Advertorial

Polusi Jakarta Makin Parah, Bisakah Air Purifier Bantu Bersihkan Udara di Rumah?

Kompas.com - 21/08/2023, 17:02 WIB

KOMPAS.com – Jakarta kembali tercatat dalam daftar 10 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Selasa (15/8/2023). Dilansir dari situs pemantau kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di Ibu Kota berada pada angka 165 AQI US pada pukul 05.43 WIB.

Angka itu menempatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara paling tidak sehat nomor dua di dunia. Konsentrasi polutan udara Jakarta mencapai 16,4 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Adapun indeks kualitas udara Ibu Kota Selasa pagi lebih buruk jika dibandingkan Senin (14/8/2023). Pada Senin pukul 08.00 WIB, indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 153 AQI US.

Menurut WHO, polusi udara dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang serius, seperti strok, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan kanker paru-paru.

Bahkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta mencatat bahwa sekitar 100.000 warga Ibu Kota mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) setiap bulan akibat kualitas udara yang buruk.

Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menjaga kesehatan dari paparan polusi. Salah satunya menggunakan pemurni udara atau air purifier. Lantas, benarkah produk ini dapat membersihkan udara?

Dilansir dari Healthline, fungsi utama air purifier adalah membersihkan udara di dalam ruangan. Namun, kemampuan perangkat ini bergantung pada sejumlah faktor, seperti jenis kontaminan di rumah, ventilasi, ukuran ruang, jenis dan jumlah filter yang digunakan, jumlah penghuni rumah, dan konsistensi penggunaan.

Air purifier terdiri dari filter serta kipas yang menyedot dan mengalirkan udara. Udara akan bergerak melalui filter. Pada bagian ini, polutan dan partikel ditangkap. Kemudian, udara bersih dialirkan kembali ke ruangan.

Biasanya, filter air purifier terbuat dari kertas, serat, atau jaring. Filter ini perlu diganti secara teratur agar air purifier dapat bekerja maksimal.

Environmental Protection Agency (EPA) AS mengatakan, air purifier dengan teknologi high-efficiency particulate air filter (HEPA) terbukti bermanfaat untuk mengurangi gejala alergi dan asma.

Seperti diketahui, asma disebabkan oleh peradangan pada saluran pernapasan. Kondisi ini dapat dipicu oleh sejumlah polutan, seperti bulu hewan peliharaan, serbuk sari, atau tungau debu.

Adapun sebagian besar air purifier dengan teknologi HEPA dapat menghilangkan 99,7 persen polutan tersebut.

Air purifier dengan teknologi HEPA juga disebut dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Salah satu penelitian EPA menemukan, 10 dari 11 studi kasus penggunaan air purifier terbukti mampu meningkatkan kesehatan jantung.

Penyaringan udara yang dilakukan air purifier rupanya dapat membantu kerja sistem kardiovaskular.

Selain penyaring udara, air purifier dengan filter karbon aktif juga dapat mengurangi bau dan gas yang merugikan kesehatan.

Itulah berbagai fungsi air purifier yang dapat membantu memurnikan udara di dalam ruangan. Meski bukan solusi utama dalam menghadapi polusi Ibu Kota, air purifier dapat menjadi alternatif untuk menjaga kebersihan udara di dalam rumah.

Agar bekerja maksimal, pastikan memilih air purifier sesuai kebutuhan. Sesuaikan dengan luas ruangan, tingkat pemrosesan udara, jenis filter, dan efisiensi energi.

Beragam produk air purifier bisa didapatkan secara mudah di marketplace atau lokapasar, seperti Tokopedia.

Melalui lokapasar tepercaya itu, kamu bisa membeli berbagai produk air purifier, misalnya air purifier Coway dan air purifier LEKA.

Yuk, segera cek aplikasi Tokopedia dan temukan berbagai produk air purifier terbaik untuk membantu membersihkan udara di dalam ruangan.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com