Advertorial

Stok Mencukupi, Beras Bantuan Pangan Tahap II Siap Disalurkan kepada 21,353 Juta KPM

Kompas.com - 13/09/2023, 09:00 WIB

KOMPAS.com – Sebanyak 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia akan mendapatkan beras Bantuan Pangan tahap II dari pemerintah.

Masing-masing KPM akan menerima sebanyak 10 kg per bulan selama tiga bulan. Penentuan KPM ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional berdasarkan data Kementerian Sosial.

Penyaluran beras Bantuan Pangan tahap II dilakukan lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya, yaitu pada September 2023 dari Oktober 2023. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin meredam fluktuasi harga beras yang tengah terjadi.

Jokowi menyampaikan arahan itu saat meninjau stok cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog Dramaga, Bogor, dan Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (11/9/2023). Ia juga melihat langsung penyerahan beras Bantuan Pangan tahap II kepada KPM di Bogor dan Jakarta Utara.

Jokowi mengatakan, stok cadangan beras pemerintah sangat besar, yaitu sekitar 2 juta ton. Jumlah ini termasuk sisa impor sebanyak 400.000 ton.

Dengan stok tersebut, Bulog dapat menggelontorkan beras Bantuan Pangan Tahap II sebanyak 213.530 ton per bulan kepada seluruh KPM di Indonesia.

“Kekuatan stok tersebut, ditambah dengan operasi pasar di retail-retail modern serta pasar tradisional yang dibanjiri oleh Bulog, kenaikan harga beras akan mampu diredam,” ujar Jokowi dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin.

Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso yang turut hadir dalam kesempatan tersebut berterima kasih atas kepercayaan Presiden yang menugaskan kembali pihaknya dalam penyaluran program Beras Bantuan Pangan tahap II.

“Setelah sukses menyalurkan beras Bantuan Pangan tahap I, BULOG siap untuk menyalurkan beras Bantuan Pangan tahap II dengan tepat waktu dan sasaran sesuai arahan Presiden,” ucap Budi.

Ia melanjutkan, pemerintah terus mendorong peran strategis Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas pasokan, serta harga pangan melalui program Bantuan Pangan. Program ini pun terbukti efektif dalam menekan kenaikan harga beras.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang turut hadir pada kesempatan itu menyebutkan, selain beras, bantuan untuk menangani stunting juga akan disalurkan pemerintah lewat ID Food. Bantuan tersebut berupa daging ayam dan telur.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau