Advertorial

Bupati Klaten Sri Mulyani Ajak Warga Sukseskan Program KBMKB di Desa Boto Kecamatan Wonosari

Kompas.com - 14/09/2023, 16:38 WIB

 

KOMPAS.com - Karya Bhakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB) Ke-18 Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng) resmi dibuka Bupati Klaten Sri Mulyani di Lapangan Desa Bentangan, Kamis (14/9/2023). Program ini berlangsung mulai hari ini hingga Kamis (12/9/2023).

Sri mengatakan, KBMKB merupakan program lokal daerah terpadu antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pemerintah daerah (pemda) guna mempercepat pelaksanaan pembangunan daerah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia menambahkan, sinergisitas dan kemanunggalan menjadi keutamaan serta perwujudan persatuan dan kesatuan dalam membangun negeri.

“Saya berharap, melalui KBMKB soliditas dan sinergisitas antara jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Klaten, TNI, Kepolisian Republik Indonesia (Polri), pemda, dan masyarakat terjalin erat selama ataupun setelah program ini berlangsung,” ujar Sri dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis.

Bupati pun mendorong seluruh pihak untuk saling bergandengan tangan serta bahu-membahu mengatasi berbagai kesulitan dan keterbatasan yang ada.

“Mari wujudkan Klaten sebagai kabupaten yang keren, maju, mandiri, dan masyarakat yang sejahtera,” kata Sri.

Sebagai tanda permulaan penerapan program, Sri menyerahkan alat kerja kepada tenaga kerja KBMKB serta pemukulan gong.

Ia pun menandatangani berita acara dan diserahkan kepada Kepala Staf Kodim 0723 Klaten perwakilan Kodim 0723 Klaten.

Pada kesempatan itu, Bupati berpesan kepada warga Desa Boto untuk senantiasa memberikan dukungan dan bekerja sama demi kelancaran serta kesuksesan pelaksanaan program KBMKB.

"Mari kobarkan semangat kebersamaan. Memanfaatkan momentum KBMKB ini sebagai sarana mempererat persatuan dan kesatuan serta semangat gotong-royong," ujarnya.

Pada kesempatan sama, Perwira Pelaksana Rudi Saputra mengungkapkan alasan pemilihan Desa Boto sebagai KBMKB.

Ia menjelaskan, pemilihan itu dilatarbelakangi keterbatasan infrastruktur jalan desa yang dinilai dapat menghambat akses pertanian dan perekonomian.

Adapun sasaran pokok program tersebut meliputi betonisasi jalan sepanjang 335 m dengan lebar tiga meter dan tebal 12 cm, pembangunan talud sepanjang 345 meter dengan tinggi 125 meter dan tebal 35 cm, serta pembangunan jembatan 2,5 m dengan lebar 3 m.

“Ada pula sasaran nonfisik dengan penyuluhan wawasan kebangsaan dan bahaya narkoba. Ada pula pelayanan posyandu dan Keluarga Berencana (KB) Kesehatan,” terangnya.

Secara keseluruhan, terdapat 47 orang yang ambil bagian dalam program tersebut. Rinciannya, anggota TNI sebanyak 30 orang, teknisi 4 orang, aparat desa 3 orang, dan masyarakat 10 orang.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com