolesterol dari usus ke dalam darah. Senyawa ini telah terbukti secara klinis dapat menurunkan kadar LDL hingga 10 persen dalam 2-3 minggu.

Salah satu produk yang mengandung PSE di Indonesia adalah Nutrive Benecol, minuman smoothie (susu dengan sari buah) yang mengandung 2 gram PSE per botolnya dan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Nutrive Benecol Smoothies hadir dengan sejumlah varian rasa buah yang enak, seperti blackcurrant, lychee, strawberry, dan orange.

Saat ini, telah hadir Nutrive Benecol Yogurt yang #BukanYogurtBiasa dan jadi satu-satunya produk yogurt yang mengandung PSE. Selain dapat disimpan di suhu ruang, produk ini tidak mengandung gula pasir sehingga bisa dikonsumsi setiap hari sebagai pengganti yogurt biasa.

Adapun PSE yang terdapat pada Nutrive Benecol bekerja dengan menghambat penyerapan kolesterol dari makanan yang dikonsumsi. 

Dengan begitu, jumlah kolesterol terserap tubuh menjadi lebih sedikit. Cara ini dapat menjaga kadar kolesterol dalam tubuh.

Jadi pastikan Anda merdeka dari kolesterol tinggi dengan cara enak ya. Untuk mendapatkan Nutrive Benecol, Silakan klik tautan berikut.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com