Advertorial

Kemenkominfo Ajak Remaja Cegah Stunting lewat Pertunjukan Seni

Kompas.com - 24/08/2023, 14:40 WIB

KOMPAS.co – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar sosialisasi pencegahan stunting atau tengkes melalui pertunjukan seni bertajuk Genbestival.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong pemahaman serta kesadaran remaja akan bahaya dan pencegahan stunting.

Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kemenkominfo Marroli J Indarto mengatakan, pentas seni tersebut diselingi penyampaian informasi edukatif guna memudahkan generasi muda memahami pesan pencegahan stunting.

Menurut Marroli, edukasi stunting kepada generasi muda merupakan langkah krusial. Hal ini mengingat bahwa mereka merupakan calon orangtua di masa depan. Lewat pentas seni, program penurunan stunting di Tanah Air diharapkan dapat berjalan optimal.

“Jika sejak SMA atau remaja sudah tahu lebih dulu tentang stunting, mereka bisa mempersiapkan diri kelak pada saat akan berumah tangga. Mereka pun dapat menerapkan langkah kecil sejak dini, seperti menerapkan pola makan seimbang, perawatan kesehatan yang baik, dan lingkungan yang bersih,” ujar Marroli dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (24/8/2023).

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia 2022, lanjut Marroli, angka stunting di Kota Bogor mencapai 18,7 persen. Ini berarti, hampir 2 dari 5 anak usia di bawah dua tahun mengalami stunting.

Adapun angka tersebut masih harus diturunkan sesuai target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu 14 persen pada 2024.

“Kemenkominfo berharap, masyarakat Kota Bogor, khususnya para generasi muda, lebih aktif dalam upaya mencegah stunting melalui pendekatan 3P, yaitu peduli dengan sekitar, terutama kondisi kesehatan keluarga. Pahami sebanyak mungkin informasi terkait stunting dan partisipasi dalam menyukseskan gerakan sadar stunting,” kata Marroli.

Pada kesempatan tersebut, salah satu narasumber yang turut hadir dalam Genbestival, dr Gia Pratama, mengajak para remaja untuk mencegah stunting dengan meningkatkan kekuatan tubuh melalui tiga cara sederhana, yakni mengonsumsi nutrisi, olahraga, serta istirahat yang cukup.

Untuk konsumsi nutrisi, dr Gia meminta generasi muda untuk memperhatikan komposisi gizi seimbang. Generasi muda bisa menerapkan prinsip Isi Piringku.

“Lewat konsep Isi Piringku, protein, vitamin, dan mineral dapat terpenuhi. Perlu diingat jika susu yang dikonsumsi ternyata lebih banyak gula ketimbang protein, konsumsi gula harus dibatasi. Sebagai contoh, 50 gram (gr) per hari karena gula merupakan salah satu sumber makanan bakteri,” terangnya.

Terkait pola hidup sehat, lanjutnya, remaja juga perlu menjaga kebersihan lingkungan di rumah dan sekolah. Dengan demikian, mereka terhindar dari serangan bakteri, virus, jamur, serta parasit.

“Remaja perlu sesering mungkin membersihkan diri setelah beraktivitas, termasuk membersihkan lingkungan agar terhindar dari penyakit,” tambahnya.

Untuk diketahui, Genbestival kali ini merupakan bagian dari kampanye Generasi Bersih dan Sehat (Genbest). Program ini merupakan inisiatif Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.

Program Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari.

Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, GenBest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com