Advertorial

ACE Luncurkan Program Bisa Baik dengan ACE untuk Dukung Penanggulangan Sampah Elektronik di Indonesia

Kompas.com - 23/08/2023, 09:43 WIB

KOMPAS.com - PT ACE Hardware Indonesia Tbk (ACES) atau ACE meluncurkan program “Bisa Baik dengan ACE” untuk bantu kurangi dampak negatif sampah elektronik pada lingkungan

Program tersebut selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan yang diusung ACE melalui empat pilar, yakni ekonomi, lingkungan, sosial, serta tata kelola perusahaan yang baik.

Perlu diketahui sampah elektronik merupakan salah satu jenis sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). Sampah jenis ini perlu dikelola dengan baik agar tidak berbahaya dan menimbulkan risiko bagi manusia dan lingkungan.

Adapun Bisa Baik yang diinisiasi ACE merupakan singkatan dari Bersama Atasi Sampah Barang Elektronik. Program ini merupakan bentuk dukungan ACE terhadap pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan sampah elektronik yang bertanggung jawab.

Tak hanya itu, visi tersebut sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin nomor 3, yakni kehidupan sehat dan sejahtera; nomor 12, yakni konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; nomor 13, penanganan perubahan iklim; serta nomor 17, yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan.

Direktur ACE Teresa Wibowo menjelaskan, Bisa Baik dengan ACE merupakan wujud dukungan ACE terhadap pemerintah dalam menjaga lingkungan di Indonesia agar tetap lestari.

“Kami berharap, masyarakat dan pelanggan ACE bisa mendapatkan pemahaman akan pentingnya pengelolaan sampah elektronik dan limbah baterai dengan baik dan bertanggung jawab. Dengan demikian, mereka dapat turut berpartisipasi dalam program Bisa Baik dengan ACE,” ujar Teresa dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Melalui program tersebut, masyarakat dapat mengelola sampah elektronik bersama ACE. Caranya, cukup dengan membawa sampah elektronik yang memiliki kondisi utuh, baik yang masih menyala atau tidak dan merek apa pun, ke toko ACE.

Pada tahap awal, ACE menghadirkan dropbox di enam lokasi di Jakarta, Tangerang Selatan, serta Bekasi. Sebut saja, ACE Mal Gandaria City, ACE Mal Artha Gading, ACE Living World Alam Sutera, ACE QBig BSD City, ACE Living Plaza Bintaro, dan ACE Living Plaza Ahmad Yani Bekasi.

Saat ini, jenis produk yang dapat dimasukkan ke dropbox adalah kipas angin, lampu light emitting diode (LED), oven toaster, air cooler, setrika uap dan konvensional, kompor induksi, vacuum cleaner, high pressure cleaner, air purifier, hair dryer, air fryer, kamera CCTV, serta baterai AA, AAA, C, D, dan 9V.

Selain itu, ACE juga memberikan diskon tambahan 10 persen untuk produk baru dari jenis sampah elektronik yang telah dimasukkan ke dalam dropbox. Diskon ini berlaku untuk member ACE. 

Untuk mengelola sampah elektronik tersebut, ACE berkolaborasi dengan platform pengumpul sampah berbasis teknologi, Mountrash. Nantinya, sampah elektronik yang terkumpul di toko ACE dibawa ke tempat pengumpulan. Selanjutnya, sampah dikelola lebih lanjut untuk meminimalisasi dampak lingkungan.

Dari kiri ke kanan, Founder dan CEO Mountrash Gideon Wijaya, Direktur ACE Teresa Wibowo, serta Ketua Kelompok Kerja Sampah B3 Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Widayati S Hut, M Si. DOK. ACE Dari kiri ke kanan, Founder dan CEO Mountrash Gideon Wijaya, Direktur ACE Teresa Wibowo, serta Ketua Kelompok Kerja Sampah B3 Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Widayati S Hut, M Si.

Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Mountrash Gideon Wijaya menjelaskan bahwa kolaborasi tersebut sangat baik. Pasalnya, ACE dan Mountrash memiliki kepedulian dan tujuan yang sama untuk mengedukasi dan meningkatkan partisipasi dalam pengelolaan sampah secara bertanggungjawab.

“Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan ekonomi sirkular, seperti mengolah barang bekas elektronik menjadi produk bernilai tambah melalui komunitas bank sampah. Dengan demikian, dapat membantu mewujudkan program sejuta bank sampah yang diinisiasi Mountrash,” ujar Gideon.

Apabila tidak ditangani dengan baik, lanjut Gideon, sampah elektronik diprediksi mencapai 4,4 juta ton pada 2030. Oleh karena itu, Mountrash sangat mendukung program Bisa Baik dengan ACE.

“Semoga dengan berkolaborasi bersama ACE, langkah Mountrash untuk mencapai target menyediakan sejuta bank sampah tercapai dan semakin meluas,” katanya.

Ketua Kelompok Kerja Sampah B3 Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Widayati S Hut, M Si, menjelaskan bahwa volume atau jumlah sampah elektronik dari rumah tangga telah meningkat semakin pesat.

Oleh karena itu, diperlukan komitmen bersama dalam penanganan sampah elektronik dari rumah tangga. Dengan demikian, tidak mengontaminasi sampah lain dan lingkungan sekitar.

Widayati mengapresiasi komitmen ACE dalam penanggulangan sampah elektronik di Indonesia melalui penyediaan dropbox sampah elektronik di toko. Upaya ini, kata dia, menjadi langkah yang sangat positif.

“Kami sangat mengapresiasi program Bisa Baik dengan ACE. Melalui program ini, masyarakat bisa lebih memahami dampak sampah elektronik. Kami berharap, masyarakat dapat berperan aktif dalam penanggulangan sampah elektronik,” ujar Widayati.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com